Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

“BAPAAA! Saya melakukan ini!

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 6 April 2020

Anda dapat mendengarkan Daily Lift (Ilham Harian) ini di christianscience.com/id.


Saya ingat ketika masih kecil, mengeluh kepada ayah saya tentang apa yang dilakukan saudara perempuan saya: “BAPAAAKK! Dia melakukan ini!” Setiap kali saya mengadu, ayah saya akan dengan tenang menjawab, “Marilah kita semua mengawasi kebun kita sendiri!”

Ia tahu bahwa ketika tergoda untuk merasa terganggu oleh orang lain, saya dapat memusatkan perhatian kepada pikiran dan tindakan saya sendiri.

Pelajaran ini meresapi halaman-halaman Alkitab. “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku” ... “Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi”... “...keluarkanlah dahulu balok dari matamu,” dan seterusnya.

Karena hikmat yang terdapat dalam ayat-ayat Alkitab ini, dan juga perkataan ayah saya yang berwawasan luas, selama bertahun-tahun, saya berusaha untuk tidak menyatakan dengan terlalu kuat pendapat saya tentang apa yang sebaiknya dilakukan atau tidak dilakukan orang lain dalam mengambil keputusan di dalam kehidupan mereka. Tetapi, meskipun saya tahu bahwa pendapat insani tidak membantu, pada suatu kali, saya merasa khawatir ketika seorang anggota keluarga memberitahu saya tentang suatu keputusan, yang menurut saya tidak tepat. Saya menyampaikan pendapat saya. Ia tidak bisa menerimanya, dan kemudian saya melihat bahwa saya salah. Dari pengalaman ini, saya belajar untuk tidak terpaku pada apa yang dilakukan orang lain, tetapi tetap mengangkat pikiran guna mengatasi gangguan tersebut dengan mendekatkan diri kepada Allah melalui doa.

Doa bukan berarti tidak melakukan apa-apa, justru melakukan yang terbaik. Ketika kita menyerahkan semua hal kepada Allah, pada hakikatnya, kita membiarkan hikmat serta pengendalian Allah yang sempurna menjadi nyata. Anak-anak Allah bersifat rohaniah dan mencerminkan pemerintahan diri sendiri Allah. Karena itu, bahkan ketika tampaknya banyak yang dipertaruhkan, kita dapat percaya bahwa setiap situasi sudah ada di tangan Allah. Allah mengetahui apa yang dilakukanNya.

Ketika kita merawat kebun kita sendiri, kita menemukan kebebasan dari belenggu pendapat insani—pendapat kita sendiri atau pendapat orang lain. Pada saat itulah kita semua menemukan kesembuhan. Sekarang, saya berharap bisa berkata, “BAPAAA! Saya melakukan ini! Saya percaya kepadaMu, Tuhan, dan semakin mempercayaiMu.”

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.