Ingrid Peschke: Phil, apakah ada suatu pemikiran untuk mengawali topik ini?
Phil Davis: Tahukah Anda, acara ini hampir dapat disebut sebagai kasus kesalahan identitas! Di Amerika Serikat, baru-baru ini ada beberapa kematian yang menyangkut anak-anak yang orang tuanya menganut ajaran “penyembuhan berdasarkan kepercayaan.” Untuk jelasnya, semua kasus ini tidak menyangkut Ilmupengetahuan Kristen. Tapi inilah masalahnya. Ada kecenderungan untuk mengelompokkan Ilmupengetahuan Kristen di bawah bendera “penyembuhan berdasarkan kepercayaan.” Dan masalahnya, Ilmupengetahuan Kristen benar-benar tidak masuk kelompok tersebut. Dengan perkataan lain, ada banyak kerancuan dengan istilah “penyembuhan berdasarkan kepercayaan.” Perlu saya jelaskan—saya di sini bukan untuk membicarakan agama lain, tetapi saya ingin berbicara tentang Ilmupengetahuan Kristen. Apa sesungguhnya Ilmupengetahuan Kristen itu dan apa yang bukan termasuk ajarannya. Ilmupengetahuan Kristen berbeda, lain sekali, dari apa yang umumnya dianggap sebagai “penyembuhan berdasarkan kepercayaan.”
Jika menyangkut anak-anak, kita harus membahas apa yang paling baik bagi mereka. Dan, sekali lagi, setahu saya para orang tua yang saya kenal, yang mempraktekkan Ilmupengetahuan Kristen, akan melakukan segala yang harus mereka lakukan untuk menyelamatkan dan mengurangi penderitaan anak-anak mereka. Ilmupengetahuan Kristen tidak mengajarkan tentang dogma dan kepatuhan kepada teologi keagamaan semata. Ilmupengetahuan Kristen mengajarkan untuk membuat keputusan yang arif serta cerdas untuk diri kita sendiri dan orang lain dan untuk mereka yang ada di bawah asuhan kita. Melakukan sesuatu tanpa berpikir, tanpa membuat keputusan sendiri, bukanlah Ilmupengetahuan Kristen yang saya kenal dan kasihi.
Ilmupengetahuan Kristen mengajarkan untuk menyembah Allah yang adalah Kasih yang tanpa syarat. Allah yang tidak pernah sewenang-wenang, tidak pernah aneh. Allah tidak pernah menghendaki seseorang mati atau menderita. Saya memandang Ilmupengetahuan Kristen sebagai suatu sistem penyembuhan yang didasarkan pada doa. Dan ini bukan berarti anti terhadap cara-cara medis. Saya sering berpikir bahwa kita mempunyai tujuan yang sama dengan para pekerja medis—yakni, menghapuskan semua penyakit dan penderitaan. Kita hanya melakukannya dengan cara yang berbeda.
Anak-anak patut mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik. Sayangnya, terkadang terjadi hal-hal buruk pada anak-anak, bahkan pada mereka yang mempunyai orang tua yang baik. Contohnya, setiap tahun beribu-ribu anak meninggal di bawah perawatan medis yang baik. Kita semua menginginkan yang terbaik bagi anak-anak. Tetapi jika kita akan membahas secara jujur apa yang terbaik bagi anak-anak, janganlah mengatakan bahwa Ilmupengetahuan Kristen tidak efektif dan berbahaya dan cara penyembuhan medis adalah sempurna. Faktanya menunjukkan hal yang sebaliknya!
Ingrid: Anda telah menyampaikan beberapa pokok yang baik untuk mengawali pembicaraan. Kita telah menerima beberapa pertanyaan. Jean menanyakan, “Menurut Anda, apakah dua atau tiga hal utama yang membedakan penyembuhan Ilmupengetahuan Kristen dengan metoda-metoda penyembuhan berdasarkan kepercayaan atau berdasarkan hubungan pikiran/tubuh?”
Phil:Pertanyaan yang bagus. Sesungguhnya bagi saya yang terutama adalah apa yang dihasilkan. Menghilangkan penderitaan, memastikan apa pun yang kita berikan kepada anak-anak adalah yang terbaik yang dapat kita berikan untuk memulihkan kesehatan dan kesejahteraan mereka. Saya rasa itulah yang terutama, dan saya rasa itu sudah cukup.
Ingrid: Dan tentunya hal tersebut berlaku juga untuk orang dewasa, bukan?
