Selama lebih dari satu minggu saya telah bergumul dengan masalah kaki yang sakit. Tanpa sebab yang jelas, kaki tersebut terkena radang dan terasa sakit, menyebabkan saya sulit berjalan. Melalui doa, kaki tersebut agak membaik, tetapi saya masih saja tidak bisa beraktivitas secara normal. Bahkan saya tidak bisa memakai sepatu biasa saya dan tidak bisa lagi berlari setiap hari.
Saya telah bergantung kepada doa sebagai sarana untuk secara langsung mengatasi masalah saya sampai tuntas—dan saya telah memiliki banyak bukti akan kuasa penyembuhan doa selama bertahun-tahun.Tetapi sekarang, keraguan dan kekhawatiran menyelinap dalam pikiran saya. Saya sadar, bahwa saya telah membiarkan diri saya berpikir bahwa begitu keadaan terburuk dari suatu masalah sudah dilewati, saya dapat mentolerir suatu ketidaknyamanan. Mengetahui bahwa saya berpikiran seperti itu menyadarkan saya untuk bangun, karena pengalaman saya menunjukkan bahwa doa dalam Ilmupengetahuan Kristen memberi hasil yang permanen.
Saya memutuskan untuk lebih mendalami kesaksian-kesaksian tentang penyembuhan yang saya baca di majalah ini, dan juga majalah Christian Science Sentinel. Ternyata saya berpikir, “Wah, semua itu baik bagi mereka, tetapi mengapa saya masih bergumul dengan masalah ini?” Kemudian setelah merenungkannya, saya melihat bahwa semua penyembuhan tersebut memiliki dasar yang sama: Kristus. Saya sadar bahwa yang kurang dari doa saya adalah pemahaman yang lebih dalam mengenai Kristus
Ketika bayi Yesus lahir, diberitakan, “Mereka akan menamakan Dia Imanuel, yang berarti Allah menyertai kita” (Matius 1:23). “Allah menyertai kita” inilah Kristus yang menjadi nyata dalam diri Yesus. Ia menunjukkan kepada dunia bahwa kesehatan dan keselarasan senantiasa hadir ketika kita mengakui kehadiran Allah. Saya mulai menyadari bahwa Kristus yang senantiasa bekerja, yang mewakili kuasa penyembuhan Allah, pasti akan membebaskan saya.
Jadi saya membuat keputusan secara sadar untuk dalam sehari itu terus-menerus mengakui kuasa Kristus yang menyembuhkan. Saya mempelajari keempat Injil, menyerap ajaran Yesus dengan penghargaan baru untuk teladan yang diberikannya. Saya juga membaca bab “Pendamaian dan Perjamuan Suci” di buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan. Pembelajaran ini membantu saya mendapatkan suatu pemahaman yang lebih praktis mengenai Kristus. Saya menghargai pandangan bahwa penyembuhan adalah hasil yang wajar dari “Allah menyertai kita.”
Lalu, pada suatu sore, saya menjatuhkan buku yang berat di kaki saya yang satunya. Ironi ini membuat saya tertawa, dan saya tidak banyak memikirkan kejadian itu sampai malam itu, saya terbangun dengan rasa sakit yang teramat sangat dan pembengkakan di kaki itu. Saya berbaring diam, berusaha hanya mendengarkan suara Allah, merasakan kehadiran Kasih yang menghibur.
Saya berdoa selama beberapa jam tanpa hasil yang nyata. Akhirnya, dalam keputusasaan saya berteriak, “Tolonglah hamba, Tuhan!” Kemudian saya menunggu. Tiba-tiba datang pikiran untuk bangun dan berjalan ke kamar mandi. Di sana, saya berdiri di depan kaca, dan menyatakan dengan diam tetapi tegas, “Semua baik.” Saya mengenal pernyataan tersebut dari nyanyian gereja yang saya sukai di Buku Nyanyian Ilmupengetahuan Kristen yang berbunyi:
Pagi t’rang menanti kita,
Semua baik;
Iman mengatasi d’rita,
Semua baik;
(No. 350)
Saya akui, akhir-akhir ini doa saya sangat mendalam. Saya tidak banyak bernyanyi. Sekarang, ketika saya berserah kepada kehadiran Kristus yang menyembuhkan, iman saya mulai bernyanyi.
Hal berikut yang saya sadari, saya terbangun setelah tertidur selama satu jam, sama sekali bebas dari rasa sakit. Tidak ada sama sekali tanda-tanda masalah pada kaki saya—tidak ada pembengkakan, tidak ada rasa sakit, tidak ada masalah. Kedua kaki saya baik-baik saja, dan saya bisa memakai sepatu saya yang biasa dan beraktivitas secara normal tanpa kesulitan.
Mary Baker Eddy menulis, "Tiap-tiap ujian akan iman kita kepada Allah memperkuat kita” (Ilmupengetahuan dan Kesehatan, hlm. 410). Pengalaman ini sudah pasti memperkuat iman saya serta tekad rohaniah saya. Hal itu membuktikan bagi saya bahwa Kristus hadir dan tersedia di setiap langkah sepanjang jalan kita.
Pamela Cook
Piermont, New York, AS