Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Doa yang membaharui gereja

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 10 Mei 2013

Aslinya diterbitkan di edisi April 2013 majalah The Christian Science Journal


Doa saya yang paling paling berhasil cenderung terjadi manakala saya merasa tenang dan yakin serta pasti akan kehadiran Allah bersama saya. Di saat-saat seperti itu, saya tahu bahwa Allah adalah Semua–dalam-semua, Kasih ilahi, dan setiap orang di antara kita, sebagai ide Allah, bersifat rohaniah dan lengkap. Kekhawatiran pun lenyap, digantikan oleh perasaan yang sangat berharga akan kesatuan saya dengan Allah, Jiwa. Maka saya pun tahu bahwa kesembuhan sedang terjadi. Keterlibatan saya di gereja membantu saya dalam doa yang menyembuhkan ini—membantu untuk lebih merasakan kehadiran Allah—itulah sebabnya saya memilih untuk berpartisipasi di gereja.

Namun demikian, dalam melayani gereja, saya merasa terbantu, bahkan mendapat semangat, untuk mengingat perbedaan antara ide ilahi, Gereja, atau bangunan Allah, dengan gereja sebagai lembaga insani yang kita kenal sehari-hari. Lembaga insani, karena sifatnya yang insani, tidak akan pernah benar-benar sempurna. Mary Baker Eddy, Penemu dan Pendiri Ilmupengetahuan Kristen, memahami hal ini ketika menulis, “... adalah sia-sia mencari kesempurnaan di gereja-gereja ...” (No and Yes, hlm. 41). Di lain pihak, Ny. Eddy memahami bahwa ide yang ilahi, Gereja, jauh lebih besar dan menjangkau lebih luas—bahwa Gereja adalah—“Bangunan Kebenaran dan Kasih; apa juapun yang berdasarkan pada dan berasal dari Asas ilahi” (Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kuci untuk Kitab Suci, hlm. 583).

Tidaklah mungkin bagi seseorang untuk berada di luar penghiburan ide ilahi Allah, yang adalah Gereja.  Bagi setiap orang di antara kita, tercakup dalam bengunan Allah merupakan bagian serta karunia dari sifat Allah. Keberadaan kita “di dalam” bangunan itu tidak ditentukan umur, jenis kelamin, kekayaan, tempat kelahiran, watak, budaya, bahkan agama kita. Sifat atau ciri insani apa pun tidaklah relevan bagi kebenaran yang mutlak bahwa kita tercakup di dalam Gereja Allah.

Tetapi banyak orang tidak merasa demikian—mereka melihat gereja sebagai lembaga insani semata. Saat ini, keterlibatan di gereja sering dianggap kuno, terutama di negeri Barat. Terkadang orang yang tinggal di Australi seperti saya mengatakan bahwa mereka enggan untuk bergabung dengan suatu agama yang dilembagakan. Mereka menjelaskan, bahwa mereka kecewa karena kesalahan berbagai pemimpin denominasi gereja dalam mengambil keputusan, atau mereka tidak mempunyai waktu, atau mereka dapat melanjutkan perjalanan rohaniah mereka di luar gereja. Mereka berharap lembaga yang insani itu sama dengan ide ilahi, dengan demikian tidaklah mengherankan kalau bagi mereka lembaga insani tersebut mengecewakan.

Jadi, dapatkah kita meningkatkan gereja—lembaga insani itu—sehingga dapat menjalankan pekerjaannya yang sangat diperlukan secara lebih efektif? Adakah saat-saat ketika gereja memerlukan perubahan serta pertumbuhan yang nyata? Tentu saja, ada saat-saat ketika semua lembaga insani perlu dibangun kembali.

Beberapa tahun yang lalu saya berkunjung ke Uganda dan bertemu dengan seorang pelajar Ilmupengetahuan Kristen berkebangsaan Uganda. Salah satu hal mengejutkan yang dikatakannya kepada saya adalah bahwa gereja seringkali perlu dibangun dan didedikasikan kembali. Selama ini saya menganggap bahwa sekali sebuah gereja telah dibentuk dan dibangun, selesailah sudah—gereja itu akan tetap (dan harus tetap) ada selamanya. Saya menganggap sikap teman saya itu menyegarkan. Seakan dia mengatakan bahwa wajarlah bagi sebuah lembaga insani untuk menciut dan tumbuh—tetapi saat menciut, kita dapat menumbuhkannya kembali.

