Skip to main content Skip to search Skip to header Skip to footer

Plasa Ilmupengetahuan Kristen— memperbaharui berkatnya

Dari Bentara Ilmupengetahuan Kristen - 1 Januari 2012

Diterjemahkan dari The Christian Science Journal, edisi November 2011


Saat ini suatu proyek besar sedang dilaksanakan untuk menyemarakkan hampir  6 hektar lahan yang mengitari Gereja Induk di Boston. Baru-baru ini Barbara Burley, Harley Gates, and Robert Herlinger membahas landasan rohaniah dan langkah-langkah praktis yang menyangkut kegiatan tersebut. Barb adalah Manajer Senior Bidang Perencanaan Real Estat sedangkan Harley adalah Manajer Senior Bidang Kegiatan Bisnis. Bob adalah Kepala Bidang Arsitektur dan Strategi.

Barbara Burley: Dalam definisinya tentang Gereja, Mary Baker Eddy menulis bahwa  Gereja “memberi bukti tentang gunanya dan ternyata meluhurkan umat manusia” (Ilmupengetahuan dan Kesehatan, hlm 583). Saya mendapati bahwa berdoa dengan konsep-konsep tersebut merupakan dasar dari seluruh manfaat praktis yang kita saksikan dalam pekerjaan kami. Kegunaan dapat berarti mellihat kebaikan Allah yang melimpah di sekitar kita dan keseimbangan ilahi yang terus  menerus antara persediaan dan keperluan.

Salah satu contoh tentang pengelolaan sumber daya Gereja untuk memperoleh kegunaan yang lebih besar adalah memindahkan karyawan dari tiga gedung ke dalam satu gedung (The Christian Science Publishing House—Gedung  Penerbitan Ilmupengetahuan Kristen) pada tahun 2008. Karena perubahan-perubahan cara kerja kami saat ini, Gereja tidak memerlukan terlalu banyak karyawan yang bekerja di Boston, atau ruang kantor yang luas seperti 20 tahun yang lalu. Sekarang kami menyewakan ruang yang tidak digunakan di dua gedung kepada pihak ketiga. Hal ini membawa banyak manfaat, antara lain, mendekatkan para karyawan sehingga memungkinkan kerja-sama kelompok yang lebih baik; peningkatan aliran pendapatan yang berarti bagi Gereja; menyediakan ruang kantor yang unik dan indah bagi para penyewa; dan memberi sumbangan kesejahteraan bagi Kota Boston, dengan meningkatnya jumlah penerimaan pajak properti karena transaksi sewa-menyewa komersial.

Harley Gates: Alkitab merujuk kepada hukum ilahi tentang keseimbangan saat menyatakan, “Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan” (2Kor 8:14).

Pada waktu kami menawarkan ruangan untuk disewa ketika terjadi kelesuan ekonomi di musim gugur tahun 2008, kami terus berpegang kepada hukum tersebut—dan dalam waktu dua tahun, hampir seluruh ruangan di gedung Church Colonnade dan Gedung Administrasi Gereja tersewa. Pendapatan dari sewa ini tidak saja menutup biaya pemeliharaan kedua gedung tersebut, tetapi juga menutup sebagian biaya pemeliharaan bagian-bagian lain Plasa Ilmupengetahuan Kristen. Hukum ilahi tentang “keseimbangan” telah dibuktikan.

Robert Harlinger:Bagi saya, sebagai pelajar Ilmupengetahuan Kristen yang kebetulan menjadi arsitek, berdoa dengan konsep-konsep rohaniah seperti fondasi (dukungan yang selalu tersedia dari Asas, Allah), kerangka (bangunan Kebenaran dan Kasih), desain (pembuktian/penyembuhan yang praktis), telah memberikan bimbingan untuk bergerak maju melalui tahap perencanaan, desain, dan penyampaian informasi  mengenai Proyek Penyemarakan ini kepada masyarakat.

