Orang sering menyangka, diperlukan iman yang banyak untuk menyembuhkan melalui doa. Kelihatannya, bahkan para rasul Kristiani yang pertama pun berpikir demikian.
Ketika mengadakan beberapa perbaikan di rumah kami, salah satu tukang kayu sering berkata kepada temannya, "Ingat, ukur dua kali, potong satu kali. " Suatu hari nasihat tersebut berguna saat saya harus memotong papan dengan tepat untuk diletakkan di dasar lemari.
Ketika Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci datang ke dalam hidup saya, saya sangat senang karena buku itu berbicara kepada saya secara langsung. Pada waktu saya mulai membacanya, saya sedang melewati titik rendah dalam hidup, ketika dunia tidak bisa menawarkan apa-apa yang berarti.
Kami tinggal di rumah bertingkat yang sempit di kota London, dan ketika saya makin merasa kesulitan naik turun tangga, saya tahu saya memerlukan bantuan. Sudah berbulan-bulan salah satu lutut saya menjadi kaku, bengkak, dan terasa sakit, dan meskipun mula-mula saya tidak banyak memikirkan hal tersebut, saat itu saya merasa sudah waktunya minta seorang penyembuh Ilmupengetahuan Kristen untuk membantu saya dengan doa.
Saya sedang berdiri di atas kursi menggapai batangan penggantung tirai di atas jendela ketika tiba-tiba kursi bergerak dan saya jatuh ke lantai. Saya mengulurkan tangan kanan saya ke lantai untuk mengurangi dampaknya—dan mendengar suara keras seperti kaca pecah.
Pengeluaran yang tidak terduga di bulan itu—dan untuk bulan-bulan berikutnya—membebani anggaran rumah tangga kami. Sewaktu dengan penuh khawatir saya menghitung pemasukan dan pengeluaran, saya sadar tidak bisa lagi menjadi ibu rumah tangga yang tinggal di rumah saja.
Dalam Pelajaran Kursus Ilmupengetahuan Kristen, saya belajar mengenal Allah melalui ciri-ciriNya, kualitas-kualitas yang menyatakan sifatNya. Hal itu sangat membantu saya dalam memahami diri saya yang sesungguhnya sebagai gambar Allah.
Waktu saya menjadi mahasiswi tingkat pertama, saya dan seorang teman membuat janji bertemu dengan beberapa teman kami yang lain untuk makan malam dan nonton bioskop. Sementara kami menunggu mereka kembali dari luar kota, mereka menyarankan agar kami menunggu di rumah mobil mereka dan bersantai.
Saat ini saya baru berumur 92 tahun, dan ini adalah kesaksian tentang rasa syukur saya yang mendalam. Sekitar 11 tahun yang lalu, saya jatuh pingsan di rumah.
Beberapa tahun yang lalu, saya mengalami rasa sakit yang hebat di wajah saya yang mempengaruhi mulut, rahang, telinga, dan mata saya. Pada suatu malam saat sangat menderita, saya mendengar istri saya menidurkan anak kami yang masih kecil, dan sadar bahwa saya harus membantu membawa anak-anak kami yang lain ke lantai atas.
sebelumnya 1 2 3 4 5 berikutnya