Dengan hati penuh rasa syukur saya menulis kesaksian ini, ingin memberikan harapan bagi mereka yang kesehatannya buruk dan menderita. Di tahun 2001, ketika saya aktif bekerja sebagai pegawai administrasi negara, saya mulai mengidap berbagai penyakit.
Setiap malam pergantian tahun orang di seluruh dunia berkumpul menghitung detik-detik kedatangan tahun yang baru. Itulah saat yang sarat pengharapan dan harapan—dan tahun ini pun seharusnya tidak merupakan perkecualian.
Sebagai petani anggrek, saya menyukai pagi hari saat saya mengurus anggrek saya dengan penuh kasih. Setiap hari tanaman-tanaman itu menampilkan tunas baru, daun baru dan bunga-bunga baru yang indah.
Manakala— seperti gembala menjaga dombanya di malam hari, kita menjaga pikiran, berkata tidak kepada dosa, penyakit, dan kekurangan dan ya kepada kasih yang terbang mengatasi ketidakselarasan, kepedihan, ketakutan, menuju terang, maka— bintang cemerlang menerangi jalan kita. Yakin akan rencana baikNya bagi semua, kita tinggal dalam damai dan sukacita.
Sebelum Natal delapan tahun yang lalu, saya berpaling kepada Ilmupengetahuan Kristen untuk mendapatkan kesembuhan dan sejak saat itu setiap hari merupakan Natal bagi saya. Selama bertahun-tahun saya menderita sakit kepala yang dahsyat.
Sifat serta kedudukan budi fana berlawanan dengan Budi baka. Yang kita sebutkan sebagai budi fana adalah kepercayaan dan bukan pengertian.
Para pelajar Ilmupengetahuan Kristen sering kali mengatakan bahwa kesembuhan yang mereka alami “indah. ” Menengok kembali pengalaman mempelajari Ilmupengetahuan Kristen sepanjang hidup saya, saya melihat bahwa semua penyembuhan yang saya alami melalui Ilmupengetahuan Kristen selalu disertai berkurangnya pemikiran kebendaan; dan dalam setiap kasus, kemajuan rohaniah tersebut selalu indah.
Kebebasan, kebebasan yang sempurna, merupakan warisan berharga manusia sebagai anak Allah. Bukan hanya bebas dari kejahatan, melainkan juga bebas untuk menjadi manusia sempurna yang diciptakan Allah dalam keserupaanNya.
Sungguh menggelikan bahwa kita dapat begitu terserap pada diri sendiri saat berdoa untuk mendapat kesembuhan dalam Ilmupengetahuan Kristen, padahal sesungguhnya yang diperlukan adalah mengasihi Allah dengan sepenuh hati. Merasa bahwa kita benar-benar mahir berdoa seperti itu, atau benar-benar tidak mahir, atau antara mahir dan tidak mahir, dapat menjadi batu sandungan yang paling buruk dalam menyembuhkan diri sendiri atau orang lain.
Saat itu tengah malam, dan saya sedang dalam penerbangan jarak jauh, ketika pilot mengumumkan, “Penumpang yang terhormat, kita baru saja melewati titik di mana kita tidak bisa kembali. Sekarang kita terbang ke tempat tujuan.
1 2 3 4 berikutnya