Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

GEREJA INDUK DAN BUKU PEDOMAN

[Suatu pidato yang disampaikan di Gereja Induk pada bulan Oktober 1921, pada Konperensi Duatahunan Panitia urusan Publikasi Ilmupengetahuan Kristen]

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 1 Agustus 2022

Aslinya diterbitkan di edisi April, 1922 majalah The Christian Science Journal


Adalah suatu fakta sejarah bahwa Mary Baker Eddy ialah Penemu Ilmupengetahuan Kristen dan juga diterima dan dikenal sebagai Pendiri pergerakan Ilmupengetahuan Kristen. Ada yang berkeberatan atas penggunaan istilah-istilah ini; dari mimbar gereja telah dikhotbahkan dan pers telah menggembar-gemborkan bahwa orang tidak bisa menjadi penemu dan sekaligus pendiri dari hal yang sama. Meskipun demikian, Ny. Eddy bersiteguh agar dia dikenal sebagai Penemu dan Pendiri Ilmupengetahuan Kristen. Di bab Pendahuluan buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci (hlm. xi), Pemimpin kita menulis, “Ketika Allah memanggil pengarang untuk memaklumkan InjilNya kepada zaman ini, maka diturunkanNya jugalah amanat untuk menanami dan menyirami kebun anggurNya.” Bagian yang akhir ini kita pahami sebagai perintah ilahi untuk mendirikan dan membangun apa yang dikenal sebagai pergerakan Ilmupengetahuan Kristen. Oleh karena itu kita tidak hanya menerima Ilmupengetahuan dan Kesehatan sebagai suatu wahyu yang lengkap tentang Ilmupengetahuan Kristen, tetapi kita juga menerima Buku Pedoman, yang ditulis oleh Ny. Eddy, sebagai petunjuknya yang mutlak mengenai pemerintahan gereja. Ini adalah satu-satunya pemerintahan gereja yang akan kita miliki; Anggaran Dasarnya adalah konstitusi dari pergerakan Ilmupengetahuan Kristen dan menjadikan pergerakan itu seperti adanya sekarang ini.

Setiap langkah yang diambil Pemimpin kita di tahap-tahap awal pekerjaannya membimbingnya langsung kepada pembentukan serta pendirian gereja Ilmupengetahuan Kristen. Pada bulan Juni 1879, dia memperoleh suatu piagam dari Persemakmuran Massachusetts di mana terdapat klausula berikut ini: “Oleh sebab itu sekarang, saya, Henry B. Pierce, Sekretaris Persemakmuran Massachusetts, dengan ini menyatakan bahwa orang-orang tersebut, yakni, Mary Baker G. Eddy dan yang lainnya [mencantumkan nama-nama mereka], rekanan-rekanan mereka serta penerus mereka, secara hukum diorganisir dan ditetapkan sebagai, dan dengan ini dijadikan, suatu korporasi yang berdiri dengan nama Gereja Kristus (Ahli Ilmupengetahuan), dengan kuasa-kuasa, hak-hak, hak-hak istimewa, dan tunduk kepada batasan-batasan, kewajiban-kewajiban, dan pembatasan-pembatasan yang secara hukum berlaku baginya.” Perhatikan dengan baik bahasa yang digunakan di sini. Gereja tidak hanya diberi hak-hak dan hak istimewa tertentu, tetapi juga harus tunduk kepada batasan serta pembatasan hukum tertentu.

Ny. Eddy kemudian melihat bahwa gerejanya, yang mewakili “bangunan Kebenaran dan Kasih” (Ilmupengetahuan dan Kesehatan, hlm. 583), tidak bisa diatur dengan memuaskan oleh hukum-hukum negara bagian. Dia merasa bahwa demi perkembangannya sendiri, gereja memerlukan hukum-hukum di mana Budi ilahi memerintah, bukan negara bagian Massachusetts. Ada ceritera tentang mahasiswa hukum yang melamar untuk diterima sebagai pengacara di pengadilan Boston. Panitia penilai dengan segera mendapati bahwa mahasiswa itu sedikit sekali atau sama sekali tidak memahami dasar-dasar hukum dan memberitahukan hal itu kepadanya. Mahasiswa itu menjawab, “Mengapa saya tidak diuji mengenai peraturan-peraturan yang berlaku? Saya mengetahui semua peraturan yang berlaku,” maksudnya semua undang-undang yang disahkan oleh badan legislatif negara bagian. Ketua panitia menjawab, “Wah, jika pengetahuan anda tentang hukum terbatas pada peraturan-peraturan yang berlaku, suatu saat, seorang pembuat peraturan akan datang dan mencabut semua yang anda ketahui.” Bagi Ny. Eddy jelas bahwa jika pemerintahan gerejanya tergantung pada hukum-hukum negara bagian, Legislator negara bagian dapat  mencabut hukum-hukum itu, atau memberlakukan hukum baru yang dapat berpengaruh besar pada gerejanya. 

