Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

"Biarlah Kebenaran menyingkapkan kesesatan"

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 30 Agustus 2022


Praktek Ilmupengetahuan Kristen meliputi penyangkalan terhadap kesejatian apa pun dari dosa, penyakit, kefanaan, dan maut dengan memahami ide yang benar bahwa Allah adalah Budi yang tidak berhingga dan sempurna, dan bahwa manusia adalah pernyataan-Nya yang tidak berdosa, sehat dan selaras. Dalam pekerjaan penyembuhan ini beberapa tahap kebiasaan berpikir keliru dalam pikiran pasien seringkali disingkapkan dan dimusnahkan, dan dengan demikian penyembuhan dimudahkan. 

 Namun demikian, para pelajar seringkali terlalu menekankan perlunya menyingkapkan beberapa kesesatan spesifik untuk mendapatkan kesembuhan, dan telah memberi lebih banyak perhatian untuk menyingkapkan kesesatan daripada menyadari kebenaran rohaniah akan kesemestaan Allah serta kesatuan manusia dengan Allah, yang jika dipahami memberi kuasa Kebenaran yang menyembuhkan. Ada pekerja yang dengan maksud baik menggali penuh rasa ingin tahu, atau penuh kecurigaan mengorek masa lalu pasien. Sikap seperti itu seringkali membuat pasien kecil hati atau takut, dan tidak berguna sama sekali dalam membangun iman serta kepercayaan pasien kepada Tuhan serta Kristus-Nya yang menyelamatkan, yang merupakan tujuan yang sesungguhnya dari praktek Ilmupengetahuan Kristen. 

Cara yang ilmiah sama sekali tidak mengabaikan penyingkapan kesesatan, namun demikian membiarkan penyingkapan itu datang sesuai tatanan Kebenaran, dan bukan secara pribadi mengulik ingin tahu, yang mungkin, disertai sikap menghakimi secara pribadi. Adalah benar dan perlu bagi seseorang untuk mengetahui dan memperbaiki kesalahan-kesalahannya. Akan tetapi dengan cepat menyimpulkan bahwa beberapa kesalahan dalam pengalaman pasien, sudah pasti, merupakan akar dari permasalahan yang sedang berkembang adalah salah besar. Penalaran insani seperti itu sering secara menyedihkan membawa kita ke jalan yang sesat. 

Sungguh lancang untuk berasumsi bahwa karena seorang pasien berjudi di pacuan kuda, atau marah, pada tahun1930, kesalahan-kesalahan ini menyebabkan pasien itu menderita rematik di tahun 1940! Kalaupun kelalaiannya itu terjadi lebih akhir-akhir ini dan lebih serius, tetap saja keliru untuk menghubungkan penalaran insani semata-mata, secara pasti, dengan masalah fisik yang diderita pasien saat ini.  

Mary Baker Eddy, Penemu dan Pendiri Ilmupengetahuan Kristen, menyatakan satu-satunya cara yang benar sebagai berikut: “Biarlah Kebenaran menyingkapkan kesesatan dan memusnahkannya dengan cara Allah sendiri, dan biarlah keadilan insani meneladan yang ilahi” (Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, hlm. 542). Kebenaran dengan kekuatan-kekuatannya yang mahagiat dalam menyingkapkan kesesatan, haruslah dipercayai dan diharapkan untuk menyingkapkan dan menghancurkan kesesatan apa pun dalam kasus tersebut dengan cara Allah sendiri—cara kebijaksanaan—bukan cara budi insani yang seringkali tidak bijaksana.  

Penyembuhan adalah pekerjaan Allah, dan Budi yang mahatahu mendorong setiap langkah demi mencapai hal itu. Fakta ini harus sering diingat oleh pelajar Ilmupengetahuan Kristen. Pekerjaan seorang pelajar Ilmupengetahuan Kristen adalah, melalui penanggapan rohaniah, menyadari apa Allah itu, dan apa yang dilakukan-Nya, dan menyadari kesatuan rohaniah yang melekat pada manusia dengan Allah yang adalah Semua-dalam-semua. Pemahaman akan fakta-fakta dasar ini berlaku sebagai hukum untuk membebaskan pasien, dan menyingkapkan serta menghancurkan setiap tahap kesesatan, entah itu ketakutan, kebencian, kemauan diri, atau dosa, yang mungkin menyatakan sebagai penghalang kesembuhan. 

Kesesatan asasi selalu adalah budi fana, dan pelajar Ilmupengetahuan Kristen selalu harus menyerang kesesatan ini dengan mengetahui bahwa karena Allah adalah Budi yang satu yang tidak berhingga dan baka, maka tidak bisa ada budi fana. Yang kelihatan sebagai kehadiran budi fana adalah suatu penyangkalan, suatu khayalan. Pertama-tama adalah penting mengetahui bahwa setiap akibat dari kesesatan asasi ini, baik itu dosa, penyakit, perang, maut, atau suatu penanggapan kebendaan akan ciptaan yang dihuni oleh manusia fana yang berpikiran kebendaan, adalah sama sesatnya seperti kesesatan asasi tersebut. Akibat apa pun dari sebab yang palsu tidak dapat mengangkat dirinya di atas tingkat yang rendah dan tidak memiliki kebenaran dari sebabnya. Seringkali, ketika menghadapi argumen budi fana tentang susunan organik, perbanyakan, perluasan, dan mentalitas fana yang agresif, fakta penting yang melucuti kejahatan ini terlupakan. Jika kita melihat dengan secukupnya melalui kebenaran rohaniah, bahwa akar dari kesesatan, budi fana, tidaklah ada, maka sebab yang terletak dalam masa lampau dan masa sekarang dari keadaan yang salah itu ditangani. 

