Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Penyakit yang parah sembuh

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 12 Oktober 2018

Aslinya diterbitkan di edisi September 2018 majalah The Christian Science Journal


“Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 8:38, 39).

Saya mendapati bahwa ayat Alkitab ini adalah doa yang ampuh dan sangat memberi semangat ketika kita menghadapi saat yang sulit. Ayat itu mengajarkan agar kita tidak ragu atau takut, melainkan terus bertekun dan beriman kepada Allah. Yesus Kristus berkata,  “Aku dan Bapa adalah satu” (Yohanes 10:30). Ia menunjukkan kesatuan kita dengan Allah, dan hidup kita di dalam Kristus, Kebenaran. Paulus, yang menulis ayat bahwa kita tidak dapat dipisahkan dari kasih Allah, tahu bahwa kesatuan kita dengan Allah tidak bisa dirusak, dan bahwa kita dibangun di atas dasar Kristus. 

Di buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, Mary Baker Eddy menulis, “Tidak ada hidup, kebenaran, kecerdasan, atau substansi dalam zat” (hlm. 468). Di seluruh buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan, ia menjelaskan bahwa tidak ada hidup yang sejati di luar Allah, Roh, dan KristusNya. Cerminan kita akan Kasih ilahi, dan terang Kristus, tidak dapat diredupkan oleh keadaan manusia fana atau keadaan kebendaan. 

Pada tahun 1995, saya bersama dua orang teman menyewa rumah di pinggiran kota Lisabon, Portugal. Pada suatu hari Jumat, ketika sedang bekerja, saya merasa tidak enak badan, dan perut saya terasa sangat tidak nyaman. Saya berdoa, dan berpegang pada pengertian rohaniah bahwa tidak ada penyakit atau rasa sakit yang dapat dinyatakan dalam hidup saya. 

Sepulang kerja saya menelpon seorang penyembuh Ilmupengetahuan Kristen untuk mendoakan saya. Ia mengatakan kepada saya bahwa saya adalah anak Allah yang sempurna, dan bahwa Allah sesungguhnya menguasai seluruh wujud saya. Ia meyakinkan saya dengan kebenaran rohaniah seperti ini untuk meredakan ketakutan saya dan mendukung terjadinya kesembuhan. Saya juga berdoa bagi diri sendiri dengan mengetahui bahwa saya diciptakan dalam gambar dan keserupaan Allah dan bahwa tidak ada sesuatu pun di dalam kerajaan Allah yang serba baik yang dapat menyerang saya. Saya terus mengetahui bahwa saya aman di tangan Allah.

Sore itu keadaan memburuk, dan penyakit saya menjadi parah sekali. Saya tidak bisa makan atau minum apa pun. Ini berlangsung seminggu lebih sedikit. Berat badan saya turun drastis, dan teman-teman saya sangat mengkhawatirkan saya. Hampir sepanjang waktu saya berada di tempat tidur sedangkan teman-teman saya meninggalkan rumah pagi-pagi untuk bekerja dan pulang di malam hari. 

Saat itu saya tidak mempunyai kekuatan untuk memegang buku untuk dibaca atau dipelajari, oleh karena itu saya berdoa dengan petikan-petikan yang saya kenal, seperti Mazmur 91 dan dari buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan, termasuk “pernyataan ilmiah tentang wujud” (hlm. 468). Saya berpegang pada kebenaran-kebenaran rohaniah tersebut, dan saya juga mendengarkan rekaman lagu-lagu dari Christian Science Hymnal (Buku Nyanyian Ilmupengetahuan Kristen) yang dikirim kakak perempuan saya beberapa bulan sebelumnya.

Kata-kata dari syair Ny. Eddy yang juga dijadikan nyanyian ini menarik perhatian saya:

Atas dasar Kebenaran,
Batu Hayat,
Angin dan ombak pun hilang,
Aku s’lamat.
(Buku Nyanyian Ilmupengetahuan Kristen, no. 254) 

Kata-kata “Atas dasar Kebenaran, Batu Hayat” sangat berkesan bagi saya dan saya berpegang pada ide tersebut. Saya menegaskan kesatuan saya dengan Sang Bapa, Allah, dan kehadiran Kristus, dan saya menyangkal bahwa kesesatan dalam bentuk penyakit, atau kesesatan apa pun, dapat memisahkan saya dari Batu Hayat ini, Kristus. Saya terus berdoa dengan ide tersebut sepanjang waktu. Saya tahu bahwa saya beristirahat di “padang yang berumput hijau,” dikelilingi kehadiran Kristus. Saya juga tahu bahwa penyembuh Ilmupengetahuan Kristen itu berdoa. Dan ketakutan saya pun reda.