Di buku "Retrospection and Introspection [Retrospeksi dan Introspeksi]" (hlm. 44), dalam artikel "College and Church [Perguruan Tinggi dan Gereja]," Ny. Eddy berkata, "Piagam gereja ini diperoleh pada bulan Juni 1879.” Peristiwa ini diikuti masa kemakmuran dengan pertumbuhan dalam jumlah dan kerohanian. Tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi sesudah itu Ny. Eddy selanjutnya berkata (idem), "Memperhatikan situasi dengan saksama dan penuh doa, mencermati keperluan gereja, dan sebab yang terletak di masa lampau dan sebab yang langsung menimbulkan keadaan itu, saya melihat bahwa krisis terjadi ketika banyak waktu dan perhatian harus diberikan untuk membela gereja ini terhadap kecemburuan serta pelecehan dari gereja-gereja lain, dan terhadap bahaya yang dihadapi para anggotanya yang selalu berupa peperangan Kristen. Pada saat itu saya menganjurkan agar gereja dibubarkan. … Tindakan ini dengan segera diikuti suatu kebangkitan besar dalam sikap saling mengasihi, kemakmuran, dan kuasa rohaniah. Sejarah saat itu mencatat kebenaran ini. Dengan meningkatkan peringkat dan pengaruhnya, gereja Kristus, Ahli Ilmupengetahuan, di Boston, yang diorganisir secara rohaniah masih berlanjut. Terang yang baru menyinarinya, dan jubah orang yang ‘mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik’ menjadi lebih indah. Meskipun gereja saya mengalami kemakmuran, disadari bahwa organisasi insani memiliki nilai dan bahayanya, dan organisasi hanya diperlukan di masa-masa awal sejarah Kristen.” Merujuk kepada pembubaran organisasi gerejanya jelaslah bahwa Pemimpin kita menggunakan cara ini untuk mengambil dari budi fana sesuatu yang dapat diserang budi fana, dan menggantinya dengan suatu organisasi yang bersifat rohaniah yang hanya dapat sedikit diketahui budi fana, suatu organisasi yang sejak saat itu berlanjut dan berkembang, dan dikenal sebagai Gereja Induk, Gereja Pertama Kristus, Ahli Ilmupengetahuan, di Boston. 

Gereja ini tidak dimaksudkan untuk menjadi gereja lokal dalam arti kata itu. Gereja ini dimaksudkan sebagai Gereja Induk untuk seluruh dunia. Kekuasaannya, hak-haknya, dan hak-hak istimewanya harus ditetapkan Allah dan mendapatkan kewenangan dari Kristus, dan ruang lingkupnya harus cukup luas untuk mencakup seluruh umat manusia. Bagaimana mungkin gereja seperti itu berdiri dengan pemberlakuan suatu tindakan hukum semata? Bagaimanakah suatu badan Legislatif negara bagian dapat mendikte penyelenggaraan gereja seperti itu? Gereja Induk berada di Boston tetapi bukan milik Boston. Perhatikan namanya, “Gereja Pertama Kristus, Ahli Ilmupengetahuan, di Boston.” Gereja ini bukan milik suatu lokasi atau suatu bangsa; gereja ini milik Allah. Bagaimana mungkin suatu hukum negara bagian menciptakannya? Bagaimana mungkin suatu hukum negara bagian menghancurkannya?  

