Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Pembaharuan rohaniah menyembuhkan akibat stroke

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 1 Januari 2011

Diterjemahkan dari The Christian Science Journal, edisi Desember 2009


Saya mengenal Ilmupengetahuan Kristen saat mendekati akhir masa remaja. Saya menyukai Alkitab sejak kecil, oleh karena itu wajar bagi saya untuk menerima Ilmupengetahuan Kristen sebagai Penghibur yang dijanjikan. Saya mempelajari Ilmupengetahuan Kristen dengan tekun selama tiga tahun dan benar-benar menyukai yang saya baca. Kemudian saya mendapat pengalaman yang menjadikan saya ragu bahwa Allah benar-benar ada.

Bertahun-tahun kemudian, setelah kelahiran anak saya yang kedua, saya menderita sakit parah. Para dokter ahli memberitahukan bahwa saya kena stroke, dan jika bertahan hidup, saya akan cacat. Suatu malam pada bulan Mei 1968, saat di rumah terbaring di tempat tidur, saya merasa mendekati ajal. Pengalaman tersebut terasa damai—seakan saya melalui terowongan cahaya lembut yang sulit dilukiskan. Tetapi, menyadari bahwa saya akan meninggalkan kedua anak saya yang masih kecil, saya menangis memberontak terhadap kemungkinan tidak dapat membesarkan kedua anak saya (mereka hanya berbeda 17 bulan). Saya berkata, “Tuhan, jika Tuhan memang ada, biarkan saya hidup bagi kedua anak saya. Saya berjanji untuk berusaha mempelajari apa yang Kau inginkan untuk saya pelajari, dan berjanji tidak akan pernah mundur.”

Ketika siuman, saya minta seorang kerabat mencarikan Alkitab dan buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan  karangan Mary Baker Eddy dari tempat penyimpanan barang saya. Saat membaca Pendahuluan dan halaman pertama bab “Doa” dari Ilmupengetahuan dan Kesehatan, untuk pertama kalinya dalam berbulan-bulan, saya tertidur dengan wajar.  Sesudah itu, setiap hari saya mempelajari Pelajaran Alkitab dari Buku Triwulanan Ilmupengetahuan Kristen. Saya juga membaca semua karya tulis Ny. Eddy yang bisa saya dapatkan, dan juga berbagai biografi mengenai kehidupannya.

Alkitab yang saya kasihi  saat masih anak-anak menjadi teman yang semakin dekat, dan keyakinan yang tenang dan menghibur akan kasih Allah menjadi semakin jelas setiap hari. Secara lahirah kelihatannya tidak ada atau sedikit sekali kemajuan yang saya alami.  Beberapa kali kelihatannya saya akan meninggal. Keluarga saya sangat khawatir dan menganjurkan agar saya menggunakan obat-obatan di samping doa. Setiap kali godaan itu datang, kata-kata yang saya ucapkan, “saya berjanji untuk belajar dan tidak mundur,” datang, memberi keberanian untuk bertahan.  Sementara saya membaca Ilmupengetahuan dan Kesehatan  dan karya tulis Ny. Eddy lainnya, saya mendapatkan saat-saat yang penuh ilham yang mengangkat pikiran saya sedemikian rupa sehingga saya sungguh-sungguh merasakan kebenaran kata-kata yang saya baca memberikan kekuatan moral dan mental.  

Di bulan Agustus, seorang teman membawa  saya berbelanja dengan mobilnya. Saat menunggu teman saya, saya merenungkan dalam-dalam konsep bahwa Allah adalah hidup saya. Tiba-tiba, mobil yang saya tumpangi dan sekeliling saya dipenuhi terang yang menakjubkan. Segera saya mengatakan, “Terimakasih, Allah, Ibu-Bapa.” Tidak ada keraguan dalam benak saya bahwa saya telah sembuh. Kesaksian lahiriah mengenai tubuh saya menyerah kepada pembaharuan rohaniah yang saya alami di dalam diri saya. Natal tahun itu, berat badan serta ingatan saya kembali normal. Saya dapat mengurus anak-anak saya kembali dan memenuhi tanggung-jawab saya kepada perusahaan keluarga. Kesembuhan itu terjadi lebih dari 40 tahun silam dan keadaan itu tidak pernah kambuh.

Sejak saat itu, saya mengalami  banyak penyembuhan lain termasuk radang paru-paru, masalah jantung, patah tulang, dan akibat kecelakaan mobil. Masalah perhubungan yang sulit serta keadaan keuangan yang parah dapat diatasi. Setiap mengalami kesembuhan, setiap tantangan yang diatasi, telah membawa pandangan yang lebih jelas mengenai kesejatian ilahi—“Allah yang sempurna dan manusia yang sempurna” (Ilmupengetahuan dan Kesehatan). Rasa syukur saya kepada Allah dan Ilmupengetahuan Kristen, dan kepada semua yang telah mendukung kemajuan rohaniah saya, tidak berbatas.  


Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.