Saya ingin menceritakan dengan hati yang penuh sukacita bahwa Ilmupengetahuan Kristen telah banyak membantu saya sehingga saya tidak dapat membayangkan hidup saya tanpanya.
Saya mengejar karir saya sebagai aktris dan penyanyi dengan antusias dan sepenuh hati.
Oleh karena itu, saya merasa sangat sedih ketika pada suatu hari saya harus berhenti bernyanyi karena terlalu banyak berlatih. Seorang spesialis tenggorokan mengatakan bahwa dengan kondisi tersebut saya harus dioperasi. Saya tidak diizinkan untuk berbicara; apalagi menyanyi. Saya merasa sangat tertekan.
Pada saat itu saudara perempuan saya, yang baru saja kembali dari Amerika Serikat dan telah belajar Ilmupengetahuan Kristen di sana, mengunjungi saya di tempat saya berlibur. Ia berusaha memberikan semangat kepada saya dan menjelaskan tentang Allah dan kuasa-Nya dan hubungan manusia dengan-Nya yang penuh kasih dengan sangat jelas sehingga dengan segera saya merasakan kebahagiaan dan sukacita dan setiap hari saya berlatih vokal tanpa merasa takut. Hari demi hari keadaan menjadi makin baik, dan saya merasa bahagia lagi.
Dua minggu kemudian, ketika saya kembali ke kota tempat saya bekerja, yang pertama-tama saya lakukan adalah menemui spesialis tenggorokan itu. Ia memeriksa saya lama sekali dan akhirnya berkata: “Ya, pita suara Anda baik-baik saja. Saya tidak melihat adanya kondisi seperti yang dahulu.” Saya telah mengalami penyembuhan dengan serta-merta. Penyembuhan itu terjadi dua puluh delapan tahun yang lalu, dan saya dapat melanjutkan profesi saya selama tujuh belas tahun setelah penyembuhan tersebut. Setelah penyembuhan yang pertama, saya tidak mendalami Ilmupengetahuan Kristen. Saya waktu itu dalam keadaan sehat, dan semua berjalan dengan baik, sangat baik.
Namun, pada tahun terakhir Perang Dunia Kedua, saya mengalami banyak masalah. Semua yang diperoleh secara kebendaan hilang, meskipun hal tersebut tidak terlalu mengganggu pikiran saya. Jauh lebih buruk adalah kenyataan bahwa saya menderita suatu keadaan dislokasi internal pada tubuh saya sehingga diperlukan alat bantu untuk dapat menopang tubuh saya, dan saya harus berbaring selama hampir dua minggu dalam sebulan. Begitu juga dengan dua anak kecil yang perlu diasuh, dan saya tidak tahu dimana keberadaan suami saya, apakah ia dalam keadaan sehat atau bahkan apakah ia masih hidup.
Kemudian saya berbicara lagi dengan saudara perempuan saya tentang Ilmupengetahuan. Ketika ia melihat bahwa saya begitu lelah dengan menanyakan banyak sekali pertanyaan karena mencari sesuatu untuk bisa memberikan kekuatan, ia memberikan Alkitab dan buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan karangan Ny. Eddy dan menunjukkan bagaimana caranya mempelajari Pelajaran-Pelajaran Alkitab, yang diberikan dalam Buku Triwulanan Ilmupengetahuan Kristen. Saya belajar dengan penuh semangat, sering sampai larut malam, selama tiga bulan. Semua yang saya baca di buku itu adalah sangat masuk akal, dan pada saat itu saya yakin bahwa Allah akan menolong saya.
