Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Merangkul umat manusia di dalam doa kita, menyembuhkan

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 1 Maret 2021


Pada suatu hari Senin awal tahun lalu, saya merasa sangat kesakitan ketika mencoba berjalan. Saya baru saja terpilih sebagai Pembaca Pertama di gereja saya, sebuah cabang Gereja Kristus, Ahli Ilmupengetahuan, dan tugas ini mengharuskan saya berdiri satu jam di depan jemaat untuk memimpin kebaktian hari Minggu dan pertemuan kesaksian hari Rabu. 

Hari itu saya menghubungi seorang penyembuh Ilmupengetahuan Kristen untuk mendapatkan doa penyembuhan metafisika dan dalam waktu singkat saya bebas dari ketidaknyamanan itu. 

Tetapi kemudian pada hari Rabunya saya tidak dapat bangkit dari tempat tidur. Saya tidak mungkin bergerak sedikit pun tanpa merasa sangat kesakitan. Saya menelpon seorang teman yang juga tetangga saya dan seorang perawat Ilmupengetahuan Kristen dan minta dibawakan alat bantu berjalan, untuk melihat apakah saya dapat menggunakannya untuk berdiri. Saya tidak bisa melakukan hal itu, oleh karena itu kami berdoa dengan bersuara, menyatakan kebenaran yang sangat kami kenal dari mempelajari serta mempraktekkan Ilmupengetahuan Kristen, dan menyangkal bahwa keadaan kebendaan apa pun dapat memiliki kuasa atas atau berakibat pada diri saya sebagai cerminan Allah yang bersifat rohaniah dan sempurna. Kami terus menyatakan kebenaran ini selama beberapa jam, sampai akhirnya teman saya berhasil membawa saya ke pinggir tempat tidur dan saya dapat berdiri dan melangkah maju dengan menggunakan alat bantu itu. 

Begitu saya berdiri, meskipun bergerak dengan pelan dan masih sedikit kesakitan, doa saya menjadi semakin kuat. Dalam bukunya Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, Mary Baker Eddy berkata: “Berpeganglah sekuat-kuatnya pada fakta yang agung yang meliputi segala-galanya, bahwa Allah, Roh, adalah semua, dan bahwa tidak ada yang lain daripada Dia.  Tidak ada penyakit. Apabila yang disangkakan sebagai penderitaan itu hilang dari budi fana, maka tidaklah mungkin ada perasaan sakit; dan bila ketakutan dimusnahkan, radang pun akan reda” (hlm. 421). 

Dalam waktu singkat, saya mendapati bahwa saya gigih mempertahankan fakta yang agung ini bukan hanya untuk diri saya sendiri tetapi juga untuk seluruh umat manusia. Dengan cepat sekali, saya berdiri tegak dengan wajar dan berjalan bebas tanpa alat bantu. 

Perubahan itu demikian dramatis sehingga saya takjub dan hampir-hampir tenggelam dalam kegembiraan. Rasanya seolah-olah saya berjalan di udara! Betapa bersyukurnya saya malam itu ketika melakukan tugas saya sebagai Pembaca Pertama, dan berdiri bebas di atas kaki saya selama pertemuan kesaksian yang berlangsung satu jam.

Hari-hari sesudah itu, saya bangun pada malam hari dengan sukacita, memuji Allah, dan dengan gigih berdoa untuk dunia kita yang kita kasihi, dan ini terus saya lakukan mengingat umat manusia menghadapi krisis kesehatan secara global serta berbagai tantangan lain. Saya percaya bahwa doa kita, jika didasarkan kepada pengertian bahwa hukum-hukum Allah secara cerdas dan selaras memerintahi seluruh ciptaanNya, menyembuhkan umat manusia dan mendatangkan damai kepada setiap hati yang mudah menerima. 

Dorothy Estes
Sacramento, California, AS

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.