Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Dari terbelenggu di kursi roda menjadi bisa berjalan tegak

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 1 April 2013

Aslinya diterbitkan di edisi Januari 2013 majalah The Christian Science Journal


Pada bulan Oktober 2011, tiba-tiba kedua kaki saya lumpuh. Kaki saya tidak dapat menopang tubuh saya. Selain itu, punggung saya terasa sangat nyeri, dan saya kehilangan fungsi tubuh saya. Berhari-hari saya duduk semalaman karena merebahkan diri rasanya tidak mungkin. 

Seorang teman dekat, yang adalah penyembuh dan guru dalam  Ilmupengetahuan Kristen, bersedia berdoa bersama saya. Kesembuhan total saya peroleh dalam kurang lebih tiga bulan. Selama itu, saya harus mengambil cuti dari pekerjaan saya mengajar dan tanggungjawab saya sebagai Pembaca Pertama di gereja cabang Ilmupengetahuan Kristen tempat saya menjadi anggota. 

Saya tidak pernah menerima anggapan bahwa saya akan tetap berada di kursi roda atau memerlukan tongkat, bahwa saya tidak akan berjalan dengan tegak lagi, atau pendapat negatif lainnya yang datang kepada saya. Saya sudah mengenal konsep bahwa Allah adalah Kebenaran, maka wajarlah bagi saya untuk menyangkal saran-saran yang tidak benar tetapi agresif akan rasa sakit, ketakutan dan cacat, dan menggantikan dusta-dusta tersebut dengan kebenaran yang menghibur dan sangat berkuasa mengenai hukum Allah akan kesehatan serta keutuhan. Saya berdoa untuk menyadari bahwa Allah mengasihi saya, bahwa saya bersama-sama ada dengan Allah, dan bahwa saya sepenuhnya bersifat rohaniah—bahwa sesungguhnya, kebenaran mengenai wujud saya adalah bahwa saya hanya mencerminkan Allah, Budi ilahi. Saya mulai melihat diri saya hidup sebagai ide rohaniah Allah sekarang juga.  

Salah satu pelajaran yang paling berharga dari pengalaman saya tersebut adalah untuk belajar mendengarkan Allah dengan sepenuh hati, dan tidak berhenti mendengarkan sampai saya merasakan kasih Allah kepada saya. Mula-mula dalam berdoa saya hanya menyatakan dengan keras fakta-fakta rohaniah mengenai diri saya yang telah saya pelajari dari Kristus Yesus melalui Alkitab dan dari Mary Baker Eddy melalui buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci. Tetapi akhirnya, saya menenangkan diri dan memberi perhatian kepada saran penyembuh untuk mengingat bahwa saya sudah sembuh, kuat, dan lengkap sebagaimana Allah menciptakan saya.  

Karena saya harus tinggal di rumah, saya memiliki banyak waktu untuk berdoa dan membaca. Saya menemukan berbagai ide dari Alkitab dan Ilmupengetahuan dan Kesehatan yang sama sekali baru bagi saya. Misalnya, dalam Ilmupengetahuan dan Kesehatan saya membaca kalimat ini: “Bagi saya bukti tentang kekuasaan penyembuhan dan penguasaan mutlak Budi ilahi sama pasti seperti bukti tentang kehidupan saya sendiri” (hlm. 177).  Saya ingin lebih merasa yakin akan “kekuasaan penyembuhan dan penguasaan mutlak Budi ilahi.”  

Ide lain yang sangat membantu  dari buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan adalah bahwa kita sama sekali terpisah dari mimpi akan kehidupan kebendaan dan bahwa Allah menyatakan pengertian rohaniah kepada kita (lihat halaman 14). Hal ini membebaskan saya dari beban untuk berusaha “memperoleh” lebih banyak pengertian rohaniah. Saya hanya perlu membuka pikiran saya untuk menerima kebenaran-kebenaran yang dinyatakan Allah kepada saya. 

Saya tidak dapat pergi ke gereja, oleh karena itu kebaktian hari Minggu dan pertemuan kesaksian hari Rabo yang disiarkan secara online dari Gereja Induk merupakan hal yang sangat saya nantikan. Saat menyaksikan salah satu siaran tersebut, saya sangat tersentuh oleh bacaan dari Alkitab dan Ilmupengetahuan dan Kesehatan, dan saya mulai menangis menyadari bahwa saya benar-benar akan sembuh, bahwa Allah mahakuasa dan dapat menyembuhkan saya.

Saya terus berdoa, dan hari demi hari merasa lebih yakin dan bersuka-cita, sampai saya sembuh. Di akhir bulan Desember, saya dapat berjalan lagi, sambil mendengarkan Allah untuk setiap langkah yang saya ambil. Saya sangat yakin dapat mengajar kembali pada pertengahan Januari, saat semester baru dimulai. 

Kira-kira saat itu, keluarga saya di Brooklyn, New York, bertanya apakah saya cukup kuat untuk terbang ke sana dari rumah saya di  Texas untuk menunggui cucu-cucu saya sementara anak perempuan dan menantu saya bersiap-siap untuk pindah. Saya merasa cukup kuat dan berangkat penuh suka-cita! 

Di awal semester musim dingin, saya kembali mengajar, kembali berenang seperti kebiasaan saya, dan dengan gembira mengambil bagian dalam kegiatan gereja cabang saya. Ketika musim panas tiba, saya terbang selama 20 jam ke Timur Tengah mengunjungi keluarga saya, yang pindah ke sana dari New York. Selama dua minggu kami menjelajahi belahan dunia tersebut. 

Kesembuhan ini merupakan suatu petualangan rohaniah yang tidak akan saya lupakan. Saya sangat berterima kasih kepada penyembuh yang sabar serta penuh wawasan dan keyakinannya yang teguh akan kasih Allah kepada saya. Dia menyatakan pengertian yang begitu jernih mengenai Ilmupengetahuan Kristen dan banyak mengajarkan kepada saya mengenai proses ilmiah penyembuhan Kristiani. Sekarang ini, saya terus menerus berpikir tentang Allah, berterima kasih kepadaNya hari demi hari, dan menyampaikan kepadaNya betapa saya sangat mengasihiNya. Saya merasa diperbaharui, dan saya merasakan “ketenangan yang sangat dalam” (Mary Baker Eddy, Message to The Mother Church for 1902, hlm. 19).


Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.