Musuh Ilmupengetahuan Kristen mulai berkasak-kusuk: Tiba saatnya organisasi gereja ditiadakan. Kesesatan mengirimkan argumentasi bahwa Ny. Eddy telah mengatakan, seperti dikemukakan sebelumnya, bahwa “organisasi hanya diperlukan pada awal-awal sejarah Kristen;” karena itu kesesatan berkata: Marilah kita tinggalkan Anggaran Dasar dan pemerintahan yang bersifat denominasional dari Gereja Induk, seperti cara yang digunakan para penggarap yang jahat yang berkata, “Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita.” Namun demikian, seperti biasanya, kesesatan selalu terlambat—dalam kasus ini kesesatan terlambat sekitar dua puluh sembilan tahun. Organisasi kebendaan yang dikatakan Ny. Eddy sebagai tidak diperlukan lagi adalah organisasi yang dibubarkannya pada tahun 1892, dan yang digantinya dengan Gereja Kristus, Ahli Ilmupengetahuan, di Boston, yang diorganisir secara rohaniah, dan menurut pernyataannya “masih berlangsung.” 

Apakah kita memiliki organisasi gereja? Betul. Apakah itu bersifat kebendaan? Tidak; organisasi gereja kita bersifat rohaniah, sempurna, selaras, dan utuh. Jika kita bertanya kepada yang disebutkan sebagai budi fana apa yang dipikirkannya tentang gereja kita, mungkin dia akan mengatakan bahwa kita tidak memiliki gereja, juga bahwa kita tidak memiliki Allah, tidak memiliki Kristus, dan tidak memiliki keselamatan, karena budi fana tidak bisa melihat itu semua. Tetapi ini tidak perlu mengganggu kita; kesaksian pancaindra tidak bisa diandalkan, dan jika budi fana percaya bahwa kita tidak memiliki gereja, maka tidak ada yang dapat diserangnya, tidak ada sesuatu untuk melampiaskan keberangannya yang sia-sia. Ny. Eddy mengambil gerejanya dari tangan manusia dan menempatkannya di tangan Kasih ilahi; dan di sanalah gereja itu tetap tinggal, “tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.” 

Kita memiliki pernyataan Ny. Eddy yang mengatakan bahwa dia pernah menganggap hukum-hukum yang membatasi tidak diperlukan bagi seorang Ahli Ilmupengetahuan Kristen (Miscellany, hlm. 229). Dengan perkataan lain, Ny. Eddy percaya bahwa dorongan ilahi dalam setiap kesadaran individual cukup untuk membimbing para pengikutnya melakukan apa yang benar-benar tepat dalam segala keadaan; tetapi Allah mengarahkannya kepada yang sebaliknya dan Ny. Eddy belajar melalui pengalaman bahwa Anggaran Dasar merupakan suatu keperluan, dan di bawah bimbingan Budi ilahi dia mulai memformulasikan aturan-aturan tertentu, atau Anggaran Dasar, untuk diikuti para pelajar Ilmupengetahuan Kristen. Semua itu ditulis pada waktu yang berbeda dan pada kesempatan yang berbeda, untuk menangani kondisi dan situasi yang berbeda. Kita tidak mengetahui orang yang demikian menghargai Buku Pedoman Gereja Induk seperti Pemimpin kita; demikian juga kita tidak mengetahui orang yang lebih bersedia mematuhinya atau mengikutinya secara implisit seperti Ny. Eddy. Dia diketahui telah memperbaiki beberapa hal sepele yang dilakukannya ketika tahu bahwa itu tidak sesuai dengan Buku Pedoman Gereja Induk.

Kita tahu bahwa Ilmupengetahuan dan Kesehatan ditulis melalui ilham langsung dari Budi ilahi, dan tidak seorang pun pelajar Ilmupengetahuan Kristen yang akan berpikir sedetik pun untuk merevisinya. Kalau begitu, mengapa kita tidak menganggap Buku Pedoman Gereja, yang dipastikan Pemimpin kita ditulis sesuai ilham yang serupa, juga tidak bisa diganggu-gugat seperti Ilmupengetahuan dan Kesehatan? Tidak ada seorang Ahli Ilmupengetahuan Kristen yang waspada yang ingin merevisi Buku Pedoman Gereja; demikian pula tidak ada seorang Ahli Ilmupengetahuan dengan maksud baik menyimpulkan bahwa Pemimpin kita telah menempatkan suatu hukum di dalamnya yang dapat diperbaiki di masa yang akan datang. Ny. Eddy menempatkan Buku Pedoman sekelas dengan Ilmupengetahuan dan Kesehatan ketika dia memberitahu kita di halaman 251 buku Miscellany, “Tetaplah ikuti ajaran Alkitab, Ilmupengetahuan dan Kesehatan, dan Buku Pedoman kita, maka anda akan mematuhi hukum dan injil.”

