Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Kemunduran penglihatan dipulihkan

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 8 Oktober 2019

Aslinya diterbitkan di edisi Oktober 2019 majalah The Christian Science Journal


Di tahun 2003, saat melakukan pemeriksaan rutin untuk memperbaharui lensa kontak saya, dokter mengatakan bahwa mata saya mengalami kemunduran. Ia menyarankan agar saya segera menggunakan tetes mata. Saya tidak mau melakukannya, dan menelpon seorang penyembuh Ilmupengetahuan Kristen untuk berdoa bersama saya. Saya juga setuju untuk kembali ke dokter itu dalam dua minggu.

Selama dua minggu sesudah itu saya merenungkan secara mendalam petunjuk Mary Baker Eddy di halaman 495 buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci: “Janganlah dibiarkan ketakutan atau pun keragu-raguan menyuramkan keinsafan saudara yang jelas serta iman saudara yang tenang, bahwa pengakuan akan hidup yang selaras — sebagaimana Hidup memang demikian dalam seluruh keabadian — dapat mumusnahkan tiap-tiap perasaan pedih tentang dan tiap-tiap kepercayaan akan yang bukan merupakan Hidup. Baiklah Ilmupengetahuan Kristen, bukan penanggapan badaniah, menunjang pengertian saudara tentang wujud, dan pengertian ini akan mengganti kesesatan dengan Kebenaran, menukar kefanaan dengan kebakaan, dan mendiamkan ketidakselarasan dengan keselarasan.” 

Dengan penuh doa saya mempelajari petikan tersebut frasa demi frasa, sambil menegaskan bahwa setiap pernyataan dalam petikan itu adalah benar dan berlaku untuk saya sebagai cerminan rohaniah Allah. Saya juga mempelajari definisi tentang mata pada bab Daftar Istilah dengan Keterangannya di buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan: “Penglihatan rohaniah — bukan kebendaan, melainkan mental” (hlm. 586). Hal ini membantu saya memahami bahwa penglihatan yang sesungguhnya adalah sifat rohaniah yang dinyatakan manusia sebagai anak Allah. 

Saya bernalar bahwa tidak ada hukum yang mencegah saya untuk melihat dan membuktikan penglihatan yang sebenarnya. Hukum Allah berlaku sekarang dan senantiasa, jadi sesungguhnya saya tidak pernah dan tidak dapat dipisahkan dari Kebenaran ilahi, atau pun tidak dapat melihat dengan jelas. Saya tahu bahwa sebagai cerminan sempurna Budi yang cerdas, saya memiliki penglihatan yang tidak bercela yang tidak dapat sakit, rusak, atau dihancurkan.

Ketika kembali ke dokter mata dua minggu kemudian, ia memeriksa mata saya dan berkata bahwa ia senang tetes mata yang diberikannya bekerja dengan sangat baik. Ketika saya mengatakan bahwa saya tidak menggunakan tetes mata itu, melainkan telah berdoa, dokter itu mengatakan agar saya terus melakukan apa yang saya lakukan, karena rupanya mata saya sempurna.

Pada tahun 2018 saya harus memperbaharui SIM saya, yang melibatkan pemeriksaan mata. Saya lulus dengan mudah, tanpa lensa kontak, yang tidak lagi saya gunakan sejak lebih dari sepuluh tahun yang lalu, dan saya juga tidak menggunakan kacamata. Pembatasan yang tertulis di SIM saya pun dihapus.

Rasa syukur saya kepada Allah serta untuk kemujaraban doa dalam Ilmupengetahuan Kristen tidak terbatas. Kesembuhan ini membuktikan kebenaran suatu pernyataan di halaman 516 buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan: “Substansi, Hidup, kecerdasan, Kebenaran dan Kasih yang merupakan Ketuhanan dicerminkan oleh ciptaanNya, dan apabila kita taklukkan kesaksian palsu pancaindera badaniah kepada fakta-fakta Ilmupengetahuan, maka akan kita lihat keserupaan dan cerminan yang hakiki ini di mana-mana.” 

Jane Nylin Morton
Laguna Hills, California, AS

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.