Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Lengan yang sakit disembuhkan

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 6 Juni 2017

Aslinya diterbitkan di edisi 1 Mei 2017 majalah Christian Science Sentinel


Sungguh sangat menghibur mengetahui bahwa Asas ilahi penyembuhan dapat dibuktikan di dalam kehidupan kita. Beberapa tahun yang lalu selama beberapa bulan saya berusaha mengatasi keadaan lengan saya yang terasa sakit. Meskipun saya telah sesekali berdoa mengenai hal ini, mula-mula pada dasarnya saya berpikir bahwa keadaan itu akan hilang dengan berjalannya waktu. Tetapi itu adalah pemikiran yang keliru—waktu bukanlah penyembuh.

Keadaan itu kelihatannya memburuk, bahkan di malam hari kadang-kadang saya tidak bisa tidur. Kekhawatiran saya mengenai lengan saya bertambah, karena puteri saya akan melahirkan anak pertamanya—cucu saya yang pertama—dan tentu saja, saya ingin membantu saat bayi itu lahir. Saya khawatir tidak akan bisa menggendong bayi itu.

Saya menjadi lebih rajin lagi berdoa mengenai keadaan itu. Sebelumnya, saya telah mengalami banyak kesembuhan, dan saya tahu saya dapat menolak untuk terkesan oleh apa pun yang coba dikatakan tubuh. Saya menegaskan bahwa saya adalah cerminan Allah, Roh,  yang lengkap dan sempurna, dan bukan wujud kebendaan. Saya tidak bisa memiliki apa pun yang tidak diberikan Allah kepada saya. Meskipun keadaan tersebut berlanjut, pemahaman tentang “Allah yang sempurna dan manusia yang sempurna — sebagai dasar pikiran dan pembuktian” membantu menghilangkan banyak ketakutan (Mary Baker Eddy, lmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, hlm. 259). 

Pada suatu Saptu pagi, ketika tiba giliran saya bertugas di Ruang Baca Ilmupengetahuan Kristen, saya dapati bahwa saya hampir tidak bisa menggerakkan lengan saya. Saya kesulitan mengenakan baju, dan bertanya-tanya apakah saya harus mencari pengganti. Tetapi saya tahu bahwa berada di Ruang Baca itu berarti berada di tempat saya yang benar, dan pikiran malaikat terus mengatakan bahwa saya tidak bisa dirugikan dengan bekerja untuk gereja saya, jadi saya pergi. Ketika bertugas, saya berdoa bahwa tujuan Ruang Baca di komunitas itu adalah untuk menyembuhkan. Saya juga menegaskan bahwa doa seluruh anggota gereja bagi gereja, Ruang Baca, dan komunitas adalah kuat dan efektif.

Suatu ketika pada waktu bertugas, saya sadar bahwa masalah lengan itu hanyalah saran mental yang menghipnotis, suatu kahayalan budi fana, dan bukan keadaan fisik yang sebenarnya. Hal itu tidak memilki kuasa atas diri saya. Saya telah mengetahui hal itu secara intelektual, tetapi ketika saya melayani di Ruang Baca dan merasa begitu dikuatkan oleh doa para anggota, fakta di atas seakan menyentuh wujud saya yang terdalam dan membangunkan saya. Saya melihat bahwa tidak ada yang perlu saya khawatirkan. Tidak ada keadaan kebendaan apa pun yang dapat membatasi atau menghalangi identitas saya sebagai pernyataan Allah yang unik. Saya ingat merasakan sukacita serta kuasa.

Keadaan fisik lengan saya tidak langsung berubah, tetapi saya tahu hal itu tidak memiliki kuasa untuk mendikte pikiran serta tindakan saya. Kesembuhan tuntas terjadi tidak lama setelah tugas di Ruang Baca itu. Beberapa minggu kemudian, ketika membantu puteri saya dengan bayinya yang baru, saya tidak saja dapat menggendong bayi itu selama berjam-jam, tetapi juga bisa membantu memindahkan perabotan.

Ini terjadi sekitar enam tahun yang lalu. Sejak itu cucu-cucu lain telah datang di keluarga kami, dan saya mendapat kegembiraan dapat menggendong mereka juga! Saya sangat bersyukur untuk kebenaran yang praktis yang diberikan Ilmupengetahuan Kristen kepada kita.

Patricia Waterson
Williamsburg, Virginia, AS

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.