Dengan mempelajari Ilmupengetahuan Kristen dan membaca Alkitab, saya tahu bahwa ada Allah yang pengasih. Saya tahu bahwa kasih dan kehadiran Allah membawa kesembuhan, dan tidak ada diagnosa tentang penyakit yang tidak dapat dibalikkan.
Jika saya memberitahu Anda bahwa saya kehilangan bolpoin, lalu bertanya, “Berapa lama lagi saya dapat menemukannya?” bagaimana jawaban Anda? Mungkin Anda akan mengatakan bahwa pertanyaan saya aneh. Bahwa saya telah mengajukan pertanyaan yang salah.
Bertahun-tahun yang lalu, ketika tinggal di dusun terpencil di Alaska, saya menghadapi situasi yang pelik. Hubungan saya dengan suami saya (sekarang sudah almarhum) menjadi buruk.
Di dunia di mana jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin sering kali begitu nyata dan terasa menyakitkan, upaya kemanusiaan yang dilakukan beberapa orang terkaya di dunia, merupakan sesuatu yang sangat baik. Dua di antara orang terkaya di Amerika, Bill Gates dan Warren Buffett, telah memulai suatu upaya akar rumput yang mereka namakan The Giving Pledge (Ikrar untuk Memberi), guna mendorong teman-teman mereka mendermakan setidaknya setengah dari kekayaan mereka demi kebaikan keluarga umat manusia secara global.
Meskipun dengan taraf keberhasilan yang berbeda-beda, selama beberapa dasa warsa saya telah berusaha untuk tekun mempelajari dan mempraktekkan Ilmupengetahuan Kristen. Dan saya telah belajar, bahwa mengetahui kelanggengan pemeliharaan Allah yang penuh kasih dapat menjadi sesuatu yang sama wajarnya seperti bernafas.
Ada ungkapan lama, "Tuhan, kiranya kata-kata hamba hari ini terasa manis, karena esok hari mungkin hamba harus memakannya. " Ini merupakan suatu nasehat yang baik, terutama di era Internet, ketika ucapan kita dapat beredar hampir secepat pikiran.
Petikan dari Alkitab ini sangat berarti bagi saya dan masih tetap lekat di hati saya: “…oleh pertolongan Allah aku dapat hidup sampai sekarang dan memberi kesaksian kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar. Dan apa yang kuberitakan itu tidak lain dari pada yang sebelumnya telah diberitahukan oleh para nabi dan juga oleh Musa” (Kis 26:22).
Di sini, di Tokyo, saya membuat file e-mail berjudul “berkat-berkat bumi” (bukan “gempa bumi”) – suatu kumpulan yang terdiri lebih dari 150 pesan penuh berkat, pesan-pesan berisi harapan agar Jepang dapat mengatasi salah satu kejadian yang paling menyedihkan dalam sejarah kami yang terkini. Saya menamakannya “berkat-berkat bumi” karena saya bertekad melihat keindahan karunia-karunia bumi, bukan kutukan alam.
Jika Anda memerlukan kesembuhan, jangan meluangkan waktu membaca editorial ini! Kecaplah sekejab keabadian. Penyembuhan tanpa waktu terdengar agak mirip dengan gambaran tentang cara penyembuhan yang telah teruji oleh waktu.
Nabi Yesaya tidak berlebihan ketika mengatakan; ".
sebelumnya 1 2 3 4 5 berikutnya