Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

PENYEMBUHAN BUDI DAN TUBUH

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 24 Juni 2016

Aslinya diterbitkan di edisi Agustus 1963 majalah The Christian Science Journal


Penyembuhan adalah suatu topik yang dekat di hati setiap pelajar Ilmupengetahuan Kristen. "Roh adalah mahakuasa; karenanya Kekristenan yang lebih rohaniah adalah yang memiliki lebih banyak kuasa, yang telah menyempurnakan dalam Ilmupengetahuan, yang terpenting dari semua keahlian,—penyembuhan,” demikian Ny. Eddy menyatakan dalam “Miscellaneous Writings” (hlm. 232). Yang teragung dari semua keahlian, penyembuhan, adalah kegiatan terluhur di dunia saat ini. Penyembuhan yang serta merta adalah tujuan kita dalam setiap kasus, dan keahlian yang disempurnakan untuk menyembuhkan tentu mencakup kesembuhan yang cepat atas penyakit, bukan penyembuhan yang tidak pasti atau masih memungkinkan penyakitnya kambuh.

Dasar penyembuhan dalam Ilmupengetahuan Kristen terletak pada fakta bahwa Budi adalah Semua-dalam-semua dan bahwa zat tidak memiliki hidup, kecerdasan, substansi, kebenaran. Keselarasan wujud, yang tidak berubah dan kekal, selalu ada dalam Roh ilahi, dan keselarasan ini tercermin dalam ide-ide Roh, manusia dan alam semesta. Ketidakselarasan yang diperbaiki atau disembuhkan oleh Ilmupengetahuan selalu didasarkan pada zat; semua hal itu didasarkan sepenuhnya pada asumsi yang salah bahwa zat memiliki hidup, bahwa zat menjadi sakit, dan bahwa zat mati.

Adalah  pernyataan palsu dari zat yang menyangkal kesemestaan ​​Roh, dan pernyataan palsu dari zat pula yang menegaskan bahwa zat menderita. Tetapi penangkalnya selalu ada di ranah Roh, bukan pada garis zat. Pernyataan akan penyakit dan penderitaan, yang merupakan maklumat zat, hanya dapat diatasi dengan ilmupengetahuan-Budi. Pernyataan-pernyataan palsu ini diatasi dan dihancurkan atas dasar kesejatian serta keselarasan Budi ilahi dan penyataannya yang tidak berhingga, dan sebagai akibatnya, ketidaksejatian zat dan yang seakan merupakan akibatnya, dosa, penyakit, dan maut.

Adalah selalu bermanfaat untuk melihat dengan jelas bagaimana penyembuhan dengan Budi menjadi efektif – bagaimana kebenaran-kebenaran rohaniah menyembuhkan masalah tubuh yang tidak selaras. Semua pelajar Ilmupengetahuan Kristen akrab dengan pernyataan ini dari buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan karangan Ny. Eddy (hlm. 460): “Sistem kita tentang penyembuhan dengan Budi beralaskan wawasan akan sifat dan hakekat semua wujud — beralaskan Budi ilahi serta sifat-sifat yang merupakan wujud Kasih. Ilmu obat-obatan sistem ini bersifat susila, dan obatnya adalah intelektuil dan rohaniah, meskipun dipergunakan untuk penyembuhan jasmaniah. Tetapi bagian metafisika yang asasi ini adalah yang sesukar-sukarnya untuk dipahami dan dibuktikan, karena bagi pikiran yang kebendaan semua adalah kebendaan, sampai pikiran yang demikian dibetulkan oleh Roh."

Tubuh disembuhkan dengan mengakui bahwa wujud bersifat rohaniah. Penyembuhan fisik dalam Ilmupengetahuan Kristen adalah bukti bahwa ajarannya benar dan selalu terjadi ketika kebenaran wujud menggantikan kepercayaan sesat yang membelenggu pikiran dalam perbudakan. Tubuh dan budi insani adalah satu kesatuan, dan tidak mungkin menyembuhkan tubuh melalui sarana rohaniah tanpa memperbaiki pikiran. Penyembuhan rohaniah atas tubuh serta budi, menggambarkan bekerjanya hukum rohaniah, atau hukum Allah, mengatasi kegiatan hukum kebendaan yang palsu. Penyerahan pikiran kepada kegiatan hukum Allah langsung menghasilkan peremajaan pada tubuh.