Phil: Betul, tetapi terutama untuk anak-anak. Anak-anak tidak dapat merawat dirinya sendiri; mereka memerlukan pengasuhan yang baik dari orang tua mereka, dan pemerintah mempunyai peran sebagai pengawas untuk memastikan bahwa anak-anak diasuh dengan baik. Saya mendukung hal itu. Dan para pelajar Ilmupengetahuan Kristen yang saya kenal mendukung sepenuhnya hal tersebut—bahwa ada hukum yang melindungi anak-anak. Saya hanya ingin memastikan bahwa hukum tersebut melindungi anak-anak dengan benar, dan memastikan bahwa orang tua memiliki semua opsi yang mereka perlukan untuk membuat pilihan terbaik bagi anak-anak mereka.
Ingrid: Melinda dari Michigan menulis: “Seringkali dijelaskan bahwa penyembuhan Ilmupengetahuan Kristen didasarkan pada hukum-hukum rohaniah dan bukan kepercayaan buta. Dapatkah Anda memberikan beberapa contoh mengenai hukum rohaniah yang spesifik yang dapat digunakan seorang penyembuh Ilmupengetahuan Kristen sebagai dasar doa penyembuhannya? Juga, hukum spesifik apakah yang harus terus kita pegang, jika kesembuhan tidak segera terjadi?”
Phil: Ini suatu pertanyaan terbuka yang sangat luas dan memerlukan penjelasan yang harus dikembangkan! Nah, mungkin kita dapat mulai dengan mengatakan, Benar, kita membicarakan hukum-hukum rohaniah Allah. Tapi apa yang dimaksud saat orang berbicara tentang “hukum Allah?” Kita bukan tidak mengacuhkan hukum-hukum insani yang ada. Saya senang hukum-hukum itu ada. Hukum-hukum itu harus ada. Tetapi untuk memahami teologi Ilmupengetahuan Kristen, sangatlah membantu mengetahui bahwa Allah itu tidak aneh, Dia tidak sewenang-wenang, Dia tetap sama. KasihNya senantiasa hadir. Menyadari hal ini merubah semuanya—cara hidup kita, dan bahkan berdampak pada kesehatan tubuh kita. Jadi, keindahan penyembuhan Ilmupengetahuan Kristen adalah sama dengan keindahan yang kita temui pada pelayanan Yesus yang dikisahkan dalam Alkitab. Saat berhadapan dengan idap-idapan atau penderitaan atau penyakit, Yesus tidak pernah mendukung semua itu, tidak pernah mengatakan bahwa itu semua kehendak Allah. Yesus menyembuhkannya; Yesus melakukan sesuatu mengenai hal itu! Dan itulah tepatnya yang kita ikuti saat ini. Ini bukan hanya didasarkan pada harapan atau janji. Ini didasarkan pada catatan sepanjang 140 tahun yang mengacu kepada catatan mengenai Yesus 2000 tahun yang lalu.
Ingrid: Gail di Maryland menulis: “Ny. Eddy menulis dalam Ilmupengetahuan dan Kesehatan bahwa kita harus ‘yakin sepenuh-penuhnya dalam hati kita sendiri mengenai kebenaran yang kita pikirkan atau ucapkan, dan kita akan menang’ (hlm. 412). Dari manakah datangnya keyakinan seperti itu, dan apakah perbedaannya dengan konsep penyembuhan berdasarkan kepercayaan yang lebih populer?”
Phil: Ini merupakan suatu pertanyaan teologis yang sangat dalam. Saya tidak tahu bagaimana dengan orang lain, tetapi keyakinan itulah yang saya cari dan saya upayakan setiap hari. Ada saat ketika saya merasa lebih dekat dengan Allah dibandingkan saat-saat lain. Tetapi saya tahu, bahwa karena motif saya adalah untuk melakukan hal tersebut, untuk mencari Allah, untuk merasa yakin sepenuh-nya akan kedekatan saya dengan Allah dan hubungan saya yang tidak terputuskan denganNya, maka setiap hari merupakan hari yang baru untuk menjadi lebih dekat. Setiap hari membawa kemajuan. Tetapi saya ingin meyakinkan bahwa saya tidak hanya mengucapkan sesuatu yang klise, atau mengotak-kotakkan, atau menilai setiap orang apakah dia “ada di pihak kita atau di pihak lain.” Setiap orang memiliki kemampuan untuk mengasihi dan dikasihi Allah. Bagi saya, yang saya sukai tentang Ilmupengetahuan Kristen adalah, agama ini bersifat inklusif; merangkul setiap orang, tidak peduli di mana dan apa yang dilakukan orang itu.
