Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Kembali dapat menggunakan tangan dan kaki

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 1 Oktober 2009

Diterjemahkan dari majalah Christian Science Sentinel, edisi 6 April 2009


Beberapa tahun yang lalu, saya menghabiskan banyak waktu di tempat tidur atau di kursi. Saya hampir tidak mempunyai tenaga atau kekuatan. Terkadang jika saya berjalan ke kamar atau melintasi lorong, salah satu kaki saya akan lunglai, dan saya akan terjatuh. Begitu juga salah satu lengan saya tiba-tiba menjadi tidak berguna, termasuk tangan saya. Saya tidak dapat memegang apapun, mengetik, atau bermain piano.

Saya selalu bergantung kepada Ilmupengetahuan Kristen untuk penyembuhan, dan selagi saya berdoa, saya teringat akan sesuatu yang pernah dikatakan oleh seorang penyembuh Ilmupengetahuan Kristen. Dia mengatakan bahwa apabila ketidakselarasan apapun terjadi pada saya, saya seharusnya tidak mengakui ada sesuatu yang salah, melainkan segera menyatakan bahwa hanya kebaikan yang terjadi dan akan timbul berkat yang tidak terduga.

Jadi saya mencari sesuatu yang patut saya syukuri. Saya bersyukur akan perawatan suami saya — dia dapat membantu saya untuk berdiri dan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan saya. Setiap kali saya harus berjalan, dialah yang mengangkat saya dari kursi atau tempat tidur dan memberikan bantuan yang saya perlukan.

Saya berdoa untuk menyadari bahwa Allah, Asas ilahi, tidak mengetahui tentang kecelakaan apapun, atau kekuatan dan stamina yang lemah; jadi anakNya, termasuk saya, tidak dapat kekurangan sesuatu yang baik. Segala gerakan berada di dalam Budi ilahi, dan itu selamanya stabil, kuat, dan seimbang. Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, karangan Mary Baker Eddy, menerangkan: “Budi adalah sumber segala gerakan, dan tidak ada kelambanan yang dapat menahan atau menghalangi pekerjaan Budi yang tidak henti-hentinya dan selaras” (hlm. 283); dan, “Jikalau otot tidak bekerja dengan sendirinya pada segala waktu, maka tidak pernah bekerja demikian — tidak pernah otot sanggup bekerja bertentangan dengan perintah mental” (hlm. 160).

Setelah berdoa sendiri selama beberapa hari, saya menelepon seorang penyembuh Ilmupengetahuan Kristen  untuk dukungan metafisis. Salah satu dari ayat yang diberikan kepada saya untuk dipelajari adalah dari nyanyian nomor 123 dari Buku Nyanyian Ilmupengetahuan Kristen. Malam itu, suami saya membacakannya untuk saya, dan ketika dia sudah selesai, saya memintanya untuk membacakan bait kedua sekali lagi:

Jangan engkau takut, Jangan engkau bimbang
Akulah sertamu, Kuberi bantuan
Engkau Kuteguhkan, Engkau Kupegang
TanganKu membawa ke kemenangan
TanganKu membawa ke kemenangan

Senyum merekah di wajah saya ketika suami saya selesai mengulang bait kedua tersebut. Seolah-olah Allah sendiri yang berbicara kepada saya dan keadaan saya. Allah berkata bahwa Dia akan memberikan saya pertolongan, Dia akan menguatkan saya, menolong saya, membuat saya berdiri, dan bahwa saya dipegang oleh tanganNya yang perkasa. Saya dapat melihat bagaimana suami saya melakukan semua hal tersebut untuk saya, tetapi sekarang saya menyadari dengan kebahagiaan yang melimpah bahwa dia mencerminkan kasih Allah kepada saya — bahwa Allah benar-benar menyediakan kekuatan dan pertolongan yang saya butuhkan.

Setelah itu tiap kali saya berjalan, saya berteriak dengan lantang bahwa Allah menguatkan saya, memegang saya, dan membuat saya berdiri dan bebas berjalan. Selama beberapa hari kemudian, saya masih terus dibantu oleh suami saya, tetapi hal itu tidak berlangsung lama sampai saya mulai berdiri dan berjalan sendiri.

Dalam doa saya tetap mengikuti petunjuk dari Bab “Mempraktekkan Ilmupengetahuan Kristen” dalam buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan, yang menyatakan: “Berpeganglah teguh-teguh kepada kebenaran akan wujud, yang bertentangan dengan kesesatan bahwa hidup, substansi, atau kecerdasan dapat ada dalam zat.” (hlm. 418); dan, “Insafilah kehadiran kesehatan dan fakta akan wujud yang selaras … sampai tubuh menurutkan keadaan normal kesehatan dan keselarasan” (hlm. 412).

Sehubungan dengan lengan dan tangan saya, ide ini datang pada saya: “kamu mempunyai tangan-tangan Kasih.” Ide itu sangat berkuasa. Saya menyadari bahwa saya digerakkan oleh Kasih, dan tidak mungkin ada cacat apapun atau kehilangan penguasaan. Kebenaran ini adalah suatu janji bahwa saya tidak akan dan tidak dapat kehilangan kemampuan, fleksibilitas, atau koordinasi saya. Ini adalah berkat Allah yang abadi.

Dalam beberapa minggu saya berjalan dengan kebebasan penuh dan kekuatan saya diperbaharui. Saya dapat bermain piano kembali dan menggunakan tangan saya dengan normal dan bebas. Kesembuhan ini sempurna dan permanen.

Pengalaman ini mengajarkan kepada saya bahwa kualitas cerminan Kristus seperti kerendahan hati, suka cita, kepatuhan, pengharapan akan kebaikan, dan keteguhan kepada Kebenaran merupakan suatu keharusan di dalam penyembuhan rohaniah dan memberikan kepada kita berkat yang melimpah.


Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.