Penyembuhan yang dilakukan Kristus Yesus adalah contoh sempurna akan penyembuhan dengan Budi. Gambar yang disajikan kesesatan kepada Sang Guru kita mungkin sangat menyedihkan, atau bagi oang lain seakan sangat sejati, seperti pada kasus orang yang tinggal di kuburan, tanpa pakaian dan dikuasai banyak iblis, atau kasus Lazarus, yang telah dikubur selama empat hari. Dalam kejadian-kejadian ini Sang Guru tidak mengubah aturan penyembuhannya dan melihat manusia yang kurang sempurna, meskipun kesaksian panca indera sangat bertentangan dengan kesempurnaan. Yesus selalu melihat manusia yang sempurna, aman dalam ikatan Ilmupengetahuan, dan memulihkan penanggapan yang normal akan wujud kepada orang yang memerlukan.

Dalam pekerjaan penyembuhannya Sang Guru pasti tahu pentingnya memunculkan kesaksian yang bersifat Kristus, yang selalu benar, tentang manusia. Yesus mengetahui fakta bahwa satu-satunya Budi yang dapat dinyatakan manusia adalah Budi Kristus. Metodanya adalah menyembuhkan budi dan tubuh. Yesus mengikuti aturan penyembuhan dengan Budi dan pada setiap peristiwa ia membuangkan pikiran sesat yang telah memperbudak tubuh. Dia mengikuti metoda yang ditunjukkan dengan begitu jelas oleh Rasul Paulus dalam 2 Korintus (10: 4, 5): “(Karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.) Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus."

Metoda penyembuhan yang bersifat Kristus mengakui Budi dan idenya sebagai satu-satunya faktor dalam kasus itu, dan dari sudut pandang inilah kita melihat manusia yang sempurna di mana manusia fana yang sakit dan berdosa seakan tampak. Demikianlah kita dapat mengikuti metoda sempurna Kristus Yesus dalam menyembuhkan orang sakit.

Apa yang diperlukan agar penyembuh dapat membuktikan metoda penyembuhan dengan Budi ini? Memahami yang tertulis dalam Ilmupengetahuan Kristen tidak dengan sendirinya menjadi ukuran kemampuan untuk menggunakan Ilmupengetahuan ini secara efektif, tetapi sifat-sifat Kristus yang kita nyatakan membuat perbedaan besar. Kejujuran, kemurnian, kasih, kesucian, belas-kasihan, dan kerendahan hati adalah sifat-sifat yang menjadikan kita mampu menyadari kehadiran Kristus dan membuktikannya.

Sifat yang sangat penting untuk menyembuhkan dalam Ilmupengetahuan Kristen adalah sifat kasih. Tanpa belas kasihan yang lembut kepada orang yang mengalami kesulitan, tidak ada cara untuk mencapai pikirannya. Bukanlah kata-kata yang tersurat dalam Ilmupengetahuan yang paling dibutuhkan dalam penyembuhan, tetapi pelayanan Kasih ilahi. Ketika kasih kepada Allah dan manusia hadir, pekerjaan penyembuhan menjadi mudah. Tanpa kasih sayang yang bersifat Kristus bagi sesama kita, dan kesabaran yang lembut terhadap keraguan dan ketakutan mereka, tidak ada sifat mental yang cukup untuk mewujudkan kesembuhan ilahi.

Hasil dari metoda yang bersifat Kristus ini memberi suka cita seperti halnya metoda itu sendiri, karena ini adalah cara penyembuhan Kristen. Di hadapan Kristus, dosa dan penyakit menghilang, kadang-kadang tanpa usaha dari pihak kita; pada kenyataannya, terkadang kita tidak menyadari bahwa masalah-masalah tersebut telah hilang. Ketika pikiran menyentuh jumbai jubah Kristus, kesesatan sirna dalam ketidaksesuatuannya yang asli, dan kesehatan tubuh manusia dipulihkan. Itulah saat Firman menjadi daging dan Kebenaran datang pada pemahaman, memperbaiki pikiran dan memulihkan tubuh. Penyembuhan dengan Budi seperti ini mewujudkan penyembuhan fisik di atas dasar pemahaman, dan kesembuhan yang terjadi bersifat permanen.

Penyembuhan orang sakit adalah misi penting dari Ilmupengetahuan Kristen dan merupakan tugas yang penuh suka cita bagi setiap pelajar Ilmupengetahuan Kristen untuk dilaksanakan. Kita memiliki teladan sempurna Sang Guru dan Pemimpin kita untuk diikuti, dan kita pasti bisa membantu memenuhi misi suci Ilmupengetahuan Kristen untuk menyembuhkan budi dan tubuh. Pemimpin kita memberitahu kita pada halaman 55 buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan: "Segala janji akan dipenuhi. Tiap-tiap saat adalah waktu yang tepat bagi penyembuhan ilahi untuk timbul kembali dan tiap-tiap orang yang meletakkan semua hal ihwal keduniaannya di atas mezbah Ilmupengetahuan ilahi, sekarang juga minum dari cawan Kristus dan diperlengkapi dengan roh serta kekuasaan penyembuhan Kristen."

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.