Gereja dapat diperbaharui dengan cara yang sama seperti Ilmupengetahuan Kristen menyembuhkan dan memulihkan tubuh. Misalnya, ketika berdoa untuk menyembuhkan penyakit, kita berpaling dari gambaran yang kebendaan kepada kebenaran rohaniah yang mutlak mengenai keadaan tersebut. Kita menghapuskan kekhawatiran bahwa dapat ada sesuatu yang beroperasi selain Allah. Kita menegaskan keserupaan kita dengan Allah, jati diri rohaniah kita yang selalu sempurna. Kita menegaskan bahwa kita tidak pernah tergelincir dari kedudukan kita yang luhur sebagai cerminan Allah. Bahwa saat ini juga kita dipertahankan sebagai ide rohaniah Kasih ilahi, di mana penyakit, kekurangan, dan gangguan merupakan sesuatu yang mustahil. Dan kita akan tetap berada dalam keadaan tersebut. Doa seperti ini merupakan suatu bentuk pengakuan serta pujian terhadap kegiatan Allah, Kasih yang senantiasa hadir.

Kita dapat berdoa bagi gereja dengan cara yang sama, dengan mengakui kebenaran yang mutlak bahwa Allah mencakup semuanya; bahwa Allah memerintah saat ini juga; bahwa bangunan Allah sudah kokoh dan selalu ada; dan bahwa tidak sesuatu pun dapat mengacaukan bangunan Allah. Kita dapat berdoa dengan menegaskan bahwa kita bersifat rohaniah, bahwa kit adalah pernyataan Allah; bahwa kita sangat berharga bagi Allah—dan bahwa kita senantiasa dijaga oleh Allah.

Di cabang Gereja Kristus, Ahli Ilmupengetahuan, tempat saya menjadi anggota, terlihat tanda-tanda pertumbuhan sebagai hasil dari pendekatan seperti yang telah saya kemukakan. Antara lain, seorang anggota mengikuti kelas penataran Pertama, perbaikan gedung gereja yang sudah lama tertunda akhirnya dilaksanakan, kesaksian penyembuhan yang diberikan dengan tulus pada pertemuan kesaksian hari Rabu sore, para anggota menulis untuk majalah Ilmupengetahuan Kristen, keadaan keuangan gereja mulai seimbang, dan bahkan ada anggota-anggota baru yang datang bergabung.

Pada awal pelayanannya, Yesus berdoa khusus untuk pekerja-pekerja baru. Dia mengatakan, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu” (Matius 9:37, 38). Yesus mengakui bahwa panen tersebut adalah milik Allah, dan Allah-lah yang mengirimkan pekerja, termasuk setiap orang di antara kita.

Tetapi, meskipun lebih banyak anggota gereja bisa berarti tersedia lebih banyak bantuan, dan hal ini selalu disambut baik, terkadang yang diperlukan gereja tidak selalu hal seperti itu melainkan lebih banyak harapan, semangat, dan toleransi di antara anggota yang ada. Dalam pengalaman saya dengan gereja, sifat-sifat tersebut merupakan petunjuk akan kegiatan Kristus. Bagi saya, Kristus adalah kehadiran yang naik lebih luhur yang mengangkat pikiran dan perasaan kita ke tingkat yang lebih rohaniah. Jika kelihatannya roh Kristus tidak ada, kita akan merasa terbebani. Tetapi jika kita merasakan roh Kristus secara melimpah, dan memang demikianlah faktanya, maka para anggota akan terlihat lebih hidup dan bersemangat. Pada gilirannya, semangat hidup ini akan menarik orang lain untuk ke gereja.

Biasanya, di pagi hari, saya berdoa bagi gereja. Saya tidak mengatakan bahwa saya berharap orang akan datang ke gereja saya sebagai hasil doa itu. Saya lebih cenderung berpikir bahwa doa seperti itu mendukung dunia yang sedang mencari perhubungan rohaniah di antara sesama penduduknya. Kita semua perlu merasakan hal yang menakjubkan, bahwa kita dirangkul dalam Gereja Allah, dalam kasih Allah. Pengetahuan ini mendatangkan penghiburan, persatuan, kerja-sama, dan keselarasan. Hal itu meningkatkan pertumbuhan rohaniah kita dan kemampuan kita untuk mengetahui kehadiran Allah dan menyembuhkan.

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.