Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

"KEJAHATAN BUKANLAH KEKUASAAN"*

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 21 Februari 2023

SENTINEL EDITORIAL, EDISI 9 NOVEMBER, 1907


Tn. B. O. Flower dalam artikelnya di majalah Arena edisi bulan Oktober tanpa disadari telah mengeksploitasi yang disangkakan sebagai kekuasaan kejahatan, dan telah memberi fenomena budi fana yang menyatakan diri dan menegaskan diri ini tempat dalam pengalaman insani, tempat yang tidak dapat didudukinya tanpa menurunkan Allah, kebaikan, dari takhta, dan merampas tempat-Nya sebagai Budi yang esa, tidak berhingga dan di atas segala-galanya yang memerintahi alam semesta sesuai kehendak-Nya dan kesenangan-Nya, yang pastilah sejalan dengan sifat ilahi-Nya sendiri. 

Kepercayaan bahwa ada kekuasaan dalam hipnotisme adalah kepercayaan pada kesejatian dan kekuasaan kejahatan, karena orang-orang yang menyebut dirinya ahli hipnotisme menyatakan bahwa mereka dapat mempengaruhi orang lain untuk berbuat baik atau jahat sesuai dengan arahan mereka. Kepercayaan ini bisa bertahan hanya karena kebenaran wujud tidak dipahami dengan jelas. Bahwa hal itu suatu kepercayaan yang salah terlihat dari wataknya sendiri yang bertentang-tentangan. Yesus mengatakan, "Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik" dan kalau kita mulai dengan fakta yang sudah diakui bahwa Allah adalah mahakuasa, bahwa Dia adalah kebaikan yang tidak berhingga, kita tidak pernah dapat mengakui bahwa ada suatu kuasa yang berlawanan dengan-Nya dan dengan sifat-Nya. Bahwa kejahatan sejati atau memiliki kekuasaan adalah suatu dalil yang tidak masuk akal kecuali kalau kita sama sekali dan secara mutlak menyangkal Allah. Baik hipnotisme maupun bentuk kejahatan lain apa pun tidak dapat melakukan pekerjaan Kebenaran, atau memiliki kekuasaan atau entitas; hal itu tidak dapat melakukan sesuatu selain menghancurkan dirinya sendiri. Jika kejahatan beserta dosa, penyakit, dan maut yang menyertainya dapat memiliki kekuasaan atau akibat, maka Allah akan diturunkan dari takhta—tidak akan mahakuasa. Suatu dalil seperti itu harus ditolak oleh setiap orang Kristen, oleh setiap orang yang menyembah Allah yang esa. Kejahatan tidak menjadi sejati, karena tampak seperti sejati, seperti mimpi yang jahat atau menyakitkan dalam tidur seakan sejati. Tetapi orang yang mencoba menghasilkan mimpi akan dosa, penyakit, atau maut, bersalah karena mencoba membunuh, dan Ny. Eddy berkata sebagai nubuat, bahwa dalam waktu yang tidak lama lagi kejahatan ini akan dikenai hukuman sesuai undang-undang seperti kejahatan untuk mencoba menembakkan peluru ke jantung seseorang. Dalam Ilmupengetahuan Ilahi, Hidup adalah Allah, dan Allah adalah tidak berhingga, semua; tetapi bagi penanggapan-penanggapan insani kepercayaan akan maut sama sejati seperti fakta-fakta akan hidup, itulah sebabnya kepercayaan yang mengatakan, “Saya dapat membunuh seseorang secara mental,” bisa menjadi sebab bagi pikiran untuk melakukan kejahatan dengan mencoba membunuh seseorang, karena sebagaimana "orang berpikir dalam hatinya, demikianlah ia."

Ilmupengetahuan Kristen memerangi kepercayaan palsu bahwa kejahatan adalah kekuasaan, dan membebaskan manusia dari akibat yang ditimbulkan khayalan ini. Dalil-dalilnya yang utama adalah bahwa Allah adalah satu-satunya kekuasaan, bahwa kejahatan bukanlah kekuasaan. Hipnotisme, mesmerisme, dan sejenisnya hanyalah kepercayaan sesat yang didasarkan pada yang disangkakan sebagai kesejatian zat, dan lenyap manakala kebenaran wujud dipahami. Ny. Eddy menulis di buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan, halaman 186, "Kejahatan adalah suatu penyangkalan, karena hal itu adalah ketiadaan kebenaran. Kejahatan bukanlah sesuatu, karena hal itu adalah ketiadaan barang sesuatu. Kejahatan tidak sejati, karena mengandaikan ketiadaan Allah, Wujud yang mahakuasa dan hadir di mana-mana. Tiap-tiap manusia fana harus belajar menginsafi, bahwa tidak ada kekuasaan ataupun kesejatian dalam kejahatan” dan di halaman 183, "Persangkaan, bahwa Allah menetapkan hukum-hukum ketidakselarasan, adalah suatu paham yang salah; ketidakselarasan tidaklah ditunjang oleh alam atau oleh hukum ilahi, walau bagaimana pun dikatakan orang yang sebaliknya. … Kebenaran membuangkan segala kejahatan dan cara-cara yang materialistis dengan hukum yang sesungguhnya dan rohaniah,—hukum, yang memberi penglihatan kepada orang buta, pendengaran kepada orang tuli, kesanggupan berbicara kepada orang bisu, kesanggupan berjalan kepada orang lumpuh. Meskipun Ilmupengetahuan Kristen tidak menghormati kepercayaan insani, tetapi pengertian yang rohaniah dihormatinya; dan hanya Budi yang esa sajalah yang berhak atas segala kehormatan.”

Satu-satunya hal yang membuat manusia fana menderita adalah kepercayaan mereka kepada kejahatan, bahwa kejahatan adalah sejati dan memiliki kekuasaan. Kepercayaan ini dengan cepat dilenyapkan oleh Ilmupengetahuan Kristen, dan umat manusia bangun menyadari penguasaan kebaikan yang universil, hak kelahiran putera dan puteri Allah. Yesus mengatakan, "Tak seorang pun yang baik selain daripada Allah saja."

Archibald McLellan.
*Ilmupengetahuan dan Kesehatan, hlm. 192.

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.