Pembicaraan tentang pemberitaan mengenai penularan akhir-akhir ini, mengingatkan saya akan suatu kesembuhan indah yang disaksikan keluarga saya bertahun-tahun yang lalu ketika saya membuka suatu tempat penitipan berlisensi untuk 12 anak di siang hari.
Pada suatu hari, pagi-pagi sekali, salah seorang puteri saya yang duduk di sekolah dasar menunjukkan kepada saya bahwa tubuhnya penuh dengan bercak dan bahwa tenggorokannya terasa sakit. Karena tahu bahwa sebentar lagi anak-anak yang dititipkan akan datang, sesuai aturan yang berlaku, saya menelpon dan meminta seorang perawat kesehatan setempat datang ke rumah saya guna memeriksa puteri saya untuk mengetahui apakah ia mengidap sesuatu yang dianggap menular dan memberi saya saran mengenai langkah-langkah yang perlu saya ambil agar kesehatan anak-anak yang lain tetap terjaga. Perawat tersebut berkata bahwa ia akan segera datang.
Setelah memeriksa puteri saya, perawat itu mengatakan mungkin puteri saya menderita semacam demam berdarah, dan perlu diperiksa dokter sebelum anak-anak yang dititipkan datang. Saya memberitahunya bahwa saya pelajar Ilmupengetahuan Kristen dan memintanya merekomendasikan dokter yang harus saya hubungi. Perawat itu mengatakan bahwa ada klinik dokter dekat sekali dengan rumah saya dan menyarankan agar saya menelponnya. Saya melakukannya, dan dokter itu meminta saya agar datang sekitar jam 12, waktu yang sangat sesuai bagi saya. Para orang tua yang anaknya dititipkan akan membawa anak mereka ke rumah jika dokter memperbolehkan.
Saya juga menelpon seorang penyembuh Ilmupengetahuan Kristen untuk berdoa bagi saya, karena saya terbiasa berpaling kepada Ilmupengetahuan Kristen untuk mendapatkan kesembuhan, dan keluarga kami telah mengalami banyak kesembuhan yang menakjubkan. Penyembuh itu mengatakan bahwa dengan senang hati dia akan berdoa untuk saya dan memberi suatu pemikiran kecil yang indah untuk saya pegang, yakni, “Hanya Allah yang melihat dia.” Saya merasakan dengan jelas sekali kehadiran Allah, Ibu-Bapa kita, dan saya benar-benar tahu bahwa semua baik-baik saja. Saya tahu bahwa penyembuh itu merujuk kepada fakta bahwa Allah melihat puteri saya sepenuhnya bersifat rohaniah, sehat, dan sempurna, seperti yang diciptakanNya. Puteri saya juga menyukai pemikiran yang disampaikan penyembuh. Bersama-sama, kami berpegang teguh kepada pemikiran tersebut. Puteri saya sangat mudah menerima kebenaran yang menyembuhkan itu.
Ketika sampai di klinik, puteri saya dan saya diminta menunggu di sebuah kamar. Tidak lama kemudian dokter datang, dan sesudah memeriksa puteri saya dengan saksama, dia merasa heran mengapa perawat mengirim kami ke situ. Menjadi jelas bagi saya bahwa gejala-gejalanya telah berubah sejak perawat tersebut memeriksanya. Dokter mengatakan kepada saya bahwa puteri saya tidak mengidap radang tenggorokan dan bahwa hanya ada satu dua bercak kecil di tubuhnya yang akan segera hilang. Saya sangat bersyukur bahwa gejala-gejala tersebut menghilang dengan cepat. Dokter itu mengatakan tanpa ragu-ragu bahwa siang itu saya dapat membiarkan anak-anak datang ke rumah dan puteri saya dapat kembali ke sekolah juga.
Saya telah merasakan Kristus yang menyembuhkan sejak saat penyembuh mengatakan kepada saya pemikiran yang penuh kedamaian itu, “Hanya Allah yang melihat dia.” Bagaimanapun juga, dia adalah anak Allah, dan Allah sangat mengasihinya, dan Dia hanya mengetahui dan memelihara kesempurnaan. Saya tahu bahwa Allah adalah Bapa yang sesungguhnya dari anak itu, dan juga Ibunya.
Suatu saat di siang itu, dengan gembira puteri saya bermain dengan anak-anak yang dititipkan, dan mereka semua baik-baik saja.
Sementara menulis kesaksian ini, saya menyatakan rasa syukur memiliki Ilmupengetahuan Kristen (yang juga mencakup mempelajari Alkitab dan Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci karangan Mary Baker Eddy) dalam membesarkan anak-anak kami, dan saya sangat bersyukur mereka dapat menghadiri Sekolah Minggu Ilmupengetahuan Kristen, pertemuan kesaksian Rabu malam, dan ceramah-ceramah Ilmupengetahuan Kristen. Seperti yang dijelaskan dalam Ilmupengetahuan dan Kesehatan, “Manusia baka, atau anak-anak Allah dalam Ilmupengetahuan ilahi, merupakan satu keluarga yang selaras; …” (hlm. 444). Ini berlaku bagi semua dan setiap orang di antara kita. Ingatlah, “Hanya Allah yang melihat Anda.”
Pamela Machtel
Midland, Michigan, AS