Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

‘Tak ada yang buruk dalam pernyataanku’

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 22 November 2016

Aslinya diterbitkan di edisi 31 Oktober 2016 majalah Christian Science Sentinel


Allah memberikan cara untuk mengatasi setiap rintangan yang disangkakan ada dengan Kebenaran dan Kasih. Dalam mempelajari Alkitab saya belum pernah menemukan bahwa Allah tidak menolong manusia. Sesungguhnya, saya menemukan bahwa Alkitab merupakan kekuatan utama dalam pertumbuhan rohaniah saya. Kitab Ulangan mengatakan, “Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa Tuhanlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain” (4:39).

Pada awal tahun 2016, daging tumbuh yang tidak enak dipandang muncul di bagian yang cukup menonjol—di hidung saya. Menjadi jelas bahwa budi fana memberi kesan hal ini akan menjadi rintangan dalam hidup saya. Tetapi apakah hal ini suatu rintangan ataukah suatu kesempatan untuk penyembuhan?

Pengalaman Ayub yang berhasil menang seperti dikisahkan dalam Alkitab meyakinkan saya, bahwa saya dapat “mengangkat mukamu tanpa cela” (Ayub 11:15) dan saya dapat teguh di dalam doa, mengharapkan kesembuhan, dan tidak takut. Saya bernalar bahwa, tidak sesuatu pun tumbuh di dalam diri saya kecuali pengertian rohaniah dan penglihatan rohaniah.

Namun demikian, minggu-minggu berlalu tanpa kemajuan secara fisik. Tetapi saya tahu, bahwa usaha saya tidak akan sia-sia. Pekerjaan Allah tidaklah sia-sia, dan seorang penyembuh Ilmupengetahuan Kristen mengingatkan saya bahwa kita tidak dapat menilai apa yang dikerjakan Allah dengan melihat kepada zat.

Sesungguhnya, penyembuh itu berkata bahwa daging tumbuh itu hanyalah suatu tipuan; itu adalah penanggapan yang palsu tentang pertumbuhan, padahal pada waktu yang sama suatu kesadaran yang lebih besar mengenai substansi rohaniah tumbuh di dalam pemikiran saya dan pasti akan menjadi nyata dalam pengalaman saya. Saya tidak perlu terjerat dalam gambaran penanggapan jasmaniah; saya perlu tetap teguh di dalam pemahaman metafisika saya dan tetap berpegang pada doa saya. Suatu ide yang membantu yang datang kepada saya adalah bahwa Budi ilahi tidak akan pernah mengizinkan suatu pernyataan yang begitu merendahkan tentang dirinya sebagai suatu pertumbuhan yang buruk dan tak berguna.

Semua wawasan dan ide yang menakjubkan ini “menempatkan” saya di jalan yang benar, sama pastinya seperti Allah menempatkan bintang-bintang dan “menaruh semuanya itu di cakrawala” (lihat Kejadian 1:17). Pengalaman itu mengisyaratkan saya untuk lebih melihat diri saya yang sejati—untuk belajar lebih banyak tentang pernyataan saya yang indah sebagai anak Allah setiap hari, dan bahwa tidak ada keburukan dalam pernyataan saya.

Dengan semua pemahaman ini, saya memutuskan untuk lebih tegas dan kuat dalam menyatakan kebenaran. Pemimpin kita, Mary Baker Eddy, dan Penunjuk-jalan kita, Yesus Kristus, keduanya penuh semangat dalam pernyataan mereka akan kebenaran. Sebagaimana ditulis Ny. Eddy mengenai Yesus di buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, “Satu-satunya perkataannya yang sopan terhadap kesesatan ialah: ‘Enyahlah Iblis’ ” (hlm. 7).

Pada saat itu, saya mulai melihat bahwa tidak ada kemungkinan lain selain Allah yang Esa dan pernyataan Allah yang sangat berharga dan rohaniah, manusia. Itulah yang sejati, dan kita harus menyibukkan diri dengan apa yang sejati—inilah yang harus kita lakukan sebagai pelajar Ilmupengetahuan Kristen, kalau tidak budi insani akan terus membuat kita memikirkan apa yang tidak sejati. Saya juga ingin menambahkan bahwa selama beberapa minggu saya dengan tekun mempelajari ke-tujuh nama Allah, seperti dinyatakan dalam Ilmupengetahuan dan Kesehatan, untuk memahami lebih baik sifat Allah, Ibu-Bapa kita yang terkasih.

Lalu pada suatu hari, beberapa bulan sesudah daging tumbuh itu muncul—sesungguhnya, tepat sebelum suatu pertemuan kesaksian hari Rabu di suatu cabang gereja Kristus, Ahli Ilmupengetahuan—daging tumbuh itu lepas.

Pada waktu kita dengan sungguh-sungguh berpaling kepada Ibu-Bapa kita untuk mendapat pertolongan, kita tidak pernah berpaling dengan sia-sia. Janji-janjiNya dipenuhi.

Pete Maurer 
Ballwin, Missouri, AS

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.