Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

PARA AHLI ILMUPENGETAHUAN KRISTEN DAN SITUASI DUNIA SAAT INI

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 2 November 2020

Aslinya diterbitkan di edisi November 1950 majalah The Christian Science Journal


Sang Guru meramalkan “di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung; . . . orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini.” Meskipun demikian, dengan penuh keyakinan serta jaminan Sang Guru menyatakan, “Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat” (Lukas 21:25, 26, 28).

Para Ahli Ilmupengetahuan Kristen, dalam menjalankan kewajiban mereka terhadap Allah, terhadap Pemimpin mereka, dan terhadap umat manusia, seperti yang digariskan dalam Buku Pedoman Gereja Induk karangan Mary Baker Eddy, Pasal VIII, Ayat 6, memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah dunia saat ini. Mereka mengetahui kuasa Budi ilahi; bahwa Budi adalah Allah, oleh karena itu semua adalah Budi dan hanya ada satu Budi; dan mereka tahu bahwa kebenaran yang agung ini adalah pembasmi kesesatan. Menaati anjuran Yesus Kristus, mereka memandang situasi dunia dari sudut pandang kesemestaan dan kemahakuasaan Allah; mereka mengangkat kepala mereka: artinya, mereka menjaga pikiran mereka agar tidak dimanipulasi oleh ketakutan, oleh saran-saran yang menghipnotis, oleh firasat buruk, oleh dualisme atau konflik, dengan perkataan lain, oleh “segala apa yang menimpa bumi ini.”

Dalam bukunya, Miscellaneous Writings, Ny. Eddy berkata (hlm. 206): "Ahli Ilmupengetahuan Kristen yang sejati tetap tekun menekankan keselarasan dalam kata dan perbuatan, secara mental dan dengan bersuara, terus-menerus mengulang kemunculan dahsyat keselarasan yang agung: ‘Kebaikan adalah Allahku, dan Allahku adalah baik. Kasih adalah Allahku dan Allahku adalah Kasih.’” Ini bukan berarti bahwa Ahli Ilmupengetahuan Kristen hanya mengulang kata-kata tersebut, melainkan dengan pengertian dia tetap tinggal dalam kesadaran yang kuat akan kesemestaan serta ketidakberhinggaan Allah, kebaikan, akan Kasih yang universal. Dia tidak mengundang kejahatan dengan meramalkannya, takut kepadanya, atau mengakuinya. Dia tahu bahwa tidak ada sesuatu selain Allah dan ideNya, dan dia bersukacita dalam kesempatan yang ada sekarang untuk membuktikan fakta ini. 

Mengetahui bahwa Kasih ilahi memberinya perlindungan penuh terhadap tuntutan kejahatan yang semu, Ahli Ilmupengetahuan Kristen memenuhi kewajibannya sebagai warganegara. Dia melaksanakan tugasnya dalam mendukung dan melakukan apa saja, baik tugas militer atau tindakan insani lainnya yang mungkin diputuskan sebagai yang paling bijaksana dalam keadaan tersebut. Dia waspada, berjaga, berani, tegas. Apa pun yang ditugaskan kepadanya dapat dilaksanakannya, karena dengan menyadari Kebenaran dia berjuang dengan senjata yang oleh Rasul Paulus digambarkan sebagai “yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.” 

Dengan sungguh-sungguh kami mohon perhatian anda kepada kata-kata Pemimpin kita di buku Miscellaneous Writings, halaman 276, baris 15 sampai dengan baris 24 halaman berikutnya, yang sangat sesuai untuk keadaan saat ini. Menegaskan kepastiannya akan kemenangan Kebenaran yang tak terhindarkan, pernyataan tersebut diakhiri dengan:   

"'TUHAN adalah raja! Biarlah bumi bersorak-sorak.'

“Tidak ada kesaksian penanggapan kebendaan yang dapat menutup mata saya kepada bukti yang ilmiah bahwa Allah, kebaikan, adalah di atas segala-galanya.’” 

Dewan Direktur Ilmupengetahuan Kristen

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.