Ketika pada tahun 1908 Anggaran Dasar dirubah oleh Pemimpin kita, dengan meniadakan Perjamuan Suci di Gereja Induk, dan juga membubarkan Anggota Eksekutif, hal ini memerlukan berbagai perubahan di Buku Pedoman. Perubahan-perubahan ini penting, dan hanya terjadi sesudah Ny. Eddy melalui masa yang panjang penuh doa yang khusuk dan pembaktian, dan Allah membimbingnya untuk membuat perubahan-perubahan besar tersebut. Kami diberitahu oleh orang-orang yang paling mengenalnya secara pribadi dan akrab dengannya bahwa perubahan-perubahan seperti itu pada Anggaran Dasar Gereja kita tidak datang tanpa pergumulan. Sehubungan dengan hal ini, ada pernyataan yang keluar dari mulutnya sendiri, yang oleh penulis artikel ini disalin persis seperti yang diucapkannya. Ucapan tersebut demikian: “Saya berdoa kepada Allah siang malam untuk menunjukkan kepada saya bagaimana membentuk gereja saya dan bagaimana melanjutkannya. Saya memahami bahwa Dia menunjukkan kepada saya, sama seperti saya memahami Dia menunjukkan Ilmupengetahuan Kristen kepada saya, dan tidak ada seorang pun yang pernah menunjukkan Ilmupengetahuan Kristen kepada saya. Kalau demikian saya tidak memiliki hak atau keinginan untuk merubah apa yang telah diarahkan Tuhan untuk saya lakukan, dan gereja harus mematuhinya. Apa yang telah mensejahterakan gereja ini selama tiga puluh tahun akan terus memeliharanya.” 

Apa yang dilakukan Ny. Eddy ketika itu adalah mempersiapkan aturan-aturan yang akan menyelamatkan gerejanya dari kehancuran di masa depan; dan kesesatan tidak membiarkannya melakukan hal ini tanpa perlawanan. Melalui kemampuannya untuk mendeteksi sebelumnya apa yang coba dilakukan budi fana dengan demikian melindungi gerejanya, Ny. Eddy melalui wahyu dibimbing untuk membuat Anggaran Dasar, yang jika dipahami dan dipatuhi, akan menyelamatkan para pengikutnya dari penderitaan dan pengalaman yang tidak menguntungkan yang dapat dihindari, di segala waktu, baik saat ini maupun di masa depan.  

Kami telah menyatakan bahwa Buku Pedoman adalah konstitusi dari pergerakan Ilmupengetahuan Kristen. Apa artinya ini? Bahwa Anggaran Dasar dalam Buku Pedoman adalah hukum-hukum dasar bagi Gereja Induk, dan adalah aturan-aturan sebagai bimbingan pendirian Gereja Induk. Tanpa Buku Pedoman Gereja kita tidak bisa memiliki pergerakan Ilmupengetahuan Kristen seperti sekarang ini. Kita tidak bisa memiliki Panitia Urusan Publikasi kecuali ada otorisasi seperti itu di Buku Pedoman. Kita tidak bisa memiliki Dewan Pengajaran; Dewan Direktur; tidak ada pekerjaan departemental apa pun terkait Gereja Induk, jika tidak karena Buku Pedoman. Jika ada upaya untuk menyelenggarakan suatu organisasi seperti yang kita miliki tanpa arahan dari Budi ilahi, yang disediakan Buku Pedoman bagi kita, kegiatan seperti itu akan tidak memiliki dukungan serta pengaruh yang menstabilkan dari Kebenaran; dan, karena tidak bisa menahan serangan kesesatan, maka akan hancur menjadi debu. Tetapi Pemimpin kita telah memberi kita suatu organisasi yang kebal terhadap serangan kesesatan dan yang akan tetap berdiri sementara semua jenis agresi telah berhenti. Demikianlah anda akan melihat bahwa sebetulnya Buku Pedoman-lah yang menjadikan Gereja Induk mampu menjadi seperti sekarang ini. Buku Pedoman mengatakan bahwa harus ada Dewan Penceramah; harus ada Dewan Pengajaran; harus ada Panitia urusan Publikasi. Anda akan melihat bahwa semua hak, kewajiban, dan hak istimewa dari Dewan Penceramah berasal dari Anggaran Dasar yang tercantum di Buku Pedoman Gereja Induk. Dewan Pengajaran mendapatkan kewenangannya dari sumber yang sama; dan Dewan Direktur Gereja Induk tidak dapat melakukan tugasnya yang khusus melampaui apa yang diizinkan Anggaran Dasar dalam Buku Pedoman. Buku Pedoman menetapkan bagaimana menerima anggota, bagaimana mengeluarkan anggota, dan bagaimana gereja harus disokong. Dijelaskannya juga bagaimana gereja-gereja cabang dibentuk, bagaimana gereja-gereja cabang bisa diakui, dan bagaimana mereka harus memerintahi diri sendiri dalam perkara-perkara setempat. 

