Sebelum Natal delapan tahun yang lalu, saya berpaling kepada Ilmupengetahuan Kristen untuk mendapatkan kesembuhan dan sejak saat itu setiap hari merupakan Natal bagi saya. Selama bertahun-tahun saya menderita sakit kepala yang dahsyat. Setiap kali saya harus memanggil dokter dan terbaring di tempat tidur selama beberapa hari. Hari itu (sehari sebelum Natal) sakit kepala itu datang. Beberapa hari sebelumnya, saya melihat tulisan “Ruang Baca Ilmupengetahuan Kristen” di buku telepon, dan terlintas dalam pikiran saya: “Mengapa tidak mencoba Ilmupengetahuan Kristen? Itu merupakan “suara yang kecil dan halus.” Tidak seorang pun memberitahu saya tentang Ilmupengetahuan Kristen, dan saya tidak tahu sama sekali mengenai Ilmupengetahuan Kristen. Meskipun demikian, saya menelepon Ruang Baca itu. Penjaga Ruang Baca memberikan beberapa nama penyembuh, dan saya memilih penyembuh yang tinggal paling dekat dengan rumah saya. Saya menelepon penyembuh itu, menceriterakan kesulitan saya dan bertanya apakah dia dapat menyembuhkan saya. Dia mengatakan, “Tidak, tetapi Allah bisa.” Kemudian dia memberitahu saya tentang Allah. Apa yang dikatakannya sangat berbeda dengan pemahaman yang saya pelajari mengenai Allah yang ditakuti! Dia memberitahukan tentang Allah yang adalah Kasih, yang senantiasa hadir, Allah yang merupakan “penolong dalam kesesakan sangat terbukti,” yang “menyembuhkan segala penyakitmu.” Sesudah itu dia minta agar saya membaca Mazmur 91.
Saat saya meletakkan gagang telepon, sakit kepala saya hilang. Selama hidup saya belum pernah sebahagia itu. Saya membaca dan membaca lagi Mazmur 91, dan setiap kali merasa Mazmur itu semakin indah. Sehari sesudah Natal saya membeli buku ajar Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci karangan Mary Baker Eddy, dan mulai mempelajarinya untuk mengetahui lebih banyak tentang Allah dan tentang manusia sebagai gambar dan keserupaanNya.
Saya tidak akan pernah melupakan pembuktian saya yang pertama. Pada suatu malam saya menidurkan anak saya yang masih bayi sambil membaca dengan keras untuk suami saya, ketika bayi itu mulai berteriak seolah kesakitan. Saya berlari ke tempat tidurnya dan mengangkatnya, dan mendapati anak itu meregang kesakitan. Naluri saya yang pertama adalah meminta pertolongan orang lain. Lalu datang pikiran: Allah yang menyembuhkan, dan Dia hadir di sini saat ini juga; tidak ada kuasa atau kehadiran yang lain. Dengan serta merta anak itu tenang dan dalam beberapa menit ia terlelap kembali. Itulah pertama kali saya menyadari apa artinya memuliakan Allah. Sejak saat itu saya mendapatkan berbagai bukti akan kasih serta penjagaan Allah, kemaha-hadiranNya serta kemahakuasaanNya. Saya sembuh dari rematik yang telah saya derita selama beberapa tahun. Anak saya sembuh dari cacar air dengan serta merta. Saya berusaha untuk menyatakan rasa syukur itu di dalam kehidupan saya, dan berusaha untuk memiliki Budi “yang juga ada di dalam Kristus Yesus.” Selama delapan tahun terakhir, satu-satunya Penyembuh kami adalah Penyembuh yang Agung, dan Ia tidak pernah gagal. Kami telah melakukan banyak kesalahan, tetapi dapat menarik hikmah dari setiap kesalahan yang kami lakukan. Terkadang jalan seakan begitu gelap, dan rasanya kami harus menyeberang melalui air yang dalam; tetapi kata-kata dari kitab Yesaya ini memberikan penghiburan bagi saya: "Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau" (43:2).
Setiap hari saya semakin mengasihi dan menghormati Pemimpin kita terkasih, Ny. Eddy, karena telah mengarahkan kita kepada Kristus, yang telah membuangkan dosa serta penderitaan dunia. Saya bersyukur untuk kelas penataran dalam Ilmupengetahuan Kristen; bersyukur untuk ceramah-ceramah Ilmupengetahuan Kristen; dan bersyukur untuk semua yang telah membantu saya memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang Allah dan Kristus Yesus, Sang Penunjuk Jalan. Saya memperoleh kedamaian yang dalam manakala menyadari, seperti dikatakan Pemimpin kita, "Kau rangkum, Ibu, anak, semua" (Buku Nyanyian Ilmupengetahuan Kristen, no. 208)!
Fort Worth, Texas, AS.