Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Metoda rohaniah akan penyembuhan—dan kasih sayang

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 1 Agustus 2022


Ilmupengetahuan Kristen adalah agama tentang kasih. Asalnya ada di dalam Allah, Asas ilahi, Kasih. Kasih sayang terhadap mereka yang sedang berjuang untuk mengatasi penyakit dan idap-idapan merupakan jantung Ilmupengetahuan Kristen. 

Inilah sebabnya mengapa cara dan nada yang digunakan para pelajar Ilmupengetahuan Kristen untuk mempertahankan metoda penyembuhan rohaniah melalui pergantungan kepada Allah semata, adalah sangat penting. Hal ini sangat penting terutama jika kita ingin membantu seorang teman atau kerabat yang sedang menjalani pengobatan medis. 

Meskipun dalam pendekatannya tentang masalah kesehatan, penyembuhan secara Ilmupengetahuan Kristen dan secara medis merupakan sudut pandang yang sama sekali berlawanan, tetapi seorang pelajar Ilmupengetahuan Kristen dapat melakukan banyak hal guna mendatangkan kasih sayang Kristus yang menyembuhkan kepada mereka yang takut untuk sepenuhnya menaruh kepercayaan mereka kepada kuasa Allah untuk menyembuhkan. Kasih sayang ini dicontohkan dalam kata-kata Ny. Eddy di buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, "Tidak ada kekuasaan yang dapat menentang Kasih ilahi" (hlm. 224).

Pengobatan medis pada dasarnya mulai dengan kepercayaan bahwa manusia bersifat jasmaniah, terbuat dari zat, bahwa ia mengalami sesuatu yang tidak selaras, dan bahwa kesulitan itu harus diatasi secara jasmaniah. Penyembuhan Ilmupengetahuan Kristen didasarkan pada ketentuan bahwa sesungguhnya manusia adalah sempurna, pernyataan rohaniah dari Hidup yang sempurna. Hidup manusia bersumber pada Allah, Roh, yang adalah Hidup itu sendiri. Menaruh iman kita pada kedua sudut pandang yang saling bertentangan ini adalah sia-sia. Keduanya tidak pernah dapat dipersatukan untuk mendatangkan kesehatan. 

Meskipun sikap yang penuh kasih sayang kepada sesama selalu diperlukan, kita perlu memahami bahwa memberikan doa penyembuhan yang spesifik kepada seseorang yang dengan sukarela menjalani perawatan medis, tidaklah menyatakan kasih. Kasih ilahi adalah Asas ilahi juga. Kecuali jika keadaannya tidak biasa—misalnya undang-undang mengharuskan orang itu menjalani perawatan medis meskipun dia tidak menginginkannya—memberikan doa penyembuhan Ilmupengetahuan Kristen sementara perawatan medis sedang berjalan merupakan pelanggaran terhadap aturan Asas ilahi tentang kasih. Kasih ilahi yang memerintahi kita menuntut agar kita tidak mendukung terjadinya suatu konflik dalam pikiran seseorang.

Meskipun demikian, ketika kita telah mengalami penyembuhan Ilmupengetahuan Kristen yang menakjubkan, kita ingin berbuat sesuatu untuk menolong orang yang kita kasihi yang sangat memerlukan bantuan. Dan Kasih ilahi menyediakan jalan bagi kita untuk memberikan kasih sayang serta penjagaan penuh kasih yang diperlukan. Penjagaan yang penuh kasih ini dapat dinyatakan baik secara ilahi maupun secara insani. 

Cara Allah, cara Kasih ilahi, menjaga ide-Nya yang terkasih, manusia—identitas hakiki setiap orang—adalah memelihara, melihat, dan mengetahui manusia sebagai keserupaan-Nya yang sempurna. Kita dapat mengatakan bahwa Allah dengan penuh kasih menjaga identitas manusia tetap sempurna dan tidak bersalah karena begitulah Allah menciptakan dan mengenal manusia. 

Jadi setiap orang yang memiliki sekelumit pengetahuan tentang Ilmupengetahuan Kristen dapat membantu mereka yang mungkin saat ini merasa tidak mampu atau tidak bersedia menerima teologi Ilmupengetahuan Kristen, dengan menghargai dan mengasihi identitas mereka yang hakiki dan sempurna sebagai pernyataan Allah yang bersifat rohaniah dan tidak rapuh. Menghargai dengan penuh kasih seperti ini bukanlah memberikan doa penyembuhan Ilmupengetahuan Kristen. Hal ini bukan menangani atau membetulkan secara metafisik kesesatan-kesesatan pikiran yang spesifik yang mungkin ada pada orang itu. Alih-alih demikian, hal ini justru menghormati Allah, mengakui dan menyatakan rasa syukur untuk kasih-Nya yang tidak berhingga yang senantiasa menjaga manusia dengan kelemahlembutan-Nya. Meskipun tidak mengabaikan keperluan insani yang nyata, kita tetap menolak untuk menerima penyakit dan ketidaksempurnaan sebagai bagian apa pun dari manusia yang diciptakan Allah. Ini adalah pencerminan individual kita akan Kasih ilahi yang meresapi suasana di mana pun kita berada, dalam apa pun yang kita katakan, pikirkan, atau lakukan. Kita selalu memiliki tanggungjawab untuk memelihara pikiran kita sendiri sesuai kebenaran tentang kesempurnaan manusia yang dikaruniakan Allah. Dan kemurnian dari pemikiran yang ilmiah dan penuh kasih ini cenderung menarik mereka yang sedang mencari Allah. 