Pemimpin kita memberitahu kita, bahwa Gereja Induk memiliki bentuk pemerintahan yang khas dan harus selalu dibedakan dari pemerintahan gereja cabang. Mencoba menerapkan bagi Gereja Induk ketentuan yang bersifat demokratis yang dibuat Ny. Eddy demi kesejahteraan gereja-gereja cabang, akan menghancurkan individualitas Gereja Induk dan mengganggu tujuan ilahi. Semua pelajar Ilmupengetahuan Kristen yang bergabung dengan Gereja Induk telah berikrar untuk mematuhi Buku Pedoman, dan karena Buku Pedoman berisi Aturan dan Anggaran Dasar untuk memerintahi setiap tahap pergerakan Ilmupengetahuan Kristen, kita melihat betapa kuatnya organisasi yang kita miliki, manakala perintah-perintah Pemimpin kita dilaksanakan.

Ada yang betanya, “Bukankah aneh bahwa Ny. Eddy menempatkan pemerintahan Gereja Induk di tangan lima orang?” Para Ahli Ilmupengetahuan Kristen tidak memahaminya seperti itu. Yang dilakukan Ny. Eddy adalah menempatkan pemerintahan Gereja Induk pada Anggaran Dasar. Gereja tidak diperintahi orang; gereja diperintahi Asas melalui Anggaran Dasar di Buku Pedoman. Pemimpin kita memberitahu bahwa manusia memerintahi dirinya sendiri hanya kalau dia diperintahi oleh Allah. Pemerintahan atas gereja terletak kepada kepatuhan terhadap Buku Pedoman. Ketika Buku Pedoman dipatuhi secara mutlak dan implisit, gereja diperintahi sesuai dengan hukum Allah. Ketika Buku Pedoman diabaikan, gereja dalam bahaya.

Keamanan gereja Ilmupengetahuan Kristen bukan berada di tangan Dewan Direktur; keamanannya ada pada integritas setiap anggota secara individual, dan dalam tekad para anggota untuk mematuhi Anggaran Dasar. Tanpa loyalitas dan dukungan dan kepatuhan kepada Buku Pedoman Gereja, Perkara ini tidak mungkin ada. Setiap anggota telah diberi tugas dengan tanggungjawab untuk mematuhi Buku Pedoman, dan ini berarti bahwa sampai taraf tertentu pemerintahan Gereja Induk dipertahankan dan didukung oleh kepatuhan dan pengabdian setiap anggotanya. Dewan Direktur ditugasi dengan tanggungjawab tertentu yang harus mereka laksanakan. Misalnya, salah satu Anggaran Dasar di Buku Pedoman (Pasal I, Ayat 6) menyatakan, “Semua urusan Gereja Induk dijalankan oleh Dewan Direktur Ilmupengetahuan Kristen.” Ini tidak berarti para Direktur bebas memaksakan kehendak atau keinginannya kepada pergerakan Ilmupengetahuan Kristen. Sesungguhnya, yang sebaliknyalah yang benar. Pergerakan ini tidak dapat bertahan jika para Direktur dengan sewenang-wenang memberitahu para anggota Gereja Induk bagaimana harus membawakan diri. Ini haruslah merupakan suatu pembuktian individual di mana para anggota Dewan Direktur tidak bertanggungjawab secara pribadi. 

