Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Editorial

Carilah pintu yang terbuka

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 31 Maret 2013

Aslinya diterbitkan di edisi 7 Januari 2013 majalah Christian Science Sentinel


“Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu kebahagian yang lain akan terbuka; tetapi seringkali kita terlalu lama memandang pintu yang tertutup itu sehingga tidak melihat pintu yang telah dibukakan bagi kita.” Kata-kata Helen Keller ini merupakan pesan yang bagus untuk menjalani tahun yang baru. Helen Keller yang meskipun buta, terkenal dengan berbagai pencapaiannya, tahu cara untuk maju terus ketika seakan tidak ada pintu baginya—baik yang terbuka maupun yang tertutup. 

Orang seperti Helen Keller dapat memberi kita ilham di saat yang tidak menentu ini, khususnya dalam menghadapi kesulitan ekonomi global, ketakutan akan terorisme, dan ketidakstabilan. Kata-kata Helen Keller tersebut juga berlaku saat kita menghadapi kesulitan pribadi, seperti keperluan untuk mendapat pekerjaan, menghadapi kematian seseorang yang kita kasihi, masalah kesehatan—atau keadaan lain yang kurang menguntungkan. 

Keadaan-keadaan tersebut dapat memberikan kesan seakan pintu kebahagiaan untuk saat ini tertutup dan demikian juga pintu harapan untuk masa depan. Pencapaian-pencapaian Yesus dan tanggapan para muridnya terhadap hal tersebut dapat menghapuskan kesan itu. 

Setelah Yesus disalib, para muridnya yang ketakutan mungkin merasa bahwa mereka menghadapi pintu tertutup. Sebelum kejadian Jumat Agung yang pertama itu, masa depan mereka dengan Sang Guru mungkin terlihat cerah. Kemudian, secara tiba-tiba semuanya seakan sirna. Itu karena mereka memusatkan perhatian pada pintu yang tertutup. 

Sementara itu, Yesus memusatkan perhatiannya untuk secara permanen mendobrak pintu yang tertutup itu—yakni kuburan kefanaan. Kebangkitannya, pemahamannya tentang Allah, membuka pintu yang menuju pengertian yang lebih luhur tentang hidup, yang membuat setiap hari dapat menjadi awal yang baru.

Ilmupengetahuan Kristen memberikan pengertian yang lebih dalam mengenai hidup ini dengan menjelaskan hukum-hukum ilahi yang mendukung ajaran serta peyembuhan Yesus. Dalam buku ajar Ilmupengetahuan Kristen, Mary Baker Eddy menunjukkan langkah-langkah rohaniah yang memungkinkan setiap orang di antara kita mendapatkan berkat dari pelayanan Yesus: “Perkembangan rohaniah tidaklah tumbuh dari benih yang ditaburkan pada tanah pengharapan kebendaan; tetapi apabila pengharapan itu hancur, maka Kasih menumbuhkan kembali suka cita Roh yang lebih luhur, yang tidak bernodakan hal duniawi. Tiap-tiap tahap pengalaman yang berikut membuka pandangan baru tentang kebaikan serta kasih ilahi.” (Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, hlm. 66).

Tidak terkecuali  apa pun kubur kesedihan, penyakit, atau dosa, yang kita hadapi, setiap hari pesan akan kebangkitan Yesus tetap berlaku bagi orang yang bersedia membuka hatinya, bahkan sedikit saja, kepada harapan ini. 

Sebagaimana dinyatakan dalam Kitab Wahyu, “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru” (21:5). Ini adalah kata-kata Kristus, ide rohaniah Allah yang memberdayakan pelayanan Yesus. Dari saat ke saat, jam demi jam, hari demi hari, Kristus menyatakan kasih Allah bagi setiap orang di antara kita, tidak peduli di mana kita berada ataupun siapa kita ini. Seluruh umat manusia dapat berpaling dari pintu yang tertutup kepada pintu yang terbuka, dan menemukan berkat Kristus menyambut dan memenuhi keperluan setiap orang. 

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.