Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Gejala-gejala stroke disembuhkan

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 24 Januari 2017

Aslinya diterbitkan di edisi Desember 2016 majalah The Christian Science Journal


Dengan rasa syukur dan sukacita yang besar saya menceriterakan kesembuhan yang belum lama ini saya alami melalui iman dan pergantungan kepada pemeliharaan serta kasih Allah bagi saya dan seluruh umat manusia.

Setiap bulan Januari saya biasa mengumpulkan dokumen dan catatan untuk diserahkan kepada akuntan saya untuk mempersiapkan laporan pajak. Saya telah selesai dengan proyek tersebut, dan berencana pergi ke kantor akuntan dan menelpon mereka setibanya di sana agar mereka dapat datang dan mengambil dokumen-dokumen itu dari saya.

Ketika saya mengendarai mobil, tangan kanan saya memegang kemudi, tetapi tiba-tiba terlepas dari kemudi itu. Saya berusaha memegang kemudi lagi dengan kedua tangan saya, tetapi setiap kali tangan kanan saya terlepas dari kemudi. Ketika tiba di kompleks perkantoran itu, saya menelpon kantor akuntan dengan telpon genggam saya. Saat mereka menjawab, saya terkejut menyadari bahwa suara saya kacau dan tidak bisa dipahami. Mereka tidak bisa mengerti apa yang saya katakan, tetapi rupanya tahu siapa yang menelpon. Karena merasa tidak yakin akan apa yang terjadi, saya menutup telponnya dan memutuskan untuk kembali ke rumah. Saya langsung mulai berdoa, menetapkan di dalam pikiran saya kebenaran tentang identitas saya sebagai anak Allah.

Ketika berkendara pulang, telpon saya berdering dan saya menepi untuk menerimanya. Ternyata telpon itu dari salah satu putera saya; kantor akuntan telah menelponnya. Saya tidak mampu berbicara dengan runtun, tetapi anak saya minta agar saya menemukan tempat parkir dan dia serta abangnya akan datang menjemput saya pulang. Saya menemukan tempat parkir dan mampu membuat anak saya memahami di mana saya berada.

Ketika kedua anak saya tiba, mereka bertanya apakah saya ingin pergi ke rumah sakit atau mendapatkan bantuan Ilmupengetahuan Kristen. Saya merasa sulit memahami apa yang saya alami, tetapi anak-anak saya berpikir bahwa saya terserang stroke. Meskipun saya berbicara dengan kacau tetapi saya dapat berpikir dengan jelas, dan saya mengatakan kepada mereka bahwa saya ingin mendapatkan doa penyembuhan Ilmupengetahuan Kristen. Salah seorang anak saya mengurus agar saya dapat pergi ke fasilitas perawatan Ilmupengetahuan Kristen, sedangkan anak saya yang lain menelpon seorang penyembuh Ilmupengetahuan Kristen untuk bantuan doa penyembuhan.

Sementara saya sendiri berdoa, pernyataan Alkitab dari Timotius yang Kedua datang ke dalam pikiran saya: “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban” (1:7). Ide lain yang sudah akrab bagi saya dari buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci karangan Mary Baker Eddy juga datang ke dalam pikiran saya: “Pengertian yang bersifat Kristus tentang wujud yang ilmiah serta penyembuhan ilahi meliputi suatu Asas dan ide yang sempurna — Allah yang sempurna dan manusia yang sempurna — sebagai dasar pikiran dan pembuktian” (hlm. 259). Saya menyatakan, “Dan saya adalah manusia yang sempurna itu.” Sementara anak saya membawa saya ke fasilitas perawatan, ia juga mengucapkan kebenaran kepada saya sepanjang waktu.

Pada saat pendaftaran di fasilitas itu bicara saya masih belum jelas. Saya bersyukur mengetahui bahwa penyembuh berdoa untuk saya, dan salah seorang perawat Ilmupengetahuan Kristen menghabiskan seluruh siang itu dan awal senja itu menyuarakan akan kasih Allah kepada saya. Ketika malam itu saya beristirahat, hampir sepanjang malam saya berjaga untuk berdoa. Saya terutama berdoa dengan “pernyataan ilmiah tentang wujud” (lihat Ilmupengetahuan dan Kesehatan, hlm. 468), dan Yohanes Pertama 3:1: “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah.” Saya menyatakan identitas saya sebagai gambar dan keserupaan Allah, anakNya yang terkasih yang tidak terpisahkan dari kebaikan, Allah.

Keesokan harinya, hari Selasa, saya bangun pagi-pagi, berdandan, dan duduk di kursi yang nyaman. Saya mulai berdoa dan mengenal diri saya dengan benar. Berkali-kali saya berdoa dengan ide “Allah yang sempurna dan manusia yang sempurna,” dan ketika saya menyuarakan kebenaran ini dengan keras, saya dapati bahwa suara saya normal!

Sukacita dan rasa syukur yang saya rasakan ketika menyadari saya dapat berbicara dengan normal dan tidak kacau, sangatlah besar. Masalah lain pun tidak ada. Saya menelpon anak-anak saya dan kami semua menyatakan rasa syukur. Saya mengirim email kepada penyembuh untuk menyampaikan kabar baik itu serta kesembuhan yang terjadi, dan menyatakan terimakasih untuk bantuan doa yang diberikan. Saya memutuskan untuk meninggalkan fasilitas perawatan itu keesokan harinya, hari Rabu.

Penyembuhan ini terjadi lebih dari setahun yang lalu, dan masalah itu tidak pernah kambuh. Kesembuhan itu sangat berarti bagi saya dan keluarga saya. Saya sangat bersyukur untuk hukum Allah dan pemeliharaanNya, yang penuh kasih, yang selalu menyertai saya dan semua orang di antara kita, dan untuk menyaksikan kehadiran serta kebaikan Allah.

Barbara Bryant
Palos Verdes Estates, California, AS

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.