Sementara para Direktur mendapat tugas untuk melaksanakan transaksi bisnis Gereja Induk, ada juga bagian-bagian lain dalam gereja, yang dibentuk sesuai Buku Pedoman, yang ditugaskan melaksanakan kewajiban-kewajiban tertentu. Para penceramah adalah satu-satunya yang boleh memberikan ceramah Ilmupengetahuan Kristen, dan mereka harus memberikan ceramah sesuai dengan yang digariskan Anggaran Dasar.  Panitia urusan Publikasi juga ditugasi beberapa tanggungjawab tertentu yang harus dilaksanakan sesuai dengan Anggaran Dasar. Para penceramah tidak diharapkan melakukan pekerjaan Panitia urusan Publikasi, dan Panitia urusan Publikasi tidak diharapkan atau diharuskan melakukan pekerjaan para penceramah; sesungguhnya mereka masing-masing dilarang melakukan tugas dari yang lainnya. Demikian juga para guru Ilmupengetahuan Kristen harus mematuhi Anggaran Dasar. Mereka ditugasi tanggungjawab mengajar, dan seorang anggota yang tidak diberi kewenangan tidak boleh mengajar. Seorang penyembuh tidak boleh mengajar kecuali dia diberi kewenangan melakukan hal itu. Ada banyak bagian yang diciptakan Buku Pedoman Gereja Induk, dan anggota gereja dilarang melanggar melampaui tanggungjawab yang terkait dengan pekerjaannya.  

Dalam berbicara tentang Gereja Kristus, Rasul Paulus berkata: “Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. … Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota. Andaikata kaki berkata: ‘Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh’, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Dan andaikata telinga berkata: ‘Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh’, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman? ... Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: ‘Aku tidak membutuhkan engkau.’ Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: ‘Aku tidak membutuhkan engkau.’”  

Demikian jugalah halnya dengan setiap orang yang terhubung dengan gereja Ilmupengetahuan Kristen. Ada para anggota, termasuk para Direktur, Wali, Editor, Penceramah, Panitia urusan Publikasi, Pembaca, Guru, Penyembuh, masing-masing mengisi tempatnya sendiri, masing-masing wajib setia kepada Gereja Induk; dan ketika masing-masing menyadari bahwa kerja samanya diperlukan, dan ia bersedia mematuhi pemerintahan Gereja Induk, maka kita pasti akan memiliki suatu organisasi yang selaras sempurna dan memelihara dirinya sendiri yang akan bertahan terhadap serangan apa pun yang dapat dilancarkan kesesatan terhadapnya. Jika setiap orang melihat bahwa dia berada di tempatnya, dan berdiri di sana bersama Allah, maka tidak ada upaya kesesatan yang dapat mengenai Gereja Induk.   

Demikianlah kita melihat bahwa Buku Pedoman Gereja Induk adalah konstitusi pergerakan Ilmupengetahuan Kristen. Sungguh menakjubkan organisasi yang kita miliki, kalau kita pertimbangkan bahwa semuanya dibangun berdasarkan beberapa aturan yang sederhana yang sangat mudah diikuti sehingga setiap orang seharusnya senang untuk memberikan seluruh miliknya dan siap mendukung setiap Anggaran Dasar yang terdapat di dalam Buku Pedoman! Pemimpin kita tahu bahwa gerejanya akan diserang, dan oleh karena itu dia membuat pemerintahannya sesederhana mungkin. Dia menolak piagam dari negara bagian, untuk memerintahi gerejanya. Dia menjadikan gerejanya suatu asosiasi keagamaan yang sederhana dan bersifat sukarela. Sesungguhnya itu adalah bentuk pemerintahan gereja yang paling sederhana yang diketahui dunia. Sekali lagi kita diingatkan kepada yang dikatakan Paulus di 1 Korintus: “Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat.” 

Bagaimana jika para konspirator akan menggabungkan upaya mereka untuk menghancurkan pergerakan Ilmupengetahuan Kristen! Jika para Ahli Ilmupengetahuan Kristen patuh, dan jika mereka tidak pernah meninggalkan Buku Pedoman atau pemerintahan yang bersifat denominasional dari Gereja Induk, mereka akan membuktikan bahwa Allah adalah pembela perkara kita, dan akan membuktikan bahwa setiap senjata yang ditempa terhadapnya tidak akan berhasil.

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.