Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

2020

Kesembuhan adalah tidak terelakkan. Melalui pembelajaran serta praktek saya akan Ilmupengetahuan Kristen, saya telah melihat dengan mata kepala sendiri bahwa penyembuhan seperti yang diajarkan Yesus masih mungkin dilakukan saat ini.

Betapa sering kita harus mengurus masalah kita sendiri?  Bisa jadi masalah di sekolah, kantor, rumah, atau kesehatan kita, dimana jalan keluarnya terlihat sangat terbatas atau mungkin tidak ada sama sekali. Saya telah mengalami semua skenario dalam situasi yang berbeda.

Mungkin anda pernah mendengar bahwa hal tersebut adalah suatu cara memperbaiki sesuatu yang kurang baik. Atau bahwa hal itu hanyalah suatu metoda alternatif untuk perawatan kesehatan.

Bertahun-tahun yang lalu, ketika sedang berkendara pulang larut malam dari rumah teman, saya mengurangi kecepatan saat mendekati perempatan jalan yang sudah saya kenal. Di situ ada lampu lalu-lintas yang saat itu sedang berubah menjadi merah.

Pembicaraan tentang pemberitaan mengenai penularan akhir-akhir ini, mengingatkan saya akan suatu kesembuhan indah yang disaksikan keluarga saya bertahun-tahun yang lalu ketika saya membuka suatu tempat penitipan berlisensi untuk 12 anak di siang hari. Pada suatu hari, pagi-pagi sekali, salah seorang puteri saya yang duduk di sekolah dasar menunjukkan kepada saya bahwa tubuhnya penuh dengan bercak dan bahwa tenggorokannya terasa sakit.

Pada suatu pagi saya bangun merenungkan kisah Yusuf, tokoh dari Kitab-Kitab Ibrani didalam Kitab Suci. Sepanjang hidupnya ia selalu dekat dengan Tuhan, meyatakan kasih sayang, etika bisnis yang baik, dan ia membawa damai pada keluarga nya yang sudah lama mengasingkannya.

Setelah dinas suami saya selesai di Angkatan Darat A. S.

Kita mendengar dari mana-mana, melalui radio, televisi, pembicaraan dari mulut ke mulut dan melalui surat kabar, berita tentang pengangguran di seluruh dunia. Betapa menakjubkan mengetahui fakta rohaniah bahwa manusia, sebagai ide Allah, selalu dipekerjakan sepenuhnya, dan bahwa fakta ini dapat dibuktikan dalam Ilmupengetahuan Kristen.

Saya sedang bepergian dengan keluarga saya. Menginap di sebuah hotel.

Kata-kata tersebut—“karya hidup”—dalam suatu kalimat yang sudah sering saya baca dan mengilhami saya, sangat menarik perhatian saya baru-baru ini. Kata-kata itu tidak berbicara tentang tugas sehari-hari di dalam kehidupan pribadi kita atau di tempat kerja.

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.