Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

2015

“KECELAKAAN AKAN TERJADI,” demikian kira-kira ungkapan itu. Tahun ini ada banyak kejadian yang seakan mendukung ungkapan tersebut, termasuk ledakan di ladang minyak Teluk Mexico, runtuhnya tambang Upper Big Branch di Virginia Barat, dan dua tabrakan maut kereta api di India.

Mengingat nilai praktis komunikasi batin dengan Allah, sungguh memprihatinkan, bahwa meluangkan waktu untuk berpikir dengan tenang—dan mengetahui bagaimana memanfaatkan waktu itu—seakan tidak ada lagi dalam kehidupan banyak orang. Di satu pihak misalnya, kemampuan teknologi modern yang menakjubkan dapat membuat orang sibuk serta terhibur secara mental dan tidak berpikir secara independen.

Saya telah mengalami kuasa penyembuhan Kasih ilahi dengan membaca buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci karangan Mary Baker Eddy. Saya menemukan buku tersebut ketika saya menjadi mahasiswa di universitas di Kinshasa, Republik Demokrasi Kongo.

Beberapa tahun yang lalu, pada suatu malam, saya terbangun tidak bisa bernafas. Langsung saya sepenuhnya waspada dan menyatakan dalam batin, “Zat tidak bisa mengambil hidup saya, karena Allah adalah hidup saya.

Pada suatu pagi tanpa terduga saya merasa khawatir untuk setiap tugas yang biasa saya hadapi. Ketakutan seakan menguasai saya, menjadikan sulit bagi saya untuk berpikir secara normal dan tenang agar dapat membuat keputusan yang cerdas.

Ketika saya tumbuh dewasa, ibu dan saya mengenal seorang penyembuh Ilmupengetahuan Kristen yang sudah menjadi seperti keluarga kami. Kami merasa sangat dikasihi olehnya, dan selama bertahun-tahun kami minta bantuan doa penyembuhan darinya dan mengalami banyak kesembuhan.

Di zaman Perjanjian Lama ada orang-orang yang mengharapkan dan mengalami kedatangan Kristus. Sudah pasti Musa merasakan, dengan cara yang menakjubkan dan praktis, kegiatan Kristus ketika tangannya berubah dari keadaan sehat menjadi berpenyakit kusta kemudian kembali sehat (lihat Keluaran 4: 6, 7).

“Hai, sayang” Mary Ridgway menjawab riang dari kantornya di Dallas, Texas, AS. Tanggapannya yang hangat merupakan cirinya dalam serangkaian wawancara melalui telepon dengan majalah Journal.

Kebenaran bahwa manusia bersifat rohaniah, bukan kebendaan, datang kepada saya melalui pengalaman dalam Ilmupengetahuan Kristen. Saya menjadi invalid selama tiga atau empat tahun, setelah menjalani beberapa operasi.

Saya memutuskan untuk menjalani kehidupan seperti seorang rahib. Saya menerima fakta bahwa mungkin hidup saya akan berakhir tidak lama lagi.

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.