Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

"Allahku akan memenuhi segala keperluanmu"

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 19 Januari 2018

Aslinya diterbitkan di edisi 21 Mei 1927 majalah Christian Science Sentinel


Bahwa Allah selalu dekat untuk memenuhi apa pun yang kita perlukan, dan bahwa kehendak Allah bagi anak-anakNya adalah agar mereka memiliki suplai akan hal-hal yang mereka perlukan dengan melimpah, Kitab Suci memberi banyak bukti. Jalan dari kemiskinan menuju kelimpahan sepenuhnya bersifat mental. Kemiskinan, bukanlah terutama kekurangan hal-hal yang kebendaan,—tanah, rumah, uang,—melainkan kekurangan pemahaman tentang Allah, satu-satunya sumber suplai yang sejati. Suplai yang melimpah adalah hasil yang tak terhindarkan dari pelayanan yang dibimbing Allah serta tidak mementingkan diri sendiri, bagi umat manusia. Bahwa anak Allah saat melakukan upaya yang jujur, rajin, dan cerdas, harus kekurangan sesuatu yang diperlukan, bukanlah kehendak Allah; demikian juga hal itu tidak sejalan dengan nalar dan keadilan.

 

Ketika orang belajar mendekat kepada Allah secara cerdas dan menyesuaikan hidup mereka dengan hukumNya, maka kemiskinan akan meluangkan tempat bagi kelimpahan, kemalasan kepada pelayanan yang berguna, dan kerugian kepada keuntungan. Rasul Paulus memahami hal ini ketika menulis kepada jemaat di Filipi,  "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus." Ketika kita menghadapi kekurangan, baik itu kekurangan kesehatan, kebahagiaan, keselarasan, keberanian, kesabaran, pekerjaan, atau uang, jalan keluar kita yang benar adalah mendekat kepada Allah dengan masalah itu, dan berusaha menyingkapkan dan membuang dari naungan mental kita kesesatan-kesesatan, atau pikiran-pikiran yang keliru, yang mencegah bimbingan serta perlindungan ilahi bagi kita.

 

Ada berbagai tahap pemikiran salah yang mungkin bekerja untuk mengekang dan menghalangi upaya kita yang benar; dan beberapa di antaranya mungkin sudah berlangsung lama dan seakan sejati benar. Mungkin kita telah terkecoh dan berpikir bahwa kita mewarisi kemiskinan; dan mungkin kita membantu menegakkan kepercayaan palsu tersebut dalam pikiran kita dengan melihat kembali kepada nenek moyang kita yang kelihatannya menjadi korban pemikiran yang salah ini. Mungkin kita menganggap diri kita sama sekali tidak layak untuk berperan aktif apa pun dalam masalah yang terjadi di dunia, karena merasa kurang berpendidikan atau kurang terlatih. Kesesatan mungkin beralasan bahwa usia kita sudah tidak memungkinkan lagi untuk berharap bisa melakukan aktivitas seperti sebelumnya. Nah, salah satu dan semua penalaran ini, sebagaimana semua penalaran sejenis, adalah palsu dan sesat, dan tidak memiliki kuasa sedikit pun untuk mengganggu kegiatan kita; dan saat kita tidak lagi memberi kuasa kepada semua itu, maka mereka akan lenyap dari hidup kita, dan kita akan maju dengan lebih pesat.

 

Karena Allah adalah satu-satunya Pencipta manusia, maka kita hanya bisa mewarisi sifat-sifat yang menyerupai Allah, yang memperlengkapi kita untuk melakukan pekerjaan apa pun yang mungkin merupakan panggilan kita; dan setiap tahun yang kita lewati dengan melayani haruslah meningkatkan kegunaan kita. Suplai harus datang kepada kita manakala kita melayani umat manusia. Pelayanan ini terkadang disebut sebagai kerja kasar. Di lain waktu hal itu berwujud sebagai penemuan yang berguna, yang membuat kehidupan lebih baik, atau salah satu dari berbagai cara untuk membantu umat manusia. Tindakan yang menyatakan kebaikan hati kepada makhluk Allah mana pun merupakan suatu pelayanan yang mendatangkan ganjaran yang pasti. Tetapi dalam setiap kasus ide yang benar harus mendahului setiap pelayanan, agar dapat bermanfaat serta produktif.

 

Jadi, jika kita ingin melayani dengan benar, adalah penting bahwa kita memiliki ide-ide ilahi untuk membimbing kegiatan insani kita; dan ini hanya dapat datang dari Allah. Kebenaran ini dinyatakan dengan indah oleh Ny. Eddy, Penemu dan Pendiri Ilmupengetahuan Kristen, di halaman 307 buku "Miscellaneous Writings," di mana ia menulis: "Allah mengaruniakan kepada kita ide-ide rohaniahNya, dan pada gilirannya, ide-ide itu memberikan kepada kita apa yang kita perlukan sehari-hari. Jangan sekali-kali meminta untuk hari esok: cukuplah bahwa Kasih ilahi adalah penolong dalam kesesakan; dan bila kita menunggu, tanpa ragu, kita akan memperoleh segala sesuatu yang kita perlukan setiap saat. Betapa mulia warisan yang diberikan kepada kita melalui pengertian akan Kasih yang senantiasa hadir! Kita tidak dapat meminta lebih: kita tidak menginginkan lebih: kita tidak bisa memiliki lebih. Kepastian yang manis ini adalah 'Diam! Tenanglah' kepada semua ketakutan insani, kepada segala jenis penderitaan." Maka demikianlah, cara Ilmupengetahuan Kristen mengatasi kekurangan jenis apa pun. Yaitu dengan hidup sedemikian dekat dengan Allah, sehingga kita akan mendengar bisikan yang paling halus sekali pun dari "suara yang kecil dan halus," yang selalu memancarkan ide-ide rohaniah kepada hati yang mudah menerima, dan selalu membisikkan, "Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya."

 

Banyak pelajar Ilmupengetahuan ini di seluruh dunia mengatasi kekurangan dengan cara ini. Dengan saksama mempelajari Alkitab dan "Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci" karangan Mary Baker Eddy, mereka telah belajar bagaimana berkomunikasi dengan Allah, bagaimana menjalani hidup sehingga pesan-pesanNya didengar dengan penuh sukacita dan diikuti dengan penuh rasa syukur. Mendengarkan dan mengikuti "suara yang kecil dan halus," menanggalkan manusia lama dan mengenakan yang baru, maka kita maju menuju yang sempurna dan abadi, menuju "langit yang baru" dan "bumi yang baru" seperti disebutkan dalam kitab Wahyu. Ny. Eddy menulis di buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan (hlm. 442): "Kristus, Kebenaran, memberi kepada manusia fana makanan dan pakaian yang sementara, sampai yang kebendaan, diubah oleh yang ideal, lenyap, dan manusia diberi pakaian dan makanan secara rohaniah. Rasul Paulus berkata: 'Tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar.' Yesus bersabda: 'Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.'" 

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.