Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Hidup saya diperbaharui!

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 16 Desember 2013

Diterbitkan di edisi 1 Desember 2012 majalah The Christian Science Journal

Mula-mula diterbitkan di edisi Desember 2012 majalah The Herald of Christian Science. Aslinya ditulis dalam bahasa Perancis.


Dengan hati penuh rasa syukur saya menulis kesaksian ini, ingin memberikan harapan bagi mereka yang kesehatannya buruk dan menderita.

Di tahun 2001, ketika saya aktif bekerja sebagai pegawai administrasi negara, saya mulai mengidap berbagai penyakit. Penglihatan saya mengalami kemunduran pesat, dan nyeri punggung yang saya alami semakin hari semakin parah.

Dokter mata yang menangani saya mengatakan bahwa saya menderita katarak. Menurutnya masalah itu tidak bisa disembuhkan, dan setelah beberapa bulan dia mengatakan bahwa saya harus siap menjalani operasi. Sementara itu, di saat yang sama, dokter ahli rematik yang telah menangani saya selama setahun mengatakan bahwa dia telah mencoba semua jenis obat yang dapat diberikan kepada saya. Terus terang saja, berbagai obat pengurang rasa sakit yang diberikannya hanya kadang-kadang saja bermanfaat, tetapi saya tidak sembuh. Dia mengirim saya untuk menjalani suatu pemeriksaan, dan ternyata saya menderita hernia pada tulang belakang saya. Dia menyatakan bahwa satu-satunya yang mungkin dilakukan adalah operasi.

Demikianlah, saya harus menghadapi dua operasi yang berbeda. Selain itu, biayanya sangat tinggi dan saya tidak mungkin mampu membayar biaya tersebut. Lalu saya mencoba obat-obatan tradisional Afrika. Saya bahkan mengikuti pertemuan yang menggunakan sihir dan mantera-mantera karena rasa sakit yang tidak tertahankan. Tetapi saya tidak mendapatkan kesembuhan, dan juga tidak melihat jalan keluar dari masalah tersebut. Hal ini berlangsung selama bertahun-tahun, dan saya merasa putus asa.

Suatu sore di bulan Desember 2007, ketika berbaring di tempat tidur dengan berbagai pikiran yang kelabu, saya mendengarkan radio yang menyiarkan tentang penyembuhan melalui doa. Di penghujung program tersebut, disebutkan alamat gereja-gereja Ilmupengetahuan Kristen di daerah saya. Saya mulai mencari gereja yang terdekat dengan rumah saya. Orang yang menerima saya sangat santun, dan memperkenalkan saya kepada seorang penyembuh Ilmupengetahuan Kristen.

Setelah mendengarkan penjelasan saya dengan cermat, penyembuh itu tersenyum dan menyatakan bahwa saya aman di dalam Tuhan. Kemudian dia membimbing saya untuk melihat sifat saya yang sejati sebagai anak Allah, gambar dan keserupaan Roh, sebagaimana dinyatakan dalam Kitab Suci (lihat Kejadian 1:26, 31). Lalu saya mengerti bahwa saya hanya dapat mencerminkan sifat-sifat Allah, dan tidak sesuatu pun yang lain. Pertemuan kami berlangsung selama satu jam, dan saat pergi saya merasa terhibur dan penuh percaya.

Sebelum saya mengenal Ilmupengetahuan Kristen, saya sudah berdoa kepada Tuhan, mohon agar Dia menyembuhkan saya. Tetapi dengan bantuan penyembuh, saya sadar bahwa saya telah berdoa dari dasar yang salah. Saya terus-menerus mohon kepada Allah untuk melenyapkan sesuatu yang tidak pernah diciptakanNya (penyakit). Melalui Ilmupengetahuan Kristen saya mulai memahami bahwa karena Allah adalah Kasih dan Semua, maka penyakit tidak dapat ada, melainkan hanyalah suatu mimpi, suatu penanggapan yang palsu, dan kita dapat bangun dari mimpi tersebut.

Saya mulai menghadiri kebaktian Ilmupengetahuan Kristen pada hari Minggu maupun pertemuan kesaksian hari Rabu. Saya merasa lebih baik, tetapi belum sama sekali sembuh. Meskipun demikian, kesaksian-kesaksian yang saya dengar setiap minggu memberi saya keyakinan penuh, bahwa jika orang lain bisa sembuh, saya pun bisa.

Terkadang, saya masih sangat kesakitan. Tetapi saya merasa bahwa saya harus terus berdoa, dan berpegang teguh kepada identitas saya sebagai anak Allah. Saya terus berpegang kepada kebenaran yang dinyatakan Mary Baker Eddy dalam buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci berikut ini: “Manusia bukanlah suatu bandul, yang berayun-ayun di antara kejahatan dan kebaikan, suka cita dan duka cita, penyakit dan kesehatan, hidup dan maut” (hlm. 246).

Dalam pikiran, saya juga menanamkan dengan kuat petikan dari Doa Tuhan yang berbunyi: “Datanglah kerajaanMu,” dan tafsiran rohaniahnya yang diberikan Ny. Eddy: “KerajaanMu telah datang; Engkau senantiasa hadir” (Ilmupengetahuan dan Kesehatan, hlm. 16). Saya merasakan kehadiran ilahi yang untuk selamanya mengusir kebohongan yang bernama penyakit, dan memulihkan martabat manusia, dan menunjukkan dengan jelas jati diri manusia yang sejati dan bersifat rohaniah.

Kebaikan menjadi nyata di dalam kehidupan saya, jauh melampaui segala harapan. Saya tidak menjalani kedua operasi yang disarankan para dokter. Semua penyakit saya hilang dalam delapan bulan melalui doa Ilmupengetahuan Kristen semata, dan tidak pernah kembali. Bertahun-tahun selama masa yang sulit tersebut berlangsung, saya hampir tidak mampu melakukan aktifitas apa pun. Saya terpaksa berhenti sebagai pegawai administrasi negara di tahun 2003. Tanpa disangka, di bulan November 2009, saya diminta kembali bekerja, menekuni pekerjaan saya yang lama, dan sampai sekarang saya masih bekerja di sana.

Dari lubuk hati yang paling dalam, saya bersyukur pada Ilmupengetahuan Kristen yang telah menjadikan saya manusia yang baru, dan telah merubah hidup saya.

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.