Sifat serta kedudukan budi fana berlawanan dengan Budi baka. Yang kita sebutkan sebagai budi fana adalah kepercayaan dan bukan pengertian. Ilmupengetahuan Kristen menuntut pengertian alih-alih kepercayaan; Ilmupengetahuan Kristen didasarkan pada Asas ilahi yang tetap, dan abadi, yang sama sekali terpisah dari perkiraan fana; dan hal ini harus dipahami, kalau tidak maka tidak dapat diterima dan dibuktikan dengan benar.
Budi fana cenderung untuk menerima Ilmupengetahuan Kristen melalui suatu kepercayaan, alih-alih pengertian, dan kecenderungan ini bertahan di tubuh seperti suatu wabah; kecenderungan ini menimbulkan radang pada budi fana dan melemahkan daya pikir, tetapi yang disebutkan sebagai budi fana itu sama sekali tidak menyadari fakta ini, dan sangat menghargai dan menyukai yang hanya merupakan kepercayaannya saja dalam Ilmupengetahuan Kristen.
Orang sakit, seperti orang yang sedang tenggelam, menangkap apa saja yang mengapung mendekatinya. Orang sakit diberitahu oleh orang yang hanya mengandalkan kepercayaan pada Ilmupengetahuan, “Saya dapat menyembuhkan Anda, karena Allah adalah semua, dan Anda baik-baik saja, karena Allah tidak menciptakan dosa, penyakit, dan maut.” Pernyataaan seperti itu membuat si sakit sembuh karena imannya kepada apa yang Anda katakan—yang menyembuhkan hanya seperti obat-obatan, melalui kepercayaan—atau sama sekali tidak mendatangkan hasil. Jika penyembuh yang mengandalkan kepercayaan berhasil mendapatkan (membangkitkan) kepercayaan si sakit bahwa dia sembuh, maka si penyembuh telah melakukan penyembuhan berdasarkan kepercayaan, yang secara keliru dikatakannya sebagai Ilmupengetahuan Kristen.
Dengan cara seperti inilah, beberapa pelajar Ilmupengetahuan Kristen telah menerima, melalui kepercayaan, suatu Asas ilahi, Allah, sebagai penyelamatnya, tetapi mereka tidak cukup memahami Asas itu untuk dapat memenuhi perintah Kitab Suci, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil." "Sembuhkanlah orang sakit." Adalah pemahaman penyembuh mengenai kegiatan Asas ilahi, dan pengamalannya akan hal tersebut, yang menyembuhkan orang sakit, sebagaimana pengertian kita mengenai asas matematika menjadikan kita mampu membuktikan aturannya.
Ilmupengetahuan Kristen bukanlah penyembuhan yang didasarkan pada kepercayaan, dan kalau kepercayaan insani tidak dibedakan dari penyembuhan ilmiah, maka Ilmupengetahuan Kristen akan hilang lagi dari pengamalan agama seperti yang terjadi tidak lama setelah era ketika Sang Guru kita yang Agung menyampaikan ajaran serta pembuktiannya yang ilmiah. Selama sembilan belas abad, mengajarkan tanpa mempraktekkan Asas ilahi wujud manusia, tidak menghasilkan pembuktian akan Asas tersebut. Mengajarkan, tanpa praktek yang benar serta konsisten akan pernyataan kita akan menghancurkan keberhasilan Ilmupengetahuan Kristen.