Pada hari Sabtu, lebih dari seminggu sejak masalah itu muncul, saya sendirian di rumah dan merasa lapar, dan saya memutuskan untuk pergi ke toko yang letaknya dua blok dari rumah untuk membeli buah. Jarak yang biasa saya tempuh dalam lima menit, memerlukan waktu jauh lebih lama. Begitu saya memasuki toko itu, pemilik toko, yang mengenal saya dan teman-teman saya dengan baik sekali, mengatakan bahwa ambulans harus dipanggil untuk membawa saya ke rumah sakit. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya baik-baik saja, dan tidak perlu memanggil ambulans. Saya merasa bahwa perjuangan melawan penyakit itu telah dimenangkan di dalam pikiran saya, dan saya telah mampu berjalan menempuh jarak yang tidak mampu saya tempuh selama lebih dari seminggu. Di buku Miscellaneous Writings 1883–1896, Ny. Eddy membuat pernyataan ini, “Ilmupengetahuan Kristen tidak pernah menyembuhkan seorang pasien tanpa membuktikan dengan kepastian matematika bahwa kesesatan, kalau disingkapkan, dua-pertiga bagiannya dihancurkan, dan sepertiga bagian yang masih tersisa memusnahkan dirinya sendiri” (hlm. 210).

Pemilik toko itu memandang saya seakan saya tidak berpikir dengan benar dan terus mendesak agar saya pergi ke rumah sakit. Saya tahu bahwa  “Kebenaran selalu adalah pemenang” (Ilmupengetahuan dan Kesehatan, hlm. 380). Saya memikirkan kembali kesembuhan-kesembuhan sebelumnya yang terjadi dengan mengandalkan Ilmupengetahuan Kristen; pernah suatu malam, keadaan saya kritis karena penyakit malaria, tetapi keesokan harinya saya sembuh dengan serta-merta, dan saya telah dilindungi saat berkano menghadapi gelombang besar di samudra Atlantik. Saya yakin sepenuhnya bahwa masalah itu telah teratasi. Saya meyakinkan pemilik toko, mengucapkan terimakasih kepadanya, membeli beberapa buah, dan pergi, berjalan pulang dengan pelan-pelan. Hari itu saya mulai makan, sedikit demi sedikit. 

Pada hari Senin, saya kembali bekerja di bidang konstruksi. Bos saya terkejut ketika melihat saya dan menawarkan agar saya pulang, tetapi saya merasa dapat bekerja, dan saya bekerja seharian seperti yang sudah-sudah tanpa gangguan. Saya terus bekerja hari-hari berikutnya. Sebulan kemudian, bobot saya kembali seperti semula. Saya sembuh tuntas dengan berpegang kepada kebenaran rohaniah tentang identitas saya yang sejati. Semua orang yang pernah melihat keadaan saya sebelum pulih merasa heran bahwa saya sembuh. Seperti dinyatakan di buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan, “Manusia rohaniah adalah gambar atau ide Allah, suatu ide yang tidak dapat hilang ataupun dipisahkan dari Asas ilahinya” (hlm. 303).

Yesus bersabda: “Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya” (Markus 11:23). Orang-orang di seluruh dunia, melalui doa dan pengertian, melihat kehancuran gunung-gunung kesesatan. Kesembuhan terjadi setiap waktu, dan kebenaran rohaniah sedang merubah dunia. Saya memanjatkan rasa syukur yang dalam kepada Kristus Yesus untuk pengorbanan yang dilakukannya dan kepada Ny. Eddy untuk pemahaman yang jernih yang diberikannya kepada kita akan Kristus, Kebenaran, yang tertulis di Alkitab.

Alvaro Pedro Manzenza
Richardson, Texas, AS

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.