Kepedulian saya terhadap tata letak Gereja berawal sejak masih mahasiswa. Waktu itu thesis saya sebagai pelajar Ilmupengetahuan Kristen mencakup suatu tulisan mengenai pendekatan rohaniah kepada desain, dan juga desain arsitektur untuk sebuah gereja cabang. Dari tahun 1966 – 1969, saya ikut serta dalam tim konsultan yang mendesain Church Park Apartments (Apartemen Taman Gereja), yang letaknya tepat berseberangan dengan Gereja Induk. Gedung tersebut merupakan bagian integral dari Rencana Induk Pei-Cossutta untuk Plasa yang sekarang. Saat itu saya memimpikan dapat mengerjakan hal seperti yang saya kerjakan sekarang. Sungguh suatu hak istimewa!

Tiga tujuan Proyek Penyemarakan Plasa

1. Menjadikan ruang terbuka di Plasa lebih bermanfaat dan menarik sepanjang tahun

Lebih banyak rerumputan, pepohonan, dan tempat untuk duduk-duduk di Plasa, dan juga membuat kolam pencerminan terlihat lebih menarik selama enam bulan yang dingin ketika kolam tersebut tidak diisi air.

2. Meningkatkan pemeliharaan lingkungan

Kepedulian pada lingkungan yang diterapkan saat renovasi Gedung Penerbitan membuahkan penghargaan yang diakui secara internasional berupa sertifikasi Gold LEED untuk lantai 5 – 9. Suatu peningkatan lain yang akan diterapkan di Plasa adalah konservasi air yang lebih baik. Saat ini kolam pencerminan memerlukan air sekitar 5 juta galon per tahun. Renovasi kolam (yang memerlukan perbaikan besar) akan mengurangi kedalaman kolam namun tetap mempertahankan kemampuannya untuk mencerminkan, dan mengurangi sedikit saja panjang kolam pada ujung yang terletak di dekat Sekolah Minggu untuk memudahkan para pejalan kaki. Kami mengharapkan dapat mengurangi penggunaan air sebesar 50 sampai 75 persen.

3. Menggunakan pendapatan dari real estat untuk menutup biaya pemeliharaan, sehingga sumbangan dapat digunakan untuk kegiatan yang merupakan misi Gereja.

Biaya real estat Gereja tidak sepadan dengan jumlah seluruh pengeluaran Gereja. Saat mulai merencanakan Proyek Penyemarakan, sekitar 20 persen anggaran Gereja digunakan untuk biaya real estat. Program sewa-menyewa yang kami sebut sebelumnya telah memicu kecenderungan penurunan biaya netto real estat untuk Gereja. Salah satu tujuan proyek ini adalah agar pendapatan real estat dapat menutup seluruh pengeluaran real estat. Ini berarti sumbangan-sumbangan dapat digunakan untuk membiayai misi Gereja dalam penyembuhan rohaniah.

Guna membantu pencapaian tujuan tersebut, diusulkan untuk membangun tiga gedung hunian dan satu pavilyun pertokoan di sudut-sudut tertentu Plasa. Gereja tidak akan menggalang dana untuk pembangunan gedung-gedung baru tersebut. Gereja akan memilih pengembang—pada waktu yang masih akan ditentukan, saat keadaan pasar menguntungkan—untuk menyewa dan mengembangkan lahan, selain mengelola dan mengoperasikan bangunan-bangunan tersebut, sesuai persyaratan yang diajukan Gereja. Sampai saat ini biaya perencanaan telah dibayar dari pendapatan serta transaksi real estat.

Tanggapan masyarakat

Selama dua setengah tahun terakhir, telah diadakan lebih dari 20 kali pertemuan mengenai proyek ini dengan komunitas setempat. Mayoritas  dari Komite Penasehat Warga yang ditunjuk oleh Walikota Boston menyetujui rencana Gereja. Salah seorang tetangga menyatakan: “Gereja, melalui proyek Plasa yang luar biasa ini di Boston, telah memberikan layanan yang patut dijadikan teladan. Meskipun tertetak di lahan swasta, Gereja membuka Plasa tersebut kepada publik setiap hari, sebagai tempat beraktivitas bagi anak-anak, jalan pintas bagi para profesional yang sibuk, dan tempat untuk beristirahat serta merenung di tengah lingkungan pinggiran kota, bagi kita semua.” Masyarakat melihat banyak manfaat dari Plasa tersebut, seperti membuka kesempatan kerja yang baru, peningkatan penerimaan pajak pendapatan dari gedung-gedung yang disewakan, peningkatan penyediaan perumahan yang terjangkau (suatu persyaratan kota untuk setiap pembangunan perumahan), peningkatan ruang terbuka, dan kegiatan baru di wilayah tersebut.

