Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Bebas dari rasa sakit dan tidak bisa bergerak

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 1 Juni 2011

Diterjemahkan dari The Christian Science Journal, edisi September 2010


“Bangkitlah dan berjalan, angkat tilammu./Dengan kata-kata ini, penyakit lari” (Peter B. Allen, Suplemen Buku Nyanyian Ilmupengetahuan Kristen, No. 453). Kata-kata dan lagu nyanyian baru ini terlintas di kepala saya saat terbaring di tempat tidur, tidak bisa bergerak tanpa rasa sakit. Kata-kata itu membangunkan saya dari segala macam saran ketakutan yang datang kepada saya dengan berbagai cara. Dalam tiga minggu saya harus terbang menghadiri pertemuan, dan tiket pesawat sudah dibeli. Mampukah saya berjalan? Mampukah saya duduk di pesawat selama tiga jam dalam penerbangan tersebut? Bagaimana saya harus mengurus barang-barang saya, dsb.?

Saya tidak tahu apa yang telah terjadi atau apa penyebabnya, tetapi saya merasa mengalami semacam radang di dalam tubuh saya. Selama tiga minggu saya kesulitan bergerak. Saat berjalan, setiap kali saya hanya dapat maju beberapa inci karena rasa sakit itu.  Saya harus bermain organ di gereja Rabo depan. Mampukah saya turun dari tempat organ dan kembali lagi untuk memainkan nyanyian yang terakhir? 

Sesudah pikiran saya dibangunkan oleh nyanyian tersebut agar  “Bangkit dan berjalan . . .” saya berpaling kepada Allah dalam doa: “Bapa, dengarkanlah doa saya. Engkaulah satu-satunya sumber segala hal. Tidak ada sumber kebaikan yang lain. Kesesatan tidak memiliki sumber atau asal, karena itu tidak memiliki tempat. Saya di sini menerima ciptaanMu yang agung, karena Engkau, Bapa, memelukku dalam rangkulanMu yang penuh kasih.  Saya berserah kepadaMu saja, dan bersyukur kepadaMu yang adalah sumber segala kegiatan yang benar. Terima kasih Allah, Ibu-Bapa. Saya anakMu terkasih, sekarang ini bersamaMu.” 

Kata sumber, seperti Allah sebagai satu-satunya sumber, terus datang kepada saya. Salah satu kamus mendefinisikan kata sumber sebagai  “sebab yang mula-mula; asal; yang menyebabkan sesuatu.” Ya, saya ingin bangkit dan berjalan. Allah adalah sumber dan sumber daya segala yang saya perlukan.

Saya merasa lebih dekat dengan Allah. Selanjutnya  dalam nyanyian tersebut kata-kata berikutnya adalah, “Engkau  tujuan Allah, rancanganNya yang agung.” Kalau begitu bagaimana mungkin ada yang salah dengan  “RancanganNya yang agung” untuk menghentikan aktivitas serta kegiatan saya yang benar.  Lagu tersebut berlanjut: “Berpegang kepada yang baik dan benar/Roh akan membaharuimu.” Lalu mulailah refrain: “Bangkitlah dan berjalan! Allah menciptakanmu bebas, lahir dari kemerdekaanNya.” Allah adalah sumber kemerdekaan. Sudah saatnya saya mengalami keakuan saya yang sejati dan bersifat rohaniah.  Yang bukan merupakan bagian kesempurnaanNya yang asli, tidak mungkin merupakan bagian dari diri saya, karena saya mencerminkanNya. Kepalsuan kepercayaan fana  dapat hilang saat saya memahami bahwa Allah adalah satu-satunya sumber yang benar akan identitas saya.

Keadaan itu seakan sejati, tetapi saya menyatakan bahwa yang disangkakan sebagai kesesatan ini tidak mempunyai sumber dan tidak datang dari sesuatu tempat. Hal itu tidak dapat melekat pada diri saya yang adalah ide rohaniah. Mary Baker Eddy menjelaskan cara mengatasi radang di halaman 180–181 buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan: “Ternyatalah bagi saya, untuk menghilangkan radang, melenyapkan suatu tumor, atau menyembuhkan penyakit organis, Kebenaran ilahi lebih berkuasa daripada semua penawar yang lebih rendah tarafnya. Dan mengapa tidak, karena Budi, Allah, adalah sumber dan syarat segala kehidupan?”

Saya menolak untuk dipengaruhi dan memahami kuasa ajaran Ny. Eddy, “Orang yang menolak dipengaruhi oleh sesuatu kecuali Budi ilahi, menyerahkan jalannya kepada Allah, dan bangkit mengatasi saran-saran dari sumber yang jahat.” Saya bersukacita dengan penuh rasa syukur atas kata-katanya saat Ny. Eddy melanjutkan: “Puji Tuhan! Kejahatan ini dapat dilawan dengan Kekristenan yang sejati. Kasih ilahi adalah harapan, kekuataan, dan perisai kita. Tidak ada yang perlu kita takutkan jika Kasih ada di bagian terdepan pikiran kita, tetapi kita menikmati semuanya baik di bumi maupun di surga.” (Miscellaneous Writings 1883–1896, hlm. 113).

Beberapa saat sesudah itu saya dapat bangkit dari tempat tidur dengan mudah. Saya bebas. Tidak ada masa penyembuhan karena Allah adalah sumber wujud saya. Selama ini saya berada dalam pemeliharaanNya sementara penanggapan jasmaniah menyarankan rasa sakit. Saya menolak untuk dipengaruhi, karena tahu bahwa Allah adalah satu-satunya sumber dan sumber daya yang merawat kesehatan saya secara rohaniah.

Pengalaman ini merupakan gambaran yang jelas bagi saya bahwa  kalau “manusia memahami, bahwa sumber rohaniahnya yang sejati bersifat memberkati semata-mata, maka mereka akan berjuang untuk mencari perlindungan dalam kerohanian dan akan mendapat damai; . . .” (Ilmupengetahuan dan Kesehatan, hlm. 329).

Seruan ilahi untuk  “Bangkit dan berjalan” membuktikan keberkatan Allah sebagai satu-satunya sumber segala kebaikan.


Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.