Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

‘Hal itu dapat terjadi juga pada diri saya …’

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 1 September 2011

Diterjemahkan dari The Christian Science Sentinel, edisi  2 November 2009


Saya menikmati pekerjaan saya sebagai Ketua Ruang Baca Gereja Kesatu Kristus, Ahli Ilmupengetahuan, Nairobi, Kenya. Pada waktu yang sama saya juga kuliah dan mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidang studi saya.

Di Ruang Baca kami, setiap buka biasanya ada sedikitnya empat orang yang datang ingin mengetahui tentang Ilmupengetahuan Kristen. Mereka ingin mengetahui manfaatnya. Beberapa di antaranya terpisah dari keluarganya atau sedang mencari pekerjaan. Pengalaman salah satu pengunjung membantu saya melihat, bahwa saya pun dapat menemukan pekerjaan sesuai bidang yang saya pilih.

Seseorang yang pernah dipenjara datang ke Ruang Baca kami. Keluarga dan teman-temannya tidak menginginkannya kembali. Ia meminta uang untuk ongkos jalan. Tetapi saya tahu, bahwa Allah mempunyai rencana untuknya, dan saya dapat melakukan lebih daripada hanya memberi uang kepadanya.

Saya berpikir, bahwa Allah menciptakan manusia sebagai gambar dan keserupaanNya, seperti dinyatakan Alkitab dalam bab pertama Kitab Kejadian. Semua yang diciptakan Allah adalah baik, dan laki-laki dan perempuan adalah bagian dari ciptaan itu. Oleh karena itu saya berbicara sekitar empat jam dengan pengunjung itu mengenai tujuan hidupnya. Kami membahas, bahwa kita tidak ditentukan oleh kejadian-kejadian yang kita alami di dalam hidup kita—oleh apa yang terjadi pada diri kita. Allah yang menentukan kita, dan kita bersifat rohaniah. Sikapnya berubah, dan sebelum ia pergi saya memberinya satu majalah Sentinel, buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan, dan Alkitab. 

Saat ia kembali, berminggu-minggu kemudian, ia mengatakan telah bertemu dengan keluarganya. “Saya sekarang bekerja, tambahnya. Hal itu merupakan suatu akhir yang bagus dan membuat saya berpikir bahwa hal-hal seperti itu benar-benar dapat terjadi. Menemukan pekerjaan yang tepat, dapat juga terjadi pada diri saya. Dengan mempelajari Ilmupengetahuan Kristen, saya mengetahui bahwa kita semua dapat menjadi penyembuh. Mempelajari Alkitab dan Ilmupengetahuan dan Kesehatan, serta memahami bahwa Allah adalah sumber yang sesungguhnya dari segala sesuatu yang baik, membantu kita memperoleh dasar yang kuat bagi doa kita dalam menghadapi keadaan apa pun.  

Saya tahu bahwa saya memerlukan pengalaman di bidang studi saya sebelum lulus. Dengan Allah sebagai pembimbing, saya mulai mencari pekerjaan. Saya merasa terbantu oleh beberapa kalimat dalam Doa Tuhan serta tafsiran rohaniahnya dalam buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan:

Jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga. Insafkanlah kami mengetahui, bahwa Allah—seperti di surga, demikian juga di bumi—mahakuasa, mahatinggi.

Dan  . . .

Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya; Berilah kami kasih karunia untuk hari ini; beri makanlah perasaan kasih yang sangat kelaparan;

Waktu masih kecil, sebelum mengenal Ilmupengetahuan Kristen, saya sering mengucapkan Doa Tuhan. Tetapi sesudah membaca tafsiran rohaniahnya saya makin menyukainya karena saya dapat melihat dengan jelas makna ide-ide yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu saat mencari pekerjaan  saya berdoa dengan ayat-ayat tersebut.

Kemudian terpikir, “Mengapa tidak memberitahu beberapa teman di sana-sini bahwa saya sedang mencari pekerjaan?” Saya memberi tahu seorang teman, dan saya tidak memikirkannya lagi sampai ia menelpon kembali dan minta agar saya mengirimkan biodata. Tidak lama kemudian saya menerima telpon dan membuat janji wawancara untuk bekerja di bidang akuntansi. Sebelum wawancara, saya mempelajari bab “Doa” dalam buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan, dan merenungkan salah satu ide pada halaman 14: “Hidup ilahi sama sekali terpisah dari kepercayaan serta mimpi akan kehidupan kebendaan — dan Hidup ilahi menyatakan pengertian rohaniah dan kesadaran akan kuasa manusia atas seluruh bumi. Pengertian ini membuangkan kesesatan dan menyembuhkan orang sakit, dan dengan pengertian ini kita dapat berbicara ‘sebagai orang yang berkuasa.’" Bertukar pikiran dengan para anggota gereja kami juga membantu.

Saat wawancara, mula-mula saya sangat ketakutan. Saya belum pernah menjalani wawancara! Tetapi sekali lagi saya menyadari bahwa jika Allah menyediakan pekerjaan bagi orang yang datang ke Ruang Baca, mengapa tidak untuk saya juga? Meskipun saya mulai gelisah saat harus menunggu, dan mempertanyakan apakah saya melakukan hal yang benar, saya berdoa untuk memahami bahwa Allah memberi saya kuasa. Allah memberi saya semua kecerdasan, kesabaran, dan kearifan yang saya perlukan untuk menjalani wawancara tersebut dengan berhasil. Iman juga penting, dan mengingatkan saya pada ayat Alkitab ini: “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”.

Saat wawancara saya ditanya mengenai hal-hal yang saya pelajari di perguruan tinggi. Saya juga menyadari bahwa semua itu bukanlah “mengenai diri saya.” Ketika kita mencerminkan Allah dan bergantung kepadaNya, semua itu bukanlah mengenai diri kita.

Tidak lama kemudian saya ditawari pekerjaan sebagai pegawai di bidang keuangan. Dan sampai saat ini saya masih bekerja di situ. Mula-mula semua itu sangat sulit. Tetapi saya terus belajar, dan membuktikan siapa diri saya yang sesungguhnya.

Yang menakjubkan bagi saya adalah sifat-sifat rohaniah yang kita semua miliki. Semua itu bukanlah hal yang kita temukan dengan mencari ke sana ke mari. Semua itu adalah hal-hal yang sudah kita nyatakan—pengetahuan, kearifan, pengertian. Siapapun dapat menggunakan sifat-sifat ini saat mencari pekerjaan. Kita hanya perlu membiarkannya mengalir.

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.