Akan bermanfaat jika untuk setiap pandangan yang kita berikan kepada kesesatan, kita memandang lebih lama  dan jauh lebih sering kepada Kristus yang hidup. Ny. Eddy melihat, dan ingin agar kita melihat, bahwa kita tidak menemukan dan membuktikan kuasa penyembuhan Kebenaran dengan menggali dalam lumpur kepercayaan kebendaan, melainkan dengan memandang kepada kuasa yang menebus dari Kasih yang abadi serta kesatuan manusia dengan Kasih ini, dan menyadari bahwa Kasih ini akan membalikkan dan menumbangkan dengan bijaksana dan saksama, dan menghasilkan apa yang tidak dapat dicapai dengan upaya insani semata, sebesar apa pun upaya itu.

 Injil mengatakan tentang Yesus Kristus bahwa "Ia mengetahui pikiran mereka;" dan Ny. Eddy berkata di halaman 95 buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan, "Kita mendekati Allah, atau Hidup, sebanding dengan kerohanian kita dan kesetiaan kita kepada Kebenaran dan Kasih; dan dalam perbandingan itulah kita tahu segala keperluan insani dan sanggup membedakan pikiran orang sakit dan orang berdosa dengan maksud untuk menyembuhkannya.” Kemudian ia mengatakan, "Cara membaca budi seperti ini bukanlah kecakapan terus-pandang, tetapi hal itu penting sekali agar pekerjaan penyembuhan dapat berhasil dan bahkan merupakan salah satu cirinya yang khusus.” Ini adalah sesuatu untuk direnungkan dengan baik oleh setiap pelajar Ilmupengetahuan Kristen. 

Sebanding dengan kerohanian kita, kita dapat mengetahui pikiran orang sakit dan orang berdosa dengan maksud untuk menghapuskan dari penglihatan kita segala sesuatu yang tidak benar, dengan demikian menyembuhkannya. Untuk menghasilkan kesembuhan, kita dapat mengetahui kesesatan yang perlu ditangani tidak dengan keingintahuan budi fana, meskipun ditutupi dengan ketulusan insani, tidak dengan menggali di tempat sampah pengalaman insani, tidak dengan mengorek masa lalu yang dilupakan, tetapi hanya dengan tumbuh dalam kerohanian, dan pemahaman rohaniah yang menyertainya. 

Setiap orang di antara kita diperlengkapi oleh Allah dengan kemampuan untuk mengetahui pikiran orang yang mencari pertolongan kita, agar kita dapat membantu mereka. Marilah kita menyatakan setiap hari bahwa kesanggupan ini kita miliki, sebagai sifat yang penting dari keakuan kita yang hakiki, dan tidak dapat dikaburkan, ditumpulkan, atau dicuri. 

Banyak kasus disembuhkan dengan cepat, meskipun tanpa menangani kebiasaan berpikir yang sesat. Kasus lainnya ada kalanya disembuhkan karena pasien menyingkapkan kesesatan dalam pikirannya sendiri dan menghancurkannya mungkin tanpa membahasnya dengan penyembuhnya. Selanjutnya, penyembuhan sering terjadi ketika kesesatan yang menghalangi kesembuhan diketahui oleh penyembuh dan dilenyapkan olehnya, tanpa perlu membahas hal itu dengan pasien.  

Bab yang terdiri dari delapan puluh halaman tentang “Mempraktekkan Ilmupengetahuan Kristen” adalah bab yang terpanjang di buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan. Sering mempelajari bab tersebut dengan tekun akan menunjukkan kepada kita cara yang benar tentang praktek yang ilmiah seperti yang tidak dapat diberikan dengan cara apa pun yang lain. Bab itu menunjukkan bagaimana menangani jenis-jenis penyakit tertentu dan menekankan bahwa keperluan yang paling penting untuk menyembuhkan dengan cepat adalah kerohanian yang murni, yang dinyatakan dalam Budi Kristus. 

Fakta yang tidak pernah boleh dilupakan ini dengan sederhana dinyatakan oleh Ny. Eddy sebagai berikut (idem., hlm. 365): "Jika Ahli Ilmupengetahuan mencapai pasiennya dengan Kasih ilahi, pekerjaan penyembuhan akan terlaksana dalam satu kali kunjungan, dan penyakit itu akan lenyap dalam keadaannya yang asli, yakni ketidaksesuatuan, seperti embun ditimpa panas matahari pagi.”  

Paul Stark Seeley

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.