Mungkin inilah kasih dalam pikiran Kristus Yesus yang dirasakan oleh perempuan yang sembuh dari masalah pendarahan yang sudah lama dideritanya. Alkitab menyatakan, "Adalah seorang perempuan yang sudah dua belas tahun menderita pendarahan dan yang tidak berhasil disembuhkan oleh siapapun. Ia maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya, dan seketika itu juga berhentilah pendarahannya” (Lukas 8:43, 44). 

Ketika peristiwa ini terjadi, sebetulnya Yesus sedang dalam perjalanan untuk menolong suatu keluarga yang secara spesifik meminta bantuannya. Dan Alkitab tidak memberi petunjuk bahwa Yesus menyadari keberadaan perempuan itu, sampai perempuan tersebut menjamah jubahnya. Tetapi perempuan itu sembuh, karena Alkitab mengatakan, “Maka kata-Nya kepada perempuan itu: ‘Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!” (Lukas 8:48). 

Seperti contoh yang diberikan Yesus, kesadaran rohaniah akan kesatuan manusia dengan Allah itulah yang menyembuhkan. Ini adalah Kristus, Kebenaran, yang mengalir dan dinyatakan dalam pemahaman kita sendiri yang diluhurkan secara rohaniah bahwa setiap orang sebenarnya adalah ide Allah yang dikasihi-Nya, dihargai-Nya, dan sempurna tanpa bisa dirubah. Pencerminan akan penjagaan Kasih ilahi ini dapat dirasakan dan seharusnya dirasakan saat kita mengunjungi seorang teman di rumah sakit, berpapasan dengan orang cacat di jalan, atau pun menelpon dengan penuh kasih sayang seorang kerabat yang saat itu terpaksa tinggal di rumah. 

Kita tidak pernah tahu kapan ketinggian pemikiran rohaniah kita bisa menyentuh kalbu orang lain seperti kerohanian serta kasih para rasul Kristen zaman dahulu menyentuh kalbu orang-orang di sekeliling mereka yang memerlukan pertolongan. Alkitab memberitahu kita, “Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak”; dan kemudian setelah menyatakan bahwa “orang banyak” menjadi percaya, Alkitab melanjutkan, “mereka membawa orang-orang sakit keluar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka” (Kisah. 5:12-15). 

Orang banyak merasakan kehadiran atau “bayangan” pikiran Petrus yang menyembuhkan ketika ia melewati mereka. Demikian juga orang seharusnya merasakan Kristus yang menyembuhkan dalam pikiran kita. Meskipun kita tidak memberikan doa penyembuhan Ilmupengetahuan Kristen kepada orang yang sedang menjalani perawatan medis, kita dapat dengan penuh kasih, lemah lembut, menjadi seorang pelajar Ilmupengetahuan Kristen dengan mencerminkan kasih Allah dalam pemikiran kita tentang sesama, dalam belas kasih yang kita rasakan, dan keyakinan yang penuh sukacita akan kesemestaan Kasih ilahi. Inilah kasih yang mengilhami keyakinan, yang menyemangati orang yang sedang berjuang untuk menjangkau Kasih ilahi.

Pada dasarnya kebanyakan orang yang seakan tidak bersedia berpaling kepada Ilmupengetahuan Kristen takut untuk mempercayainya karena mereka tidak memahaminya. Jadi belas kasih yang setinggi-tingginya adalah satu-satunya sikap Kristiani terhadap orang yang berjuang melawan ketakutan. Gejala dan penampakan fisik seringkali menakutkan. Tetapi kalau kita belajar tentang dan merasakan kesemestaan Allah, kebaikan-Nya, kemahakuasaan-Nya yang mutlak, dan penjagaan-Nya terhadap pernyataan-Nya, manusia, maka ketakutan surut.  

Karena itu, sangatlah penting, bagi orang yang mencari penghiburan serta penyembuhan, untuk lebih banyak belajar mengetahui bahwa Allah adalah Kasih yang tidak berhingga dan sangat peduli. Para pelajar Ilmupengetahuan Kristen dimaksudkan untuk menjadi terang—terang, yang berasal dari mencerminkan kasih rohaniah bagi umat manusia. Betapa menakjubkan jika orang dapat memperoleh sekelumit pandangan akan keakuan mereka yang hakiki melalui kasih rohaniah yang kita nyatakan! Orang perlu melihat diri mereka sendiri sebagaimana Allah mengenal mereka. Lalu mereka akan merasakan Kristus yang menyembuhkan dan mencari pesan Kebenaran tentang kesempurnaan manusia sebagai ide Allah. 

Kasih sayang dan metoda rohaniah akan penyembuhan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Ketika kita mencerminkan Kasih ilahi dan Kebenaran ilahi di dalam pikiran kita, orang akan menemukan pertolongan yang benar-benar mereka dambakan—Ilmupengetahuan Kristen. 

BARBARA-JEAN STINSON

Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelamam, atasnya terang telah bersinar. 

Yesaya 9:2

1 Science and Health, p. 224  

2 Luke 8:43, 44  

3 Luke 8:48  

4 See Acts 5:12–15  

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.