Beberapa kekhawatiran dikemukakan pada pertemuan dengan publik, dan Gereja telah mendengarkan serta menyesuaikan perencanaannya di mana perlu. Selain itu ada pertanyaan dari beberapa anggota Gereja:

Apakah gedung-gedung baru itu tidak akan mengganggu desain Plasa yang mengilhami?

Lokasi yang disarankan untuk pembangunan yang baru telah dipikirkan dengan matang di lingkar luar Plaza, dengan tetap mempertahankan ruang terbuka yang sudah ada, yang meliputi sekitar 1,8 hektar dari keseluruhan hampir 6 hektar lahan, dan terletak sedemikian rupa sehingga Gedung Gereja Induk yang Asli serta Gedung Perluasan Gereja Induk tetap merupakan titik pusat. Bangunan yang baru akan tetap memperhatikan design Plasa yang bersejarah, dan selaras dengan gedung-gedung sekitarnya yang sudah ada.

Apakah pembangunan real estat bukan sesuatu yang penuh risiko bagi Gereja?

Gereja tidak akan berperan sebagai pengembang dalam proyek ini. Gereja menentukan aturan penggunaan lahan dan jenis bangunan yang dibangun di atasnya, yang saat ini sudah hampir selesai, sehingga dapat ditawarkan ke pasar dengan lebih pasti. Di saat yang tepat, kami akan memilih pengembang, yang bertanggungjawab untuk mendapatkan persetujuan khusus mengenai desainnya dan membiayai pembangunannya. Gereja akan memperoleh bayaran senilai tanah yang digunakan, dan hak untuk melaksanakan transaksi jangka panjang, seperti sewa lahan jangka panjang. Dalam setiap langkah ini kami mendengarkan dan mempercayakan segalanya kepada bimbingan Allah.

Saya pikir Gereja ingin menyederhanakan pengelolaan propertinya, tetapi pengembangan yang diusulkan ini kedengarannya menjadikan Gereja lebih terlibat di dalamnya.

Sesungguhnya kemajuan dalam proyek ini sudah membuahkan kegiatan yang lebih sederhana dan efisien. Sekali lagi, pemeliharaan dan pengoperasian gedung-gedung baru ini akan menjadi tanggungjawab pengembang. Selain itu, kami sedang menjajagi transaksi sewa-menyewa jangka panjang untuk gedung Colonnade dan Administrasi (saat ini keduanya disewakan dalam jangka pendek), yang akan membebaskan Gereja dari berbagai tanggunjawab di bidang pengoperasian dan pemeliharaan. 

Para anggota tim Real Estat dan Dewan Direktur Ilmupengetahuan Kristen sangat menghargai dukungan yang membanjir dari para anggota yang menanggapi email dan pemberitaan tertulis tentang perkembangan proyek ini. Doa yang tekun serta kewaspadaan telah membawa kami sejauh ini, dan akan terus memimpin, sementara kami bersandar kepada Kasih ilahi untuk membimbing melalui setiap tahap berikutnya dalam proyek ini.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi:

http://christianscience.com/plaza-revitalization-project/

Misi Bentara

Pada tahun 1903, Mary Baker Eddy mendirikan Bentara Ilmupengetahuan Kristen. Tujuannya: “untuk memberitakan kegiatan serta ketersediaan universal dari Kebenaran.” Definisi “bentara” dalam sebuah kamus adalah “pendahulu—utusan yang dikirim terlebih dahulu untuk memberitakan hal yang akan segera mengikutinya,” memberikan makna khusus pada nama Bentara dan selain itu menunjuk kepada kewajiban kita, kewajiban setiap orang, untuk memastikan bahwa Bentara memenuhi tugasnya, suatu tugas yang tidak dapat dipisahkan dari Kristus dan yang pertama kali disampaikan oleh Yesus (Markus 16:15), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Mary Sands Lee, Christian Science Sentinel, 7 Juli 1956

Belajar lebih lanjut tentang Bentara dan Misinya.