Ingrid: Dan saya pikir iman itu didasarkan pada pengertian rohaniah yang benar. Ny. Eddy menulis di buku Ilmupengetahuan dan Kesehatan: “Doa yang membaharui orang berdosa dan menyembuhkan orang sakit adalah suatu iman yang mutlak, bahwa segala sesuatu mungkin bagi Allah — suatu pengertian rohaniah tentang Dia, suatu kasih yang bebas dari diri” (hlm. 1). Jadi Ny. Eddy melangkah setapak lebih jauh dengan menyatakan bahwa iman bertumpu pada pengertian yang dalam dan bersifat rohaniah tentang Allah dan tentang apa yang mungkin.
Phil: Saya rasa benar, memang iman seperti itu yang saya maksud, pengertian rohaniah seperti itu. Dan orang yang menyebut dirinya pelajar Ilmupengetahuan Kristen tidak mengatakan, “Ya kami sudah mengalaminya, kami sudah yakin sepenuh-penuhnya.” Kita juga masih mencari …. dan sebanding tingkat pemahaman kita, sebanding kita mendapatkan iman dan pengertian yang sepenuh-penuhnya, kesembuhan jasmani akan terjadi. Dan hal ini telah terjadi dengan sangat konsisten dan mencukupi selama 140 tahun sehingga benar-benar dapat disebut sebagai ilmu pengetahuan yang sesungguhnya, sesuatu yang benar-benar dapat diandalkan.
Ingrid: Maureen di Inggris bertanya, “Apakah Anda kurang memperhitungkan pekerjaan penyembuhan Kristen yang berdasarkan kepercayaan atau menganggap hal itu berguna?”
Phil: Tidak, saya tidak menganggap hal itu kurang berguna. Saya rasa yang penting adalah tolok ukurnya, dan tolok ukurnya adalah, bahwa hasil adalah penting. Saya menyebut diri saya pelajar Ilmupengetahuan Kristen; saya ingin merasa yakin bahwa saya telah melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk menyembuhkan dengan berhasil. Dan bahwa penyembuhan tersebut cepat dan tuntas dan bahwa anak yang sakit itu tidak menderita. Dan bagi saya adalah suatu hak istimewa bahwa sudah beberapa dasa warsa ini saya bekerja sebagai penyembuh, mendoakan anak-anak dan menghasilkan kesembuhan yang cepat dan tuntas, melihat proses tersebut terjadi dengan cepat. Menurut saya, sangatlah menyenangkan berdoa untuk anak-anak. Mereka begitu mudah menerima, mereka siap, dan saya menyukai itu. Tetapi tuntutan yang saya sebutkan tadi tetap berlaku, setiap kali saya menerima kasus yang menyangkut anak-anak, sangatlah penting bahwa kesembuhan terjadi dengan cepat.
Ingrid: Benar sekali. Apakah tepat mengatakan bahwa Ilmupengetahuan Kristen tidak memuliakan penderitaan atau penyakit sebagai sarana untuk memperlihatkan dengan segala cara kuasa Allah atau kuasa Kristus? Bahwa kesembuhan sesungguhnya adalah tujuan utamanya dan tidak dicapai di atas penderitaan si pasien?
Phil: Betul. Sekali lagi, ini bukan mengenai dogma. Ini bukan semata-mata mengikuti teologi tertentu. Ini bukan mengenai ketakutan—dengan kata lain, sesuatu yang dilarang Alkitab. Dan ada beberapa kelompok dan teologi yang mengajarkan hal ini—bahwa kita tidak boleh ke dokter karena nanti sesuatu yang buruk akan menimpa kita, atau hal-hal lain yang tidak boleh kita lakukan. Ilmupengetahuan Kristen bukan mengenai larangan Alkitab. Bukan juga mengenai ketakutan. Ilmupengetahuan Kristen adalah mengenai potensi dan prospek penyembuhan rohaniah, yang tidak hanya mendatangkan kesehatan jasmani, melainkan hubungan dengan Allah yang semakin dalam, yang menyangkut cara hidup kita, dan tujuan hidup kita, dan kemampuan kita untuk membantu bukan hanya diri sendiri, melainkan orang lain juga.
Ingrid: Nah, ini ada pertanyaan dari Deb di California dan dia mengetengahkan sesuatu yang penting. Mari kita lihat apakah Anda ingin menjawabnya. Dia mengatakan, “Ini pembicaraan yang sangat berbeda dari cara berpikir para pelajar Ilmupengetahuan Kristen 20 tahun yang lalu, ketika beberapa anak penganut Ilmupengetahuan Kristen meninggal. Bagaimana penjelasan Anda?”