Saya menerapkan kata-kata berikut pada kasus saya dari buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan (hal. 322): “Pengalaman pahit, yang disebabkan oleh kepercayaan kepada yang disangkakan sebagai hidup dalam zat, demikian juga kekecewaan kita dan kesengsaraan kita yang tidak henti-hentinya, membawa kita sebagai anak-anak yang lelah kembali ke haribaan Kasih ilahi.” Saya meletakkan seluruh beban yang begitu berat dengan kepercayaan yang penuh kembali ke haribaan Kasih ilahi, dan saya merasa sangat diberkati. Kemudian saya mencari seorang penyembuh, dimana ia membantu saya. Setelah saya kembali dari mengunjungi penyembuh, saya melakukan kunjungan ke dokter yang terakhir dan bantuan kebendaan dibuang. Sejak saat itu, saya tidak pernah minum obat lagi dan saya dapat sembuh dengan cepat, meskipun setahun sebelumnya dokter mengatakan bahwa operasi tidak dapat dihindari.
Kakak perempuan saya menunjukkan kepada saya bagaimana mempelajari Pelajaran-Pelajaran Alkitab. ... Semua yang saya baca adalah masuk akal, dan saya yakin bahwa Allah akan membantu saya. ... Saya dapat sembuh dengan cepat, meskipun setahun sebelumnya dokter mengatakan bahwa operasi tidak dapat dihindari.
Setelah pembuktian kedua yang indah ini tentang kebenaran ajaran-ajaran Ilmupengetahuan Kristen dan penerapannya, hati saya dipenuhi dengan rasa syukur dan penghargaan atas Pemimpin kita yang terkasih. Alkitab dan Ilmupengetahuan dan Kesehatan menjadi sahabat karib saya, dan saya berusaha menyelesaikan semua masalah yang datang kepada saya dengan Ilmupengetahuan Kristen.
Saya berdoa khusus untuk suami saya, yang, saya ketahui pada saat itu, berada di Rusia sebagai tawanan perang. Saya membuat catatan kronologis tentang kemajuan yang bisa saya ingat, berikut tanggal, untuk dapat dibagikan dengan suami saya. Ny. Eddy menulis (ibid., hal. 335, 336), “Ego tidak dapat mati dan tidak mempunyai batas, karena batas berarti ketidaktahuan dan mendesakkan ketidaktahuan kepada kita.” Hal ini membuat saya berpikir pada suatu hari bahwa karena Allah adalah Roh, Roh yang tidak berbatas, maka manusia, yang lahir dari Allah dan bersama-sama ada dengan-Nya, adalah secara murni bersifat rohaniah. Bagi Allah tidak ada batasan. Allah itu mahatahu dan hadir di mana-mana. IdeNya tidak terpisahkan dari-Nya. Oleh karena itu tidak mungkin ada batasan antara suami saya dan saya sebagai ide-ide Allah. Saya tahu bahwa fakta ini akan segera menjadi jelas dalam pengalaman insani kami. Seperti yang kemudian saya ketahui, sekitar waktu inilah suami saya dibebaskan dari Rusia ke Austria. Tidak lama kemudian ia tiba di Jerman.
Saya bersyukur atas perlindungan dari kecelakaan dan keadaan lain yang tidak selaras. Saya dapat melihat ke belakang dengan sukacita atas penyembuhan yang dialami anak-anak kami dan saya, dengan pengertian rohaniah yang dibuktikan oleh para penyembuh, yang selalu dengan penuh kasih siap membantu, dimana saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada para penyembuh.
Saya sangat bersyukur kepada Ny. Eddy yang telah memberikan Ilmupengetahuan Kristen sehingga menjadikan Kristus lebih dekat kepada kita. Saya juga bersyukur bisa menjadi anggota Gereja Induk dan juga sidang jemaat Ilmupengetahuan Kristen, di mana saya dapat melayani dalam berbagai kapasitas. Yang paling utama saya bersyukur karena dapat mengikuti kelas penataran pertama, dimana setiap tahun, dengan diadakannya pertemuan perkumpulan para murid dari Guru llmupengetahuan Kristen saya, memberikan kesan yang mendalam bagi saya.
Magda Buresch-Okon
Osnabrück, Jerman