Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Berulang kali kehilangan kesadaran disembuhkan

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 1 April 2010

Diterjemahkan dari The Christian Science Journal edisi November 2009


Sebagai pelajar Ilmupengetahuan Kristen generasi ketiga, saya sekarang merasa berbahagia melihat anak cucu saya diberkati oleh kebenaran yang dinyatakan oleh Mary Baker Eddy, dan saya merasa terdorong untuk menulis kesaksian ini, yang sebetulnya sudah sejak lama harus saya lakukan.

Sembilan tahun yang lalu pada minggu Kebaktian Bersyukur, ibu saya dan putri saya beserta keluarganya mengunjungi kami. Di tengah malam saya terbangun dan merasa mual sekali dan hampir pingsan di kamar mandi. Keadaan ini telah terjadi berulang kali selama beberapa tahun. Setiap kali hal itu terjadi, saya kehilangan kesadaran, dan ketika jatuh, saya sering mengalami cedera ringan maupun berat—suatu kali sampai dua gigi depan saya terlepas. Entah karena alasan apa, hal itu selalu terjadi di rumah setelah saya tidur malam. Setiap kali setelah hal itu terjadi, saya menelpon seorang penyembuh Ilmupengetahuan Kristen untuk mendoa bagi saya dan segala sesuatu pun berjalan baik selama berbulan-bulan, namun saya sebenarnya tidak melakukan pekerjaan mendoa secara bersungguh-sungguh tentang hal itu untuk diri saya sendiri.

Karena saya takut akan kehilangan kesadaran lagi, ketika saya jatuh tertelungkup dengan muka yang terlebih dulu membentur lantai, saya pun memanggil suami saya. Kegaduhan itu menyebabkan puteri saya terbangun, yang kemudian membangunkan ibu saya. Keduanya adalah pelajar Ilmupengetahuan Kristen, dan ibu saya langsung menelpon seorang penyembuh untuk membantu saya dalam doa. Keadaan saya cukup parah. Hidung saya tampak bengkok dan kelihatannya tulangnya patah. Ketika orang-orang yang saya kasihi berupaya membangunkan saya, saya ingat berkeinginan untuk berada di tempat yang tenang itu dan menolak upaya mereka. Meskipun demikian, mereka tetap mendorong saya untuk bangkit dan berbaring di sofa di ruang keluarga. Dengan tenang ibu saya mendoa dan beristirahat di dekat saya sampai pagi hari, dan ibu penyembuh melanjutkan pekerjaannya. Tidak diberikan pengobatan atau upaya lain (kecuali sekotak tisyu untuk menyeka hidung saya). Saya tidak ingat secara khusus apa yang dikatakan kepada saya, tetapi ide-ide yang penuh kasih dan sangat dalam disampaikan kepada saya tentang Allah dan ciptaanNya yang sempurna, dan saya pun dapat beristirahat, menyadari bahwa Budi ilahi akan menyatakan apa pun juga yang perlu saya ketahui. Saya sadar sepenuhnya dan sama sekali siuman, tetapi kemudian saya tertidur nyenyak selama beberapa jam sebelum pagi tiba.

Keesokan harinya saya dapat bangkit berdiri dan sarapan bersama keluarga saya. Hidung saya pulih sama sekali seperti sediakala—tidak ada rasa sakit, tidak ada pembengkakan, tidak ada mata yang hitam, tidak ada luka memar sedikit pun. Penyembuhan terjadi tanpa memerlukan waktu. Hanya ada sedikit goresan yang hilang dalam beberapa hari, dan saya dapat menikmati hari-hari yang tersisa dalam minggu Kebaktian Bersyukur itu bersama  keluarga besar saya.

Setelah para tamu pulang, saya merenungkan penyembuhan yang indah itu serta pesan dalam pengalaman tersebut bagi saya. Sementara saya mendengarkan, sebuah “suara sepoi-sepoi basa” dengan jelas mengatakan, “Penghibur selalu berada bersama Anda.”  Sejak itu saya tidak pernah khawatir lagi bahwa saya akan kehilangana kesadaran, karena saya mengetahui bahwa Kristus akan selalu menyertai saya di mana pun saya berada. Dengan memahami kebenaran dalam pesan itu dan selanjutnya mempelajari Alkitab serta karya-karya tulis Mary Baker Eddy, terutama buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan, saya memperoleh wawasan yang diperlukan untuk membuang segala macam ketakutan.

Sekali saya menginsyafi bahwa tidak sesuatu pun yang tidak selaras pernah merupakan bagian dalam hidup saya, saya tidak lagi menengok ke belakang kepada “riwayat” saya dan berhasil bergerak maju, keluar dari kepercayaan tentang suatu kuasa di samping kebaikan, Allah. Upaya saya menangani masalah tersebut selama bertahun-tahun berakhir malam itu, dan saya tidak pernah mengalami salah satu gejalanya lagi.

Akhirnya saya mulai menyadari betapa penting untuk melakukan pekerjaan mendoa bagi diri saya sendiri. Saya perlu menetapkan kebenaran-kebanaran yang disampaikan penyembuh dalam kesadaran saya dengan kuat—dan menetapkan kembali kebenaran-kebanaran itu setiap kali suatu saran timbul, bahwa pikiran saya dapat dimanipulasi oleh suatu budi yang terpisah dari Allah. Dengan berbuat demikian, saya dapat menyatakan kuasa manusia yang dikaruniakan Allah, dan saya pun bebas.

Saya merasa dikasihi, dilindungi, dan dirangkum oleh Allah Ibu-Bapa, dan saya sangat bersyukur kepada para penyembuh Ilmupengetahuan Kristen yang membaktikan hidupnya untuk penyembuhan, kepada Kristus Yesus yang menunjukkan jalan kepada kita, kepada Mary Baker Eddy yang memberikan kepada kita pengertian rohaniah akan ajaran-ajaran Yesus, sehingga kita juga dapat menyembuhkan dan disembuhkan oleh kuasa Kebenaran dan Kasih ilahi.

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.