Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Memenuhi segala macam keperluan

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 10 Juli 2017

Aslinya diterbitkan di edisi 29 Mei 2017 majalah Christian Science Sentinel


Yesus Kristus memberitahu kita, “Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya” (Matius 6:8).

Kira-kira “apa” yang mungkin dimaksudkannya? Mungkin kelihatannya kebutuhan kita dipenuhi dengan secukup-cukupnya saat kita menerima sesuatu yang secara fisik nyata: suatu pekerjaan, sebuah mobil, sebuah mantel, dan sebagainya. Sudah pasti hal-hal seperti itu mungkin penting, bahkan perlu. Tetapi apakah memperoleh lebih banyak benda dengan sendirinya memenuhi kebutuhan kita dengan secukup-cukupnya? Belum tentu.

Alkitab menyatakan bahwa Allah menciptakan manusia dalam gambarNya. Sebagai gambar Allah, Roh yang tidak berhingga, identitas kita yang sesungguhnya bersifat rohaniah, bukan jasmaniah atau fana, dan sudah lengkap, tidak kekurangan sesuatu apapun. Ciptaan Allah tidak bisa ditambah; sudah selesai, lengkap (lihat Kejadian 2:1) dan “sungguh amat baik” (Kejadian 1:31). Yang paling kita perlukan adalah pemahaman yang semakin bertumbuh tentang kesejatian rohaniah ini, yang juga memungkinkan kita untuk melihat solusi-solusi yang dapat memenuhi keperluan insani kita.

Allah bukan saja sudah mengetahui apa yang kita perlukan, tetapi Ia juga sudah menyediakannya. Terserah kepada kita untuk membuka hati dan pikiran guna menerima ilham yang selalu diberikan Allah, Kasih ilahi, kepada kita.

Manakala kita, melalui doa, mendapat pemahaman yang lebih baik tentang ciptaan rohaniah Allah yang sudah lengkap, tentang keakuan rohaniah kita yang sudah lengkap, maka kita akan menyadari bahwa itulah keperluan kita yang sesungguhnya. Maka kita melihat lebih banyak kebaikan Allah dinyatakan dalam kehidupan kita sehari-hari, yang dinyatakan bukan saja dalam sumber daya kebendaan yang kita perlukan, tetapi juga dalam kesehatan dan keselarasan. Ilham yang mengganti penanggapan yang tidak sempurna serta kebendaan akan hidup dengan penanggapan yang lebih baik tentang kesejatian rohaniah membimbing kepada penyembuhan atas setiap kepercayaan akan kekurangan.

Baru-baru ini saya mendapat kesempatan selama satu minggu untuk memperoleh pamahaman yang lebih baik tentang rasa syukur bagi pemeliharaan Allah yang tetap atas diri saya dan setiap orang.

Selain keperluan-keperluan pribadi yang muncul, selama beberapa tahun dua aktivitas usaha kami mengalami masalah. Salah satu masalahnya menyangkut suatu usaha yang mengalami gangguan keuangan di berbagai bidang dan hanya beroperasi dari bulan ke bulan selama beberapa tahun.

Jadi minggu itu, saya berdoa untuk lebih memahami dengan sepenuhnya bahwa suplai bukanlah sesuatu yang diterima orang pada suatu masa depan; suplai adalah sesuatu yang kita cerminkan setiap saat karena kita adalah ciptaan rohaniah Allah. Kita mempunyai suplai yang lengkap karena Allah adalah sumber satu-satunya yang tidak berhingga dari wujud manusia, dan Allah selalu lengkap. Tidak pernah ada kekurangan dan tidak pernah ada kesenjangan dalam sumber rohaniah kita akan suplai.

Doa-doa tersebut mendatangkan pemahaman yang lebih dalam tentang pernyataan dalam buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci karangan Mary Baker Eddy ini: “Kasih ilahi senantiasa telah memenuhi dan selalu akan memenuhi segala keperluan manusia” (hlm. 494).  Saya mendapatkan suatu pemahaman baru yang berharga mengenai konsep “senantiasa” sebagai tidak berubah dan selamanya, bukan sesuatu yang terjadi dari saat ke saat. Keperluan kita dipenuhi di segala waktu dan dengan segala cara.