Phil: Ada beberapa kasus. Perlu dicatat, bahwa kasus-kasus tersebut terjadi beberapa dasa warsa yang lalu. Jadi selama lebih dari 20 tahun tidak ada kasus lain yang dibawa ke pengadilan—dan saya rasa hal itu menunjukkan bahwa Gereja kita mampu berkembang. Para anggota Gereja kita mampu memahami dengan lebih baik, suatu pemahaman yang berkembang bukan saja mengenai hubungan mereka dengan Allah secara teologis, tetapi juga tanggung-jawab mereka sebagai orang tua, tanggung-jawab mereka terhadap anak-anak. Dan seharusnya Gereja kami “jangan dinilai berdasarkan kejadian 20, 30, 40 tahun yang lalu. Nilailah kami sekarang ini berdasarkan apa yang kami lakukan sekarang.”
Ingrid: Ada pertanyaan dari Ron di Michigan. Dia menulis: “Manfaat Allah ditemukan dalam Kitab Perjanjian Lama di Mazmur 103. Dua di antaranya adalah bahwa Allah akan ‘mengampuni segala kesalahanmu, … menyembuhkan segala penyakitmu.’ Dapatkah Anda menunjukkan bagaimana Yesus menggunakan kedua manfaat ini dalam membuktikan Ilmupengetahuan mengenai pelayanan penyembuhannya?”
Phil: Tidak diragukan saat kita membahas pernyataan seperti ini, kita berbicara mengenai potensi, potensi yang sesungguhnya, mengenai apa yang dapat didatangkan iman dan pengertian tentang Allah pada situasi apa pun. Apakah saya sudah membuktikan sepenuhnya? Seratus persen untuk setiap keadaan? Tidak. Tetapi perlu saya katakan bahwa Ilmupengetahuan Kristen telah melakukan hal ini selama 140 tahun dengan secukupnya sehingga diperhitungkan oleh dunia atau bahkan kelompok masyarakat yang tidak percaya bahwa orang dapat bergantung pada doa atau bahwa doa dapat melakukan sesuatu. Sungguh menarik bahwa pada tahun 2007, suatu penelitian menyimpulkan bahwa lebih dari 30 persen orang di Amerika Serikat mengalami penyembuhan ilahi suatu saat dalam hidupnya. Pikirkanlah! Ini memang bukan mayoritas orang Amerika, tetapi suatu persentase yang signifikan.
Ada orang-orang yang masih hidup saat ini—dan jumlahnya lebih dari beberapa lusin—kita berbicara tentang banyak orang yang sekarang ini masih hidup, karena mereka menempatkan rasa percaya mereka, dan iman mereka, dan doa mereka pada Allah. Dan semua itu menghasilkan bukti yang nyata. Jika kita menolak untuk mengakui kuasa doa sebagai pemberi layanan kesehatan yang konsisten bagi mereka, maka itu adalah definisi yang tepat sekali tentang prasangka. Bukankah menarik bahwa sebagai masyarakat kita telah begitu maju dengan mengatakan kita tidak mau mempercayai atau menerima kemunafikan atau rasialisme, namun tidak demikian dengan praktek keagamaan? Apakah boleh ada prasangka dan sifat tidak toleran terhadap praktek-praktek agama, tanpa menyelidiki secara obyektif kehidupan orang-orang yang menghasilkan generasi demi generasi, sejak anak-anak hingga tumbuh dewasa, dan mempunyai anak yang kemudian menjadi dewasa, yang telah hidup aman, sehat, dan telah disembuhkan dengan cara perawatan dan doa penyembuhan Ilmupengetahuan Kristen? Hal ini patut diselidiki secara jujur.
Ingrid: Ini ada pertanyaan yang sulit. “Bagaimana Anda menjelaskan kematian seseorang yang didoakan pelajar Ilmupengetahuan Kristen sedangkan dia dapat diobati secara medis? Apa bedanya dengan orang yang meninggal dalam perawataan penyembuhan berdasarkan kepercayaan?”
Phil: Saya tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan tersebut karena setiap kasus bersifat unik. Ada tuntutan yang harus kita buktikan setiap hari; kita tidak dapat mengandalkan penyembuhan yang dilakukan Yesus 2000 tahun yang lalu, meskipun hal itu mengilhami kita sekarang ini. Kita tidak dapat mengandalkan yang dilakukan para pelajar Ilmupengetahuan Kristen beberapa dasa warsa yang lalu. Kita harus membuktikannya setiap hari. Tuntutan ini ada. Boleh jadi, catatan kita tidak sempurna, tetapi sungguh salah untuk menganggap semua penyembuhan Ilmupengetahuan Kristen selama lebih dari 100 tahun ini tidak terjadi, hanya karena ada beberapa kasus yang tidak disembuhkan. Ilmupengetahuan Kristen menyembuhkan. Dan telah menyembuhkan secara konsisten. Pada waktu ini, hal ini merupakan suatu keajaiban. Seharusnya tidak demikian, karena seharusnya lebih banyak orang menyadari apa itu Ilmupengetahuan Kristen.
Tapi yang penting adalah tekad, jika Anda mengetahui kasus di mana doa tidak berhasil menyembuhkan, lalu Anda tahu bahwa kebenaran di balik doa tersebut telah menyembuhkan, dan bahwa hal itu dapat membawa kesembuhan dalam hidup Anda dan orang lain, saya harap Anda, seperti saya, bertekad untuk membuktikannya dengan lebih baik setiap hari. Kejadian itu tidak datang kepada saya agar saya berpaling darinya. Saya telah melihat begitu banyak. Saya telah melihat begitu banyak sehingga tidak dapat menyebutnya suatu kebetulan; saya tidak dapat menyebutnya sebagai pemikiran yang positif yang melihat dunia melalui kaca mata merah jambu. Saya telah melihat begitu banyak perubahan melalui doa sehingga saya tahu saya dapat melakukan lebih banyak lagi. Saya tahu saya dapat melangkah lebih jauh. Oleh karena itu ada tekad di dalam diri saya untuk membuktikannya lebih jauh.
Ingrid: Mari kita akhiri pembicaraan ini dengan suatu pertanyaan yang mendasar. Pertanyaan ini dapat diajukan pada awal tanya jawab, tetapi baik juga untuk mengakhiri pembicaraan. Ini pertanyaan dari Dana. Dia tidak menyebutkan lokasinya, tapi bertanya: “Jika doa Ilmupengetahuan Kristen bukan doa berdasarkan kepercayaan, lalu apakah itu? Dan bagaimanakah para pelajar Ilmupengetahuan Kristen menggunakan doa?”
Phil: Oh, ini pertanyaan yang bagus. Penemu dan Pendiri Ilmupengetahuan Kristen, Mary Baker Eddy, menulis suatu artikel mendekati akhir hidupnya di dunia. Ini sekitar tiga bulan sebelum dia meninggal. Artikel tersebut berjudul, “Principle and Practice” (Asas dan Praktek). Dan dalam artikel tersebut dia membuat perbedaan yang besar antara “penyembuhan berdasarkan kepercayaan” dan Ilmupengetahuan Kristen. Konsep tentang mempercayai sesuatu, mengharapkan sesuatu terjadi, menurutnya, dan menurut saya juga, bukanlah Ilmupengetahuan Kristen. Ilmupengetahuan Kristen didasarkan pada fakta bahwa Allah adalah Kasih yang tidak bersyarat. Didasarkan pada fakta bahwa Allah adalah satu-satunya Budi kita. Juga didasarkan pada fakta bahwa Kasih menjangkau kita sekarang, di dunia ini, dan terserah kepada kita untuk membuktikannya setiap saat.
Kita belajar mempraktekkan hal tersebut setiap hari, karena Allah bersifat tetap, karena Allah selalu hadir memenuhi kebutuhan kita. Kita tidak hanya mengatakan bahwa Dia mahakuasa, mahahadir, dan mahatahu. Sesungguhnya kita mempunyai kesempatan membuktikan hal tersebut, untuk mencerminkan kemahakuasaan, kemahahadiran, dan kemahatahuan itu setiap hari. Dan inilah yang membedakan kita dan membawa kita keluar dari definisi umum tentang istilah “penyembuhan berdasarkan kepercayaan,” yang menjadikan seakan-akan Allah bersifat sewenang-wenang—mungkin Dia akan menolong kita, mungkin juga tidak; mungkin memang kehendakNya kita mati seperti yang ditakdirkanNya. Kita tidak tahu. Saya tidak menganut paham demikian, tidak pernah menganut paham demikian. Sesungguhnya Allah yang saya kenal adalah pemahaman, seperti kata Rasul Paulus, bahwa baik hidup maupun maut atau apa juapun tidak dapat memisahkan kita dari kasih Allah (lihat Roma 8:38, 39). Saya mempercayai yang dikatakan Paulus karena saya telah membuktikannya. Dan saya tahu bukan hanya saya saja yang telah membuktikannya. Orang-orang lain telah membuktikannya juga. Dan itulah yang menjadikannya suatu Ilmupengetahuan, dan itulah yang mengangkatnya dari definisi umum tentang penyembuhan berdasarkan kepercayaan.