Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Sembuh dari cedera akibat kecelakaan

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 1 September 2011

Diterjemahkan dari Christian Science Sentinel, edisi  28 Februari 2011


Saya ingin menyatakan rasa syukur  untuk kesembuhan yang saya alami saat  bekerja sebagai manajer  lahan perkemahan untuk para pelajar Ilmupengetahuan Kristen. Pada tahun 2009, seminggu sebelum  Memorial Day (hari libur di AS untuk memperingati para pahlawan yang gugur), kami sibuk sekali mempersiapkan kedatangan pertama para tamu di perkemahan. Rumput  yang lebat di perkemahan perlu dipotong dan salah satu pisau mesin pemotong rumput utama perlu diganti. Ini bukan mesin pemotong rumput biasa, alat ini dapat sekaligus memotong areal sepanjang dua setengah meter dan memiliki lima pisau. Beratnya lebih dari satu ton.

Agar saya dapat mengganti pisau, dengan bantuan seorang teman, saya meletakkan pemotong itu di atas tanjakan untuk mobil. Ketika sedang mengganti pisau, saya terkejut sekali melihat pemotong rumput itu bergerak turun. Segera saya berguling berusaha menghindar, tetapi gagal, dan saya terhimpit di bawah mesin pemotong itu.

Menanggung beban seberat itu di punggung saya, dengan lemah saya berteriak minta tolong kepada  teman saya. Dia bergegas menolong, dan dalam waktu yang terasa lama sekali, meskipun sebenarnya hanya sekejap, dia berhasil mengungkit mesin itu sedikit, sehingga saya dapat berguling keluar dari himpitannya. Ketika saya duduk dengan lutut gemetar, teman saya segera berdoa untuk saya.

Begitu saya dapat berdiri, saya bersjukur kepada Allah dan teman saya yang telah menolong saya. Tetapi saat melepas baju, saya menjadi sangat ketakutan. Pendidikan militer yang saya ikuti selama bertahun-tahun membuat saya percaya bahwa beberapa tulang rusuk saya patah dan mungkin menusuk paru-paru saya. Saya merasa pusing dan mulai sesak nafas.

Saat itu saya menelpon seorang penyembuh Ilmupengetahuan Kristen.  Saya menjelaskan kejadian itu dan mengatakan bahwa saya tidak bisa bernafas. Langsung secara tegas dia mengatakan bahwa saya bisa bernafas, dan mengingatkan saya, bahwa saya bersifat murni dan rohaniah. Dia minta saya menelpon kembali setelah beberapa menit untuk memberitahu bahwa saya baik-baik saja. Kata-katanya—begitu tegas namun penuh kasih—menenangkan ketakutan saya, dan dalam waktu kurang dari sepuluh menit saya menelpon untuk melaporkan bahwa saya dapat bernafas secara normal.

Meskipun demikian dada saya masih terasa sakit sekali, di atasnya terlihat bilur-bilur, dan bahu saya terluka oleh salah satu pisau mesin pemotong. Saya pulang dan berbicara banyak dengan penyembuh mengenai jati diri saya yang bersifat rohaniah. Saya menegaskan kembali kepercayaan saya kepada kuasa penyembuhan Ilmupengetahuan Kristen dan memutuskan untuk mengandalkan doa dan menyerahkan keadaan saya kepada pemeliharaan Allah yang penuh kasih.

Kemudian isteri saya pulang dan dengan segera berdoa bersama saya. Kami berdua menegaskan bahwa manusia tidak pernah terpisah dari Allah. Karena Allah adalah Roh, dan satu-satunya kuasa, manusia tidak terbuat dari darah, tulang, dan daging (lihat Ilmupengetahuan dan Kesehatan, hlm. 475). Setiap anak Allah adalah ciptaan rohaniah yang dipelihara Allah, dan kita “hidup, dan bergerak, dan bernafas  di dalam Allah (Christian Science Hymnal, no 144). Kami menyimpulkan, bahwa Hidup memerintahi anak Allah.

Doa penyembuhan yang diberikan penyembuh dan pemahaman-pemahaman yang disampaikan isteri saya menjadi dasar bagi kesembuhan saya. Luka-luka di dada hilang hari itu juga, dan malam itu saya dapat tidur dengan baik. Dalam tiga hari saya kembali bekerja, dan akhir pekan itu hampir semua rasa sakit telah hilang. Saya hampir-hampir  dapat merasakan proses penyembuhan yang terjadi di dada dan punggung saya.

Ini sesuatu yang luar biasa, karena seorang kenalan yang tidak menggunakan Ilmupengetahuan Kristen untuk mendapatkan kesembuhan memberitahu, bahwa saya akan tidak berdaya setidaknya selama enam bulan. (Sebelumnya dia mengalami kejadian serupa dan itulah waktu yang diperlukannya untuk sembuh). Tetapi, saya menolak pikiran bahwa kesembuhan ini memerlukan waktu dan menegaskan kuasa Allah, dan memahami bahwa Allah tidak akan pernah membiarkan cedera mengangguNya melakukan karyaNya yang baik.

Meskipun saya sangat senang karena dapat aktif kembali setelah satu minggu, saya masih merasakan sedikit rasa tidak nyaman di dada saya. Saat berbicara kepada penyembuh, saya mengatakan bahwa Allah tidak menyembuhkan secara tidak sempurna. Sesudah itu saya sadar telah memberi beban yang tidak perlu kepada diri saya sendiri—merasa bahwa “saya” harus menyelesaikan berbagai hal dalam rangka peringatan Memorial Day di akhir pekan di perkemahan itu. Saya sadar harus membuangkan rasa tanggungjawab palsu yang saya bebankan kepada diri sendiri, dan dengan tujuan yang diperbaharui, saya merubah cara berpikir saya.

Dengan penemuan ini, kesembuhan terjadi dengan segera, dan dalam waktu kurang dari sebulan, saya membantu tiga teman pria memasang satu unit AC yang berat di atap pondok perkemahan. Sama sekali tidak ada pikiran tentang rasa sakit atau tidak nyaman—hanya sukacita mengetahui bahwa saya mencerminkan sifat rohaniah akan kelengkapsempurnaan.

Meskipun ada banyak hal untuk saya syukuri dan saya berterima kasih kepada banyak orang, yang paling saya syukuri adalah mengetahui bahwa Ilmupengetahuan Kristen menyembuhkan setiap keadaan, baik besar maupun kecil, apabila kita membuka hati dan pikiran kita kepada kuasa Allah.                                                                  


Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.