Selanjutnya berpikir tentang ide “selama-lamanya” saya menemukan petikan berikut: “Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di sorga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya” (2 Timotius 4:18). Kemuliaan adalah milik Tuhan selamanya, dan janji tentang keselamatan manusia dari kejahatan—atau ketidakselarasan jenis apa pun—menunjuk kepada kemuliaan serta kuasa Kasih ilahi. 

Dalam Ilmupengetahuan Kristen kita belajar bahwa apa yang disebut kejahatan adalah pernyataan bahwa Allah tidak hadir. Oleh karena itu segala sesuatu yang tidak baik tidak memiliki substansi yang sebenarnya, karena Allah adalah Semua. Diselamatkan adalah menjadi sadar di sini dan sekarang juga akan kehadiran Allah yang tidak terputus serta pemeliharaanNya yang penuh kasih bagi seluruh ciptaan rohaniahNya.

Selanjutnya ide-ide tersebut membantu saya dengan cara yang tidak terduga dalam minggu itu. Suatu sore salah seorang putera kami mendapati bahwa kuda betina kami tidak menghabiskan makan paginya tanpa sebab yang jelas. Kami khawatir. Seingat saya baru pertama kali kuda itu tidak mau makan, dan kuda itu sudah bersama kami selama sepuluh tahun, sejak masih kecil. Sore itu, saat berpikir tentang kuda itu saya teringat bahwa doa spesifik yang telah saya lakukan adalah mengenai sumber rohaniah kita akan suplai, satu-satunya sumber kita yang sejati.

Berpikir tentang kuda kami sore itu, saya sadar bahwa diselamatkan dari “segala pekerjaan yang jahat” dapat dengan jelas berlaku untuk suplai yang secukup-cukupnya akan kesehatan. Meskipun saya memulai minggu itu dengan berdoa tentang sisi lain dari suplai, doa saya juga berlaku bagi suplai yang tidak berubah dan tidak berhingga akan kesehatan serta keselarasan yang dinyatakan oleh semua ciptaan rohaniah Allah.

Kita dipelihara, dan wujud rohaniah kita tidak berubah, utuh, dan selalu lengkap, meskipun  manusia fana mengatakan sebaliknya. Kita tidak pernah bisa berada di luar atau terpisah dari kerajaan Allah yang selaras dan surgawi. Kerajaan yang bersifat rohaniah itu adalah satu-satunya kesejatian; pernyataan apa saja yang lain adalah dusta, suatu kepercayaan palsu.

Ilmupengetahuan dan Kesehatan memberitahukita, “Budi ilahi memelihara semua identitas — dari sehelai daun rumput sampai kepada sebuah bintang — tetap abadi dalam ragamnya masing-masing” (hlm. 70). Identitas kuda kami sebagai ide rohaniah tetap terpelihara dan bersifat abadi, tidak pernah terputus dan tidak pernah kurang dari sempurna. Kuda itu sudah sehat dan selalu demikian. Hal ini menghapus kekhawatiran saya tentang kuda kami. Saya memahami bahwa identitasnya yang sejati tidak pernah berubah.

Keesokan harinya ketika saya memberinya makan, saya bersyukur disambut oleh seekor kuda yang sehat dan lapar, yang dengan lahap menghabiskan makan paginya dan sejak itu selalu makan dengan normal.

Oh, ya—dan keperluan pribadi serta bisnis yang saya hadapi juga telah diatasi sebelum minggu itu berakhir, termasuk solusi keuangan jangka panjang dari sumber yang tidak kami perkirakan untuk bisnis saya. Sungguh minggu yang luar biasa! Budi ilahi telah memberikan ide yang tepat untuk mengangkat pemahaman saya dan membawa kesembuhan bagi berbagai tantangan yang saya hadapi, dan juga mempersiapkan saya, bahkan sebelumnya, untuk menghadapi tantangan lainnya yang muncul minggu itu. Kita semua dapat berpaling kepada Allah dan mendengarkan ilham yang memenuhi segala macam keperluan.

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.