Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Bagaimana Saya Menemukan Ilmupengetahuan Kristen

Suatu perjalanan yang diterangi kasih

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 5 Mei 2016

Aslinya diterbitkan di edisi 29 Februari 2016 majalah Christian Science Sentinel


Sekitar tahun 1960-an, ketika masih remaja dan Indonesia mengalami tahun-tahun yang penuh gejolak, saya diperkenalkan kepada Ilmupengetahuan Kristen oleh seorang teman dari klub renang, yang mengikuti Sekolah Minggu Ilmupengetahuan Kristen.

Saya menghadiri Gereja Kristus, Ahli Ilmupengetahuan, untuk pertama kali pada hari Rabu malam, untuk mengikuti pertemuan kesaksian, dan suasana kasih yang saya rasakan selama kebaktian itu sulit dilukiskan. Tahun itu saya senang sekali dapat mengikuti Sekolah Minggu, dan tahun berikutnya saya menjadi anggota Gereja Induk, sedangkan tahun berikutnya lagi saya bergabung dengan gereja cabang di Jakarta, kota di mana saya tinggal. Tidak lama kemudian saya menghadiri sebuah pertemuan pemuda di Boston, di Gereja Induk, dan sesudah itu saya mengikuti kelas penataran Pertama dalam Ilmupengetahuan Kristen.

Tantangan besar yang pertama kali saya hadapi adalah mengetahui apa yang harus saya lakukan selanjutnya. Saya harus menyelesaikan kuliah, tetapi saya tidak mempunyai pekerjaan dan penghasilan.

Pada suatu hari, ketika membaca bab berjudul “Doa” dari buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci karangan Mary Baker Eddy, di Ruang Baca Ilmupengetahuan Kristen, saya merasa benar-benar mendapat pencerahan. Karena rumah saya tidak jauh dari gereja dan Ruang Baca, setiap ada kesempatan saya pergunakan untuk pergi ke sana, mempelajari karya-karya tulis Ny. Eddy. Saya menikmati kegiatan jalan pagi setiap hari ke Ruang Baca untuk mempelajari lebih banyak Ilmupengetahuan tentang Kekristenan, bahkan ketika saya tidak punya uang sepeser pun dan tidak bisa membayangkan bagaimana saya bisa mendapatkan cukup uang untuk membeli makan siang.

Selain berdoa dengan bab “Doa,” saya juga menyukai petikan ini dari Miscellaneous Writings 1883–1896 karangan Ny. Eddy: “Allah mengaruniakan kepada kita ide-ide rohaniahNya, dan pada gilirannya, ide-ide itu memberikan kepada kita apa yang kita perlukan sehari-hari. Jangan sekali-kali meminta untuk hari esok: cukuplah bahwa Kasih ilahi adalah penolong dalam kesesakan; dan bila kita menanti, tidak pernah ragu, kita akan memperoleh segala sesuatu yang kita perlukan setiap saat. Betapa mulia warisan yang diberikan kepada kita melalui pengertian akan Kasih yang senantiasa hadir!” (hlm. 307).

Sedang saya berdoa dan belajar untuk tidak meragukan pemeliharaan Allah, tidak lama kemudian saya ditawari pekerjaan membantu seorang mahasiswa di perguruan tinggi. Setengah tahun kemudian saya ditawari pekerjaan di New York, dan saya menerimanya. Kemudian saya mengambil pekerjaan baru di hotel yang akan dibuka di Jakarta. Saya sungguh bersyukur telah belajar mengetahui bahwa Allah memenuhi keperluan kita dan saya mendapatkan kesempatan-kesempatan tersebut! Saya dituntut unuk bersikap rendah hati dan memahami bahwa Allah, Kasih ilahi, adalah Semua-dalam-semua.

Di hotel itu, saya bertanggungjawab untuk mengadakan rekrutmen dan pelatihan di berbagai bidang. Saya mulai dengan membawahi 12 orang, dan ketika akhirnya hotel itu dibuka, hotel itu mempekerjakan 1.200 orang. Selama enam tahun bekerja di hotel itu, saya menghadapi banyak tantangan seperti pemerasan, kebencian, kecemburuan, pelecehan, intimidasi, tetapi dalam menghadapi semua itu saya berpegang  pada pernyataan ini dari Ilmupengetahuan dan Kesehatan: “Tentulah mungkin — bahkan menjadi tugas dan hak istimewa tiap-tiap anak, tiap-tiap laki-laki dan perempuan — untuk barang sekadarnya mengikuti teladan yang diberikan Sang Guru, dengan membuktikan Kebenaran dan Hidup, kesehatan dan kekudusan” (hlm. 37).

Dengan pengertian ini, setiap masalah dapat diatasi. Suatu ketika, saya merasa terkepung oleh apa yang terjadi dalam pekerjaan saya dan ruam memenuhi seluruh tubuh saya sehingga saya tidak bisa tidur. Pada waktu saya berpaling dari melihat orang lain sebagai musuh saya dan melihat mereka sebagai anak-anak Allah, yang saling mencerminkan kasih satu sama lain dan hidup dalam keselarasan, semua gejala itu hilang dalam kurang dari seminggu.

Saya telah mendapat kekuatan dari pernyataan-pernyataan berikut: dari Ilmupengetahuan dan Kesehatan, “Yang terutama sekali kita perlukan ialah doa keinginan yang sungguh-sungguh untuk bertambah-tambah dalam kasih karunia, doa yang dinyatakan dalam kesabaran, kelemahlembutan, kasih, dan perbuatan yang baik” (hlm. 4) dan, dari Alkitab, “Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma” (Matius 10:8). Roh yang penuh kasih yang dinyatakan Allah dalam anak-anakNya, ditunjukkan dengan begitu sempurna oleh Yesus Kristus, dan kita harus mengikuti langkah Yesus.

Dari tahun ke tahun saya telah melihat, betapa pentingnya tidak hanya menyatakan kasih Kristus ini, tetapi juga berdoa untuk diri sendiri setiap hari. Memulai hari kita dengan doa untuk diri sendiri, kemudian berdoa untuk mengetahui dan berbagi kebaikan Allah kepada umat manusia, kita menjadi semakin yakin bahwa keselarasan dan damai pasti terwujud dan dinyatakan sebagai satu-satunya kesejatian. Ny. Eddy menulis, “Berjagalah, dan berdoalah setiap hari agar saran-saran jahat, dalam samaran apa pun, tidak berakar dalam pikiran anda ataupun membuahkan hasil” (The First Church of Christ, Scientist, and Miscellany, hlm. 128). Kita dapat membiarkan Allah menggembalakan dan membimbing kita, manakala kita berusaha memahami bahwa Kasih ilahi adalah satu-satunya kekuasaan. Sebagai pelajar Ilmupengetahuan Kristen, setiap saat saya masih terus lebih banyak belajar.

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.