Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Pemahaman yang dalam akan kesemestaan Kasih menyembuhkan rasa sakit di dada

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 3 April 2018

Aslinya diterbitkan di edisi 19 Februari 2018 majalah Christian Science Sentinel


Beberapa tahun sesudah saya menjadi penyembuh Ilmupengetahuan Kristen, adakalanya pada malam hari terkadang saya merasakan sakit yang hebat di dada. Setiap kali ini terjadi, saya akan tanpa bersuara merenungkan “pernyataan ilmiah tentang wujud” sampai saya melihat sekilas makna yang sangat besar di balik kata-kata itu, khususnya, “Segala-galanya ialah Budi yang tidak berhingga dengan penyataanNya yang tidak berhingga, karena Allah adalah Semua-dalam-semua” (Mary Baker Eddy, Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, hlm. 468). Rasa sakit itu akan berhenti, dan saya akan tertidur. Saya juga sangat mempercayai janji Alkitab di Mazmur 118: “Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN” (Ayat 17).

Meskipun demikian, beberapa kali keluarga dekat saya (yang tidak memahami Ilmupengetahuan Kristen) melihat ketidaknyamanan ini, dan mereka menjadi cemas akan keselamatan saya.  Meskipun maksud mereka baik, mereka mencoba untuk membatasi beberapa kegiatan saya, dan mereka semakin menentang Ilmupengetahuan Kristen. 

Suatu kali ketika suami saya berada di luar negeri, saya mendapat yang seakan suatu serangan dahsyat. Saya menelpon seorang penyembuh untuk membantu saya berdoa mengatasi keadaan tersebut. Segera saya merasa ketakutan saya surut, dan saya dapat naik tangga ke kamar tidur saya. Malam itu saya tidur nyenyak, tetapi saya merasa bahwa semua itu sudah cukup! Saya ingin membebaskan diri dari keadaan tersebut untuk selama-lamanya. Suami saya akan pulang dalam beberapa hari dan saya tidak ingin dia mengkhawatirkan saya.

Saya ingat merasa sebagai orang yang gagal total. Saya merasa ada sesuatu tentang Ilmupengetahuan Kristen yang tidak saya pahami. Apakah kebenaran bahwa “segala-galanya ialah Budi yang tidak berhingga dengan penyataanNya yang tidak berhingga” benar-benar di luar pemahaman saya? Haruskah saya melepaskan Ilmupengetahuan Kristen?

Keesokan harinya, saat saya membaca Pelajaran Alkitab dari Buku Triwulanan Ilmupengetahuan Kristen, sesuatu yang sederhana, tetapi terasa revolusioner, muncul di pikiran saya—saya tidak mengasihi. Itulah masalahnya. Secara khusus, saya tidak mengasihi suami saya. Saya kesal karena ia memusuhi Ilmupengetahuan Kristen. Saya terlalu siap “bereaksi” atau “secara berlebihan membuat pertahanan” terhadap serangan kepada Ilmupengetahuan Kristen.

Alkitab memberitahu kita dengan jelas, “Allah adalah kasih” (I Yohanes 4:8), dan sepanjang hari itu suatu pemahaman yang semakin luas akan Kasih ilahi, Allah terus berdatangan. Pemahaman itu terus berkembang dan berkembang  sampai kehebatan, kesemestaan, kehadiran di mana-mana dari Kasih ini menjadi sesuatu yang dapat saya rasakan dengan nyata. 

Saya ingat menelepon penyembuh untuk berterima kasih atas bantuannya dan menjelaskan semua yang saya rasakan. Sulit untuk menggambarkannya. Ini seperti matematika, saya pikir. Kita tahu bahwa keseluruhan matematika—semua hal, kesemuanya tentang matematika—ada di sini, berlaku untuk semua orang di mana pun orang itu berada secara fisik. Bahkan persamaan matematika yang belum ditemukan sudah ada, di sini menunggu untuk ditemukan. Tetapi yang saya alami jauh lebih besar dan lebih baik daripada matematika. Ini adalah Kasih—Kasih ilahi yang tidak berhingga. Saya merasakan kesemestaan Kasih yang tidak berhingga yang menyatakan dirinya sendiri, keseluruhan Kasih ilahi yang bekerja, memenuhi setiap ruang sampai yang sekecil-kecilnya, di mana saja—memenuhi ketidakberhinggaan. Hari itu pewahyuan Kasih akan dirinya sendiri terkembang bagi saya. Saya dipenuhi oleh pemahaman yang mengalahkan segalanya bahwa Kasih ilahi memenuhi setiap ruang sampai yang sekecil-kecilnya, di mana saja.

Hari itu suami saya tiba di rumah. Itulah kepulangannya yang paling membahagiakan. Keesokan harinya kami dijadwalkan untuk bertemu dengan akuntan kami, dan saya harus menjelaskan praktek penyembuhan Ilmupengetahuan Kristen kepada akuntan itu di hadapan suami saya. Ini adalah suatu kesempatan yang sempurna bagi suami saya untuk mendapat gambaran yang lebih jelas tentang praktek Ilmupengetahuan Kristen. Ia bahkan menambahkan bagaimana kesannya tentang “hari-hari seorang penyembuh.”

Saya sangat bersyukur untuk kesempatan yang unik ini, dan sejak saat itu, suami saya sangat memahami waktu yang saya habiskan untuk praktek saya. Ia senang saya menjadi seorang penyembuh, dan ada kalanya saya dapat menjelaskan praktek penyembuhan Ilmupengetahuan Kristen kepada teman-teman saat acara-acara makan malam dan pada kesempatan lain.

Oh, dan bagaimana dengan masalah fisik tadi? Masalah itu telah hilang secara permanen hari itu, saat saya merasakan bahwa Kasih yang tak berhingga adalah semua dan satu-satunya yang ada, dan dinyatakan di setiap ruang sampai yang sekecil-kecilnya, di mana saja. 

Nama Penulis Tidak Diberikan

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.