Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

2023

Selama tujuh belas tahun saya menderita penyakit tidak dapat tidur dan gangguan berat hidung tersumbat. Meskipun saya memakai banyak obat, saya selalu membangunkan para tetangga dengan teriakan-teriakan yang disebabkan karena sakit kepala yang berat.

Dalam sebuah negara, dalam rumah tangga, dalam bisnis, atau dalam organisasi apa pun, ketidaksepakatan tentang masalah-masalah penting kadang-kadang dapat memuncak, dan orang dengan cepat memihak dan terbagi dalam kubu-kubu yang berlawanan. Dan, seperti mungkin sudah anda lihat, reaksi cepat yang berdasarkan emosi, biasanya tidak banyak menyelesaikan masalah.

Selama berabad-abad orang Kristen telah berdoa, “Jadilah  kehendak-Mu” (Matius 6:10).  Meskipun begitu betapa sering doa ini dipanjatkan dengan kepasrahan yang penuh kesedihan, atau mental yang setengah hati, dengan harapan jika saja kehendakNya tidak terjadi! Hampir dua ribu tahun silam rasul Paulus menulis kepada jemaah di Roma, "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna"  (Roma 12:2).

Sekarang waktunya bagi saya untuk menyampaikan suatu kesembuhan fisik dan suatu kesembuhan yang berkaitan dengan gereja yang terjadi bertahun-tahun yang lalu.   Saya baru saja pulang dari perjalanan ke luar negeri yang panjang dan menyenangkan.

Salah satu ucapan yang paling akrab dari Sang Guru kita yang terkasih, dan yang sering dikutip orang Kristen, terdapat dalam Injil Yohanes (8:32): “Kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu. ” Yang disebutkan sebagai budi insani cenderung membatasi segala sesuatu yang tidak dipahaminya, yakni hal-hal yang ilahi; dan oleh karena itu pada umumnya kita menganggap kata-kata Sang Guru tersebut hanya berlaku untuk masalah-masalah pribadi.

Penyembuhan rohaniah menuntut kerohanian. Pernyataan ini jelas, dan seluruh ajaran Ilmupengetahuan Kristen menekankan pentingnya hal tersebut.

Pedang adalah kepercayaan bahwa kita harus menebas musuh-musuh kita untuk menyelamatkan diri; bahwa kita harus merampas dari sesama untuk menjamin kelimpahan kita; bahwa kita harus merubah lingkungan kita untuk bahagia. Kepercayaan ini, dan praktik yang ditimbulkannya, menunjukkan kurangnya kepercayaan kita bahwa Allah adalah satu-satunya kuasa, perlindungan, serta suplai, dan menyebabkan kita kehilangan bantuan ilahi.

Tn. B.

Sejarah tentu saja meliputi berbagai konflik dan perang. Di saat yang sama, selalu ada juga orang-orang, kelompok-kelompok, dan bangsa-bangsa yang menganjurkan perdamaian, diplomasi, serta lebihnya pengertian dan kesabaran terhadap perbedaan-perbedaan yang berskala nasional maupun internasional.

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.