Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Penyakit ayan disembuhkan

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 20 September 2016

Aslinya diterbitkan di edisi Juli 2016 majalah The Christian Science Journal


Ketika saya menjadi mahasiswa baru di perguruan tinggi, saya mulai mengalami apa yang disebut serangan penyakit ayan. Serangan-serangan tersebut demikian parah, dan saya dibawa ke dokter, yang mendiagnosa masalah medis itu dan menulis resep obat yang diharapkan akan dapat mengendalikan kondisi itu, tetapi tidak menyembuhkannya.

Obat itu keras dan menjadikan tubuh saya menderita, dan tidak ada jaminan bahwa obat itu akan bekerja dengan baik atau terus bekerja dengan memuaskan. Saya diberitahu bahwa ini adalah yang terbaik yang dapat dilakukan komunitas medis untuk saya. Saya belum mengetahui tentang Ilmupengetahuan Kristen, dan karena saya tidak mempunyai alternatif yang jelas, saya minum obat itu selama beberapa tahun.

Orang tua dan keluarga saya telah memberi saya pendidikan Kristen yang cukup kuat. Saya mulai merasa terganggu bahwa saya mempunyai masalah ini dan kelihatannya tidak ada yang bisa saya lakukan kecuali minum obat dan berharap obat itu akan terus bekerja. Selama tiga tahun kuliah berikutnya, saya  mengambil beberapa mata kuliah agama dalam upaya untuk lebih memahami agama saya dan berharap dapat belajar cara yang lebih baik untuk menjalani hidup dengan masalah ini. Saya juga menyadari bahwa dari Alkitab saya belajar bahwa Allah, yang maha-mengetahui dan melakukan semuanya, menciptakan semua yang diciptakan, dan semua itu baik. Saya juga tahu bahwa ciptaan Allah telah selesai. Bagi saya itu berarti Allah menciptakan dan memerintahi manusia. PekerjaanNya telah selesai. Bagi saya tidak masuk akal bahwa Tuhan sengaja menciptakan manusia, tetapi manusia dapat gagal dan akhirnya mati.

Selama periode ini, ketika masih kuliah, saya bertemu dengan seorang teman yang memiliki beberapa kerabat dekat yang mempraktekkan Ilmupengetahuan Kristen. Mereka memberi saya buku ajar Ilmupengetahuan Kristen, Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci karangan Mary Baker Eddy. Saya mulai membaca buku itu dan merasa sangat tercerahkan. Banyak pertanyaan saya terjawab dan lebih banyak lagi pertanyaan timbul.

Setelah lulus kuliah, saya mulai bekerja. Majikan saya mensyaratkan salinan riwayat medis saya dan menyetujuinya asalkan masalah saya itu dapat dikendalikan dan tidak mempengaruhi pekerjaan saya. Minat saya pada Ilmupengetahuan Kristen terus tumbuh; saya ingin sembuh dari penyakit ayan dan berhenti minum obat.

Saya terus membaca dan mempelajari buku ajar itu dan tulisan-tulisan lain karya Ny. Eddy, dan menghadiri cabang Gereja Kristus, Ahli Ilmupengetahuan. Dalam waktu itu saya menjadi yakin bahwa saya telah sembuh. Saya berhenti minum obat yang telah saya minum selama beberapa tahun, dan saya tidak mengalami masalah mental atau fisik setelah saya berhenti. Sebelumnya, jika karena beberapa alasan saya lupa minum obat, saya akan merasa kurang sehat.

Beberapa waktu kemudian, perusahaan saya menanyakan apakah ada perubahan dalam riwayat medis saya, berkenaan dengan laporan sebelumnya mengenai penyakit ayan. Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya telah berhenti minum obat dan merasa bahwa saya sudah sembuh. Mereka kemudian meminta saya untuk menjalani beberapa pengujian oleh staf medis mereka. Mereka mengirim saya ke fasilitas pengujian di sebuah rumah sakit di kota besar yang terletak tidak jauh, di mana pengujian menyeluruh dilakukan. Hasil tes menunjukkan bahwa saya benar-benar bebas dari masalah kesehatan apa pun. Tidak ada indikasi bahwa saya pernah menderita penyakit ayan.

Saya bebas dari penyakit ayan ketika saya membaca tuntas buku ajar Ilmupengetahuan Kristen, dan saya sangat bersyukur.

Sheldon Lieberg
Sheboygan, Wisconsin, AS

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.