Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Makna Natal

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 1 Desember 2017

Aslinya diterbitkan di edisi 22 Desember 1934 majalah Christian Science Sentinel


Orang di berbagai negara memiliki pahlawan nasional yang kelahiran dan perbuatannya diingat dan diperingati secara layak dengan kebanggaan nasional maupun setempat. Tetapi, kelahiran Yesus diperingati tidak saja di Palestina, tetapi di seluruh penjuru dunia yang berperadaban, di mana pun pengaruh dari ajarannya dirasakan. Ada makna yang dalam bahwa kehidupan serta karya orang Nazaret yang rendah hati dan mulia itu menandai zaman baru dan mengawali penanggalan baru. Meskipun pikiran insani belum sepenuhnya menghargai kebaikan yang datang ke dalam kehidupan manusia melalui Yesus Kristus, namun sekarang ini nyanyian puji-pujian serta rasa syukur kepada Allah mengelilingi dunia memperingati kelahiran Yesus.

Bagi sementara orang, Natal mungkin hanya berarti saat untuk memberi dan menerima hadiah dan bersukaria, sedangkan bagi orang lain Natal adalah saat yang membawa kesedihan karena keadaan insaninya tidak memungkinkannya mengadakan perayaan yang kebendaan itu. Baik mereka yang memberi hadiah maupun mereka yang tidak mampu melakukan hal itu akan mendapatkan pencerahan pikiran dan menemukan jalan menuju kebahagiaan yang sejati saat mereka belajar mengetahui makna Natal yang sesungguhnya, seperti dinyatakan Ny. Eddy dalam artikel yang ditulisnya untuk suatu majalah Amerika, dan diabadikan di buku "The First Church of Christ, Scientist, and Miscellany." Di situ kita baca (hlm. 262), “Natal bagi saya mengingatkan kepada karunia agung Allah,—ideNya yang rohaniah, manusia dan alam semesta,—suatu karunia yang jauh melampaui pemberian yang fana, kebendaan, sensual sehingga keriangan, ambisi gila, persaingan serta ritual Natal kita yang umum seakan merupakan ejekan sebagai tiruan pemujaan yang sesungguhnya dalam memperingati kedatangan Kristus.”

Meskipun Ilmupengetahuan Kristen membedakan antara Yesus yang insani dan Kristus, pernyataan penuh akan Budi ilahi, hal itu sama sekali tidak mengurangi kemuliaan serta kehormatan yang layak diberikan bagi Sang Guru. Malah sebaliknya, ajaran Ilmupengetahuan Kristen yang ilmiah dan memuaskan mengenai pokok ini, yang menghapuskan kabut mistik yang dibentuk oleh ketidaktahuan insani seputar Yesus, menunjukkan Yesus, kata-kata dan perbuatannya, pesan dan misinya, dalam pandangan yang jelas sekali sehingga kita melihatnya sebagai Penunjuk Jalan, yang benar-benar dapat kita ikuti. Sang Guru memahami Kristus dengan sangat jelas, memberitakan Kristus dengan sangat meyakinkan, dan membuktikan Kristus sedemikian mutlak sehingga ia layak mendapatkan gelar surgawi Yesus Kristus. Ia menjadi Juruselamat dunia dengan menunjukkan kepada manusia bagaimana menyelamatkan diri dari kesesatan dengan mengetahui dan menerapkan kebenaran tentang Allah dan manusia.

Kedatangan bayi Yesus dikabarkan kepada para gembala yang waspada di Betlehem oleh nyanyian malaikat—"sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: ‘Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.’" Nyanyian penuh sukacita ini tidak pernah diam, meskipun isyaratnya tidak tertangkap dalam kekacauan teori-teori teologi dan kepercayaan kebendaan. Berkat penemuan serta pembuktian Ilmupengetahuan Kristen, nyanyian malaikat ini terdengar lebih jelas, dan pengaruhnya yang mengilhami serta membebaskan dirasakan lebih luas dalam cara-cara yang sangat praktis. Melalui Ilmupengetahuan tentang Kekristenan, telah dibuktikan bahwa Kristus hadir dan tersedia untuk mendatangkan damai kepada mereka yang sedang bingung dan berkecil hati, membawa kesembuhan serta penghiburan kepada mereka yang sakit dan berduka, serta untuk memuliakan Allah dengan mengatasi kebiasaan serta kecenderungan melakukan dosa.

Ketika Yesus lahir, hanya mereka yang terjaga, dan mencari sesuatu yang lebih tinggi daripada hal-hal yang kebendaan semata, yang mendengar nyanyian yang membawa berita kesukaan itu dan melihat bintang pembimbing Betlehem. Sekarang ini, orang yang menggembalakan pikirannya—melindungi dan mengarahkannya—meskipun keadaan seakan gelap dan suram, akan memperoleh semangat oleh pernyataan malaikat tentang Kristus, Kebenaran, dan akan dibimbing oleh terang yang tercermin dalam Ilmupengetahuan Kristen menuju kecemerlangan kesejatian ilahi. Seperti para gembala dan Orang Majus yang segera berupaya untuk mengikuti bimbingan malaikat, bahkan dalam kegelapan malam, demikian juga orang yang ingin menemukan Kristus sekarang ini haruslah terjaga, waspada, aktif, dan taat mengikuti bimbingan ilahi. Maka ia akan belajar mengetahui makna Natal, karena ia akan menjamah jumbai jubah Kristus dengan mendapatkan, dalam taraf tertentu, pengertian rohaniah. 

Penerapan pemahaman akan “karunia agung Allah,—ideNya yang rohaniah, manusia dan alam semesta,” menghapuskan kesuraman kepercayaan kebendaan dan menyingkapkan ketidaksesuatuan setan-setan yang menghantui umat manusia—momok akan penyakit dan dosa, keterbatasan dan ketidakmampuan, ketidakselarasan dan maut. Inilah karya agung yang dicapai Yesus melalui pemahaman serta pembuktian akan Kristus, yang digunakannya untuk memuliakan Allah dan membawa damai ke bumi. Sudah pasti, inilah makna Natal yang sesungguhnya, dan orang yang melihat dan menghargainya mengumandangkan kata-kata Paulus dengan sukacita, "Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu!"

